HAVING FUN 2

96 18 11
                                    

.

.

⚠️TYPO WARNING ⚠️

.

.

.

.

SELAMAT MEMBACA

***

Dan mereka bertiga berakhir di bangku roller coaster, bahkan walaupun belum menyala sekalipun arlan sudah berkeringat dingin, dan sangat gelisah.

Sedangkan Carista terlihat senang dan Delvin yang juga terlihat biasa saja, tempat duduk arlan tepat berada di belakang Carista.

"READY GUYS"

"YESS"

Perlahan roller coaster yang dinaiki Carista mulai bergerak pelan, namun tidak lama dari itu roller coaster mulai bergerak cepat, dan juga roller coaster tersebut sudah mulai naik-turun dengan cepat.

"YUHUU"

"AKKHHH"

Jika orang lain yang terlihat menikmati, berbeda dengan arlan yang hanya bisa menutup mata nya dengan rapat, dan menahan gejolak ingin mengeluarkan sesuatu, perut nya terasa sangat mual. Dan arlan juga memegangi sabuk pengaman Yang terpasang dibadan dengan sangat erat.

Delvin yang melihat Carista senang pun ikut merasa senang.

Setelah beberapa lama wahana berjalan, akhirnya arlan mulai merasa roller coaster nya sudah melambat, arlan bahkan masih bertahan dengan menutup mata.

Saat merasa sabuk nya sudah mulai terlepas arlan beralih memegangi mulut nya yang akan mengeluarkan sesuatu, dengan segera ia keluar dan berlari menuju taman.

Carista dan Delvin yang melihat arlan beralih pun ikut mengejar pemuda tersebut, ternyata arlan sedang memuntahkan sesuatu di dekat taman.

"Bang" panggil Carista

"Hmm"

"Abang Lo bukan sih?" tanya Carista

"Bukan" ucap Delvin menggeleng

Carista berjalan mendekati arlan, saat sudah dekat Carista berinisiatif memijat tengkuk arlan dan pemuda tersebut kembali memuntah kan isi perut nya.

Delvin sendiri sedang pergi untuk membeli air mineral untuk arlan dan Carista.

"Hueekk"

"Hueekk"

Selama beberapa lama bertahan dengan posisi menunduk dengan tangan nya yang bertumpu pada lutut, akhirnya arlan susah selesai mengeluarkan isi perut nya.

Karena Delvin sudah kembali Carista mengambil air mineral yang dibawa oleh Delvin dan memberikan kepada arlan, dengan cepat arlan meneguk air mineral itu sampai tersisa setengahnya.

"Udah enakan?" Tanya Carista sedikit khawatir

Arlan mengangguk lemas, Carista membantu memapah arlan menuju bangku taman yang dekat dengan mereka.

"Makanya kalau takut jangan sok berani" ucap Carista sembari mendudukkan arlan di kursi

Carista mengambil tisu yang ia taruh di saku celana, dan membantu arlan menggelap bekas muntahan pemuda itu disela bibir nya.

"Gimana rasanya bang?" Tanya Delvin meledek arlan

"Bangke Lo ya" sinis arlan

Arlan terdiam mengatur nafas nya, kemudian menatap Carista dengan tatapan memohon.

QUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang