:: 𝟏𝟏

3.4K 470 98
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU menengadahkan kepalaku, disana sebuah kembang api baru saja diluncurkan, sampai akhirnya sang langit gelap dihiasi oleh percikkan warna-warni yang begitu indah menghiasi sorot kedua manikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU menengadahkan kepalaku, disana sebuah kembang api baru saja diluncurkan, sampai akhirnya sang langit gelap dihiasi oleh percikkan warna-warni yang begitu indah menghiasi sorot kedua manikku.

Dilihatnya Nagi yang tengah duduk bertinggung dan menyender kepada pohon sambil memainkan game di ponselnya, aku bergumam menggerutu kesal kepadanya.

"Nagi-kun, kembang api nya sudah dimulai loh"

"Males, kamu aja yang melihatnya" ucapnya disela-sela bermain game nya, aku yang mendengar itu lantas mengerucutkan bibirku kesal.

Aku melangkahkan kakiku, mendekati pemuda yang duduk bertinggung disandaran pohon. Tepat pada saat suara dentuman kembang api meluncur, tanpa ada peringatan apapun seketika sandal geta yang kupakai putus. Alhasil aku pun kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Dipejamnya mataku, rasanya aku tidak seperti terjatuh. Rasa yang seharusnya terasa sakit mengenai permukaan tanah, namun ini berbeda melainkan aku terjatuh di tengah kedua kaki Nagi yang terbuka lebar. Ponsel yang dimainkannya terjatuh dan kini telah berubah menjadi seorang gadis.

Alangkah terkejutnya aku, ketika wajahku dengannya terpatut 5 cm dari wajahku. Seketika semburat merah telah menjalar di seluruh wajahku. Dipegangannya erat bahu pemuda yang tengah bersender ke pohon. Sedangkan pemuda itu hanya mengelus pelan belakang kepalanya yang terbentur oleh pohon, sepertinya aku merasa bersalah.

Tunggu sepertinya aku tersadar, wajah yang sebelumnya sudah memerah kini bertambah merah ketika aku mengingatnya. Aku baru saja mencium Nagi disaat ku terjatuh!, lantas aku langsung menjauh dari wajahnya, dipengangnya bibirku oleh jari telunjukku. Tak salah lagi benda kenyal yang saling bertabrakan sebelumnya itu adalah bibir Nagi.

Ini first kiss ku. Sungguh aku sangat malu sekarang, aku berduduk simpul dihadapan pemuda itu sambil menyembunyikan sebuah rona merah di wajahku menggunakan kedua tanganku.

Aku merasakan sebuah tangan mencekal tanganku. Mataku yang berair, wajah yang merona semua itu tertangkap basah oleh Nagi, menurutnya wajah yang ditunjukkanku saat ini sangatlah menggemaskan. Sampai-sampai pemuda itu ingin mencubit gemas pipi orang itu.

❝ 𝘾𝙧𝙪𝙨𝙝 ; Nagi SeishiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang