:: 𝟏𝟓

5.5K 520 121
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zeryu menjauhkan wajahnya dari wajahku yang kemudian menatap tajam ke arah pemuda bersurai putih yang berdiri di depan pintu disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zeryu menjauhkan wajahnya dari wajahku yang kemudian menatap tajam ke arah pemuda bersurai putih yang berdiri di depan pintu disana.

Aku tak percaya jika Nagi benar-benar menjengukku, sungguh aku benar-benar ingin menangis sekarang.

Aneh, entah kenapa meskipun Nagi sudah membuat hatiku terluka, tapi aku tetap tidak bisa membencinya.

Ditatapnya atap kamarku, dan kemudian merilekskan pikiranku yang dimana saat ini ada seorang dua pria di kamarku. Rasanya aku benar-benar sedang diterkam dua serigala.

"Maaf Zeryu-kun sepertinya aku tidak bisa"

"Aku mohon jika Zeryu-kun mengerti perasaanku bisakah Zeryu-kun keluar dari kamarku?" Ucapku membuat pemuda bersurai hitam itu membulatkan matanya terkejut akan kata-kataku barusan.

Manikku beralih ke manik gray yang masih setia berdiri di depan pintu. "Nagi-kun juga"

"Aku ingin sendiri sekarang"

"Baiklah jika itu permintaanmu" pemuda bersurai hitam membuka mulutnya, yang akhirnya dia-Zeryu beranjak keluar dari kamarku.

"Cih!"

Zeryu menatap tajam manik gray Nagi yang setelahnya menyeging bahunya yang tengah keluar dari pintu, Nagi hanya memasang wajah sleepy eyes, Namun kali ini berbeda kurasa tatapannya sedikit menakutkan.

Aku menatap pemuda bersurai putih yang tak kunjung keluar. "Nagi-kun apa kamu dengar perkataanku?"

Tak didengar olehnya, Nagi mendekatiku dan pada akhirnya aku terduduk dari posisi tidurku yang kemudian mengambil kembali selimut ku lalu mengurunginya di badanku.

"N-nagi-kun!?"

Nagi seenaknya menaiki kasurku membuat detak jantungku kini tidak karuan dengan wajahku sangat memerah dibuatnya.

"Semua itu salah paham y/n" Nagi kini berada dihadapanku dengan tatapan lembut yang diberikan olehnya. "Dengarkan aku"

Atmosfer begitu serasa saat ini, suara berat nan lembutnya berhasil membuatku termanipulasi olehnya. Pemuda itu menjelaskan seluruh kejadian yang sebenarnya terjadi. Aku membulatkan mataku terkejut, ternyata selama ini aku sudah salah sangka dengan Nagi.

"Mengerti?"

Aku hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Kau tau saat pertama kali aku mengenalmu?"

"Saat itu aku menganggapmu sebagai orang yang sangat merepotkan"

"Aku tau, maaf jika aku selalu merepotkanmu"

"Bukan! bukan itu yang kumaksud"

"Kamu tau? kamu itu orang yang telah merepotkan jantungku"

Ucapannya berhasil membuat semburat merah menjalar di pipiku.

"Kali ini aku akan jujur isi hatiku kepadamu agar jantungku tidak merepotkanku lagi"

Nagi menatapku lekat sebelum akhirnya ia mengehela nafanya pelan. "Selama ini aku juga menyukaimu y/n"

Kini semburat merah itu berhasil memenuhi seluruh wajahku, entah kenapa hari di musim panas ini sangatlah panas. Tak hentinya aku salah tingkah dibuatnya.

"Nee~ y/n apakah kamu bisa menghapus ciuman ku dengan gadis sialan itu?"

Zeryu menuruni anak tangga, dan kemudian ia berjalan tepat di ruang tamu. Dilihatnya di ruang tamu ia melihat wanita paruh baya, seorang gadis dan pria bersurai ungu yang tengah terduduk sambil menikmati secangkir teh dan slice cake yang dimakannya.

"Jika itu keputusan y/n-chan maka terimalah"

"Bukankah kamu ingin y/n-chan bahagia?" kata gadis yang terduduk di sebelah pria bersurai ungu.

"Berisik!"

Wanita paruh baya yang sedari tadi duduk dihadapan gadis itu hanya kebingungan, apa yang sebenarnya mereka bicarakan.

"Zeryu-kun sudah mau pulang?" ucap sang wanita paruh baya itu.

Pemuda bersurai hitam itu hanya berdecih kesal sebelum akhirnya dia keluar dari rumah ini. Sedangkan wanita paruh baya itu hanya melihatnya bingung, kasar sekali dia ke orang yang lebih dua. Apa dia juga tak melihat ada orang lain juga yang berada di rumah ini.

Gadis itu hanya menatap pemuda bersurai hitam yang baru saja keluar, kemudian diraihnya cangkir teh dan meminumnya. "Maaf obasan jika kami merepotkan"

"Tidak apa-apa kok, obasan senang jika teman-teman y/n-chan menjenguknya" wanita sang paruh baya itu tersenyum kepada mereka.

Disebuah kamar dengan atmosfer yang begitu terasa sangat panas. Nagi menjauhkan wajahnya yang kemudian mengelus bibirku berisikan saliva yang tersisa disana.

Aku takut demamku menular padanya, pikirku.

"Mulai sekarang f/n y/n milikku"

"Mulai sekarang f/n y/n milikku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- FIN -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- FIN -

-nachuw
13 des, 2022

❝ 𝘾𝙧𝙪𝙨𝙝 ; Nagi SeishiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang