BAB XII

5.2K 455 188
                                    







The Selection

Listen this song while you read it.

Enjoy the moment <3

It's really loooooooooong chapter, prepare yourself!

1. Are you sure? — Loote
2. Rewrite The Stars — Zac efron & Zendaya
3. July — Noah Cyrus
4. Lovely — Billie Eilish feat Khalid
5. Fire on Fire — Sam Smith
6. If Our Love Was Wrong — Calum Scoot
7. Get You The Moon — Kina, snow.
7. Jeff Satur — Fade (English vers)
8. Clarity — Zedd, Foxes.









"Sudah ku bilang kau tidak bisa menang dari ku!" Sorak Nunew senang, melihat banyak anak panahnya mengenai warna kuning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah ku bilang kau tidak bisa menang dari ku!" Sorak Nunew senang, melihat banyak anak panahnya mengenai warna kuning. Nunew mengangkat tinggi recurve bow berwarna ungu miliknya. Memutar tubuhnya kesana kemari membuat Blue yang disampingnya mendengus.

"Kita coba lagi!" Ucap Blue tidak terima kekalahannya yang ketiga kali, Nunew mendengus dan tersenyum tipis.

"Bagaimana jika kau kalah lagi?" Tanyanya, meledek Blue yang sepertnya sedang dalam mood yang tidak baik.

"Pasti menang!" Ucapnya semangat, mengangkat compund bow nya menatap ke arah target.

"Untuk memanah kau tidak bisa menang dariku, Blue," ucap Nunew tenang, lalu meletakkan panahannya di pada tempatnya. Mengibas rambutnya yang sudah basah karena keringat, mereka sekarang berada di tengah lapangan dengan matahari yang terik menyengat. "Kau tahu kenapa?" Membuat Blue menggeleng. "Karena ibuku adalah Atlit Panahan." Nunew tertawa ketika menyebutkan itu. "Dan guru yang mengajari para anak-anak untuk memanah di kerajaan adalah murid ibuku, jadi, yeah, aku mempunyai guru terbaik di rumah."

Mendengar itu Blue langsung membanting alat panahannya dan mengejar Nunew, membuat Nunew langsung berlari menghindarinya. "Aaaaa sial! Nunew kenapa kau tidak bilang sejak awal! Pantas saja aku merasakan sesuatu yang tidak beres!" Sungutnya berusaha mengejar Nunew.

Nunew tertawa sambil berlari, mereka tampak seperti anak kecil sedang bermain kejar-kejaran. "Kau tidak bertanya!" Balas Nunew dengan nafas ngos-ngosan, berusaha menghindari kejaran Blue, walaupun Nunew tahu langkah kakinya tak sebanding dengan milik Blue.

"Tunggu—" blue tidak ingin kalah. Lalu ia mempercepat kejarannya dan membawa tubuh Nunew kedalam dekapannya. "Dapat! Ha! Kau tidak bisa lari dariku!" Serunya penuh kemenangan karena berhasil membawa Nunew kedalam dekapannya.

"Blue!" Teriak Tutor dari kejauhan, Blue dan Nunew sontak menoleh, dengan tubuh Nunew masih dalam kedapan Blue. "Apa yang kau lakukan?"

"Memanah!" Sahut Blue berteriak.

"Memanah katamu?!" Balas Tutor, lalu menatap kearah mereka dengan menggelengkan kepalanya. "Turunkan Nunew sekarang!" Lalu menunjuk ke arah bangunan istana, tepat di lantai ke tiga. Disana berdiri Pangeran Zee menatap mereka dengan tatapan cemburu yang kentara, dia menatap Nunew lurus seolah berkata 'apa yang kau lakukan berry?' Dengan tegas. "Pangeran harus bekerja, tapi dia menolak karena melihatmu terlalu akrab dengan calon permaisurinya."

The Selection | ZEENUNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang