Sepucuk surat dari saya untuk saya

1 0 0
                                    

Untuk diriku,
Terimakasih.
Terimakasih atas semua jalan yang sudah dilalui.
Terimakasih atas hal hal besar yang telah kamu syukuri.
Kamu lebih kuat dari pada yang kamu pungkiri.

Aku bangga dengan segala keberanian kamu mengatasi hal hal diluar nalar.
Aku bangga dengan kamu yang telah menyelesaikan satu tangga untuk naik pada beribu ribu tangga lagi.
Aku selalu bangga dengan kamu yang mampu mengatasi bahagia atau sedihnya dunia ini.
Aku bangga ketika kamu punya cerita cerita indah yang harus kamu akhiri.

Aku jadi terus tersadar bahwa ada waktu yang dapat selalu aku syukuri dan nikmati. Aku masih bisa menulis cerita cerita indah, aku masih dapat membaca beribu ribu bab. Aku masih dapat membaca bumi series karangan Tere Liye. Aku dapat membeli banyak tumpukan buku. Atau hanya sekedar mendengarkan musik musik, duduk tenang dan juga menikmati hujan diluar sana.  Aku masih diberi kesadaran bahwa dunia fana ini tidaklah abadi, tapi seperti judul lagu float yaitu sementara.

Untuk diriku,
Maaf atas panasnya cabe dan pedasnya.
Maaf atas sakit yang menumpuk dan menyesakkan karena banyaknya diam.
Maaf dengan beberapa hal yang kadang melanggar aturan.
Maaf dengan banyak alasan lainnya.
Hidupmu tidaklah sederhana, dan aku tahu bahwa kamu bisa. Sebisa kamu menghapus memori tentang seseorang yang pernah ada diduniamu.

Kini, usai sudah perjalanan di titik ini. Selesai sudah cerita 17 tahun pada abad ini. Ini adalah bagian terakhir dari cerita tertulis disini. Selamat tinggal dan semoga bertemu dengan tulisan selanjutnya lagi.

28 Desember 2022,
Dimensi malam.

FYI, Tulisan ditulis sebelum tanggal 28

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CATATAN SURAT SI-ANAK GEN-ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang