PROLOG ✨

141 16 0
                                    

.

.

⚠️ TYPO WARNING⚠️

.

.

.

.

SELAMAT MEMBACA

***

Pada sebuah malam yang sangat sunyi dan dingin, terdapat sebuah mobil yang melaju dengan santai dijalan raya yang sepi, didalam mobil tersebut terdapat Calista yang sedang mengemudi, waktu sudah menunjukkan pukul 01.23 A.M masih sangat pagi.

Calista baru saja menyelesaikan urusan nya dan ia ingin cepat-cepat pulang mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah beraktivitas seharian.

Calista tidak menyadari bahwa sedari tadi ia sudah di ikuti oleh mobil Van berwarna hitam, ada sekitar 2 mobil dibelakang mobil yang dikendarai Calista.

Tanpa sengaja mata nya menangkap mobil Van hitam tersebut lewat kaca yang berada di atas kepala nya, sebenarnya bukan kali pertama ia diikuti seperti ini, bukan lagi yang kedua, namun sudah berpuluh-puluh kali, sudah tidak bisa dihitung karena banyak nya yang ingin membunuh dirinya.

Percobaan pembunuhan dirinya yang dilakukan sama seperti sekarang yang sudah sering ia lewati, inilah resiko yang harus ia jalani setiap hari, menjadi bagian dari keluarga konglomerat bukan lah hal yang mudah, jika ia lengah sedikit saja maka nyawa nya bisa hilang.

Calista menguap sedikit dengan santai. Bahkan gadis dengan Surai hitam legam tersebut terlihat tidak ketakutan sama sekali, ia sudah dilatih untuk menjadi kuat dan menjadi orang yang tenang didalam setiap keadaan apapun.

Menambah laju mobil nya sedikit kencang agar lawan tidak curiga, namun seperti nya ia salah, seseorang yang mengikuti nya kini mulai curiga, sama seperti calista orang yang mengikutinya tersebut juga menambahkan laju kendaraan nya.

Saat sedang fokus menyetir satu tembakan berhasil dilesatkan dari belakang dan mengenai kaca mobil nya, untung saja seluruh komponen yang ada di mobil nya ini adalah anti peluru jadi peluru tersebut hanya mengenai tidak sampai memecahkan.

Calista menyeringai, ia mulai menambah kembali kecepatan mobil nya, mobil di belakang nya pun sama menambahkan kecepatan nya.

Saat ingin berhenti Calista merasa ada sesuatu yang tidak beres, mata nya membulat sempurna saat ia menginjak beberapa kali pedal rem yang ada di kaki nya, namun pedal tersebut tidak berfungsi sama sekali.

Mobil yang ia kemudian sekarang ternyata sudah di sabotase, sekarang ia harus menghubungi seseorang untuk meminta bantuan.

"fuck"umpat nya

Beberapa kali ia mencoba menghubungi seseorang namun tidak diangkat sama sekali, Calista kesal namun ia harus tetap tenang. Setelah mencoba terus menerus akhirnya telepon pun terhubung dengan tergesa-gesa ia berbicara.

"Kirim bantuan sekarang, lacak mobil gua, musuh mengintai"

Tut..

QUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang