Ku buku mata ini, dan ku lihat jam dinding di kamar ku dan waktu baru menunjukkan pukul 4:30 dini hari.
" Oh masih jam segini, mandi dulu kali ya habis itu masak biar nanti pas pindahan ada tenaga "
Aku bergegas ke kamar mandi, setelah usai membersihkan diri aku bergegas ke pasar untuk beli bahan makanan.
Ya tepat pada hari ini kami harus pindah ke salah satu kota di provinsi kami, kota yang tidak terpencil namun juga tidak besar, di karena kan mas putra dipindahkan oleh perusahaan dari kantor pusat ke kantor cabang di daerah itu.
Ku ambil kunci motor ku dan dompet mini ku dan berlalu ke pasar.
Awan kemerahan pun mulai muncul, ku lihat jam di handphone ku ternyata waktu masih menunjukkan pukul 5:20.
Belanjaan sudah memenuhi tangan ku, dan waktu nya kembali pulang dan memasak untuk sarapan hari ini.
Masak memasak pun selesai, ku sajikan menu ku ke mangkuk satu persatu.
" Yang bangun yuk, udah jam 6 mandi dulu habis itu sarapan ya " gugah ku kepada mas putra .
Aktivitas di kelurga kecil ku pun di mulai, mulai dari membersihkan anak ku menyuapi nya dan mengurus keperluan suami.
" Yaudah yuk mah, bawa barang nya ke mobil " ucap mas putra sembari memindahkan barang kecil ke mobil pribadi kami.
Barang yang berbobot besar kami pindah kan terlebih dahulu tepat nya padahal Minggu lalu kami menyewa pick up untuk membawa barang dan furniture kami.
" Udah semua kan mah ? " Tanya mas putra sembari menata beberapa barang di mobil.
" Udah ga ada kok pah "
Perjalanan pun kami mulai, tak lupa sebelum itu kami berpamitan pada rumah yang sudah kami tinggali Selama 5 tahun sejak aku menikah.
Aku dan mas putra baru menikah 5 tahun, dan kini kami memiliki anak yang baru berusia 4 tahun.
Perjalanan pun di mulai menuju kontrakan kami di kota itu, kota kami ke kota itu memakan waktu hampir 5 jam, suka riang kami di mobil, dan sesekali kami bernyanyi bersama untuk menghilangkan rasa jenuh.
" Mah nanti kalo sampe sana ga kemalaman kita kerumah pak RT dulu ya, sambil kenalan sama tetangga " ucap suami ku sembari fokus menyetir.
" Iya pah "
Tak terasa sudah hampir 5 jam kami menempuh jarak yang lumayan jauh,
Dan waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang dan kami sudah sampai di perkomplekan rumah yang akan kami tepati.Tak butuh waktu lama, mobil kami pun sampai di rumah 2 lantai dengan tembok bernuansa putih dan creme dan dengan garasi dan halaman yang cukup luas.
" Yaudah yuk masuk " ucap ku sembari membuka pintu mobil dan menuntun Gilang untuk keluar.
" Mah, nanti Gilang punya banyak temen kan disini ? " Tanya Gilang dengan suara khas balita nya.
" Iya dong Gilang, yaudah yuk kita masuk dan beres beres rumah "
Saat pintu rumah di buka oleh mas putra, beberapa barang sudah di tempat nya masing-masing seperti AC yang sudah terpasang di semua kamar dan ruang tamu, serta furniture yang sudah di pasang oleh tukang yang kami sewa seminggu yang lalu.
" Ah syukur semua sudah rapih, dan sudah di bersihkan pula ya pah " ucap ku pada mas putra dan di balas dengan senyum manis nya.
" Tugas kita sekarang tinggal tata barang kecil yang di mobil mah, sama bersihin ulang biar bener bener bersih " ucap mas putra yang di balas dengan anggukan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR ARWAH MIRNA
Terror" kematian ku harus kau pertanggung jawabkan, atau semua warga desa ini taruhan nya " -Mirna- Kepindahan Lia dan putra ke kota kecil ini karena sang suami ( putra ) harus pindah tugas di kantor cabang yang terletak di kota itu. Namun, belum genap se...