:: 𝟎𝟖

3.5K 498 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIPOSISI yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIPOSISI yang berbeda. Kedua orang tengah kebingungan meratapi sebuah tempat yang lumayan jauh dari acara festival. Tempat itu sangat sepi, bisa terdengar suara serangga musim panas membuat alunan musik yang bergema di indra pendegaran.

"Reo-kun sepertinya kita tersesat" ucap sang gadis. Ia sepertinya terlihat ketakutan setelah dilihat banyaknya pepohonan tinggi disamping.

"Sepertinya iya" jawab pemuda bernama Reo tersebut.

"Sebentar aku chat y/n-chan atau Nagi dulu" ucap sang gadis mengeluarkan sebuah ponsel yang berada di dompet kecilnya.

"Tidak perlu" ucap Reo menahan ponsel gadis tersebut. Percuma saja, lagipula ditempat ini tidak ada sinyal.

"Kenapa?" tanya sang gadis. Tangannya begitu gemetar disaat Reo memegang ponselnya dengan kuat.

"Ikut aku" Reo meraih tangan gadis itu.

"Kemana?" tanya sang gadis yang berada di genggamannya.

"Ikuti saja"

Gadis itu kebingungan. Kemana pria ini akan membawanya. Dipijaknya anak tangga yang sedari tidak kunjung sampai. Disampingnya, mereka melewati sebuah pepohonan yang tinggi, dan suasana gelap di malam hari yang tercipta. Perasaan takut mulai menghiasi pikiran gadis itu.

Tepat di pijakan anak tangga terakhirnya, gadis itu menemukan sebuah cahaya dihadapannya. Cahaya yang berasal dari lampu yang bergelantungan di gerbang torii.

Kini kedua insan tersebut kini telah memasuki sebuah gerbang torii. Dihadapannya ia menemukan sebuah tempat yang begitu indah.

Gadis itu bisa melihat sebuah lampu kota yang terang menderang dari ketinggian di atas sini. Mata gadis itu terbinar-binar disaat ia menengadahkan kepala, terasa bahwa bulan dan bintang yang menghiasi sang cakrawala tepat berada didekatnya.

"Wah disini sangat tinggi" sahut sang gadis menggenggam erat pada sebuah pagar besi yang memberikan penghalang disisi jembatan.

Pandangannya kemudian beralih kepada pemuda disampingnya. Ia tidak tau bahwa Reo bisa menemukan tempat sebagus ini. Bahkan seumur hidup gadis itu sendiri pun tidak tau bahwa ada tempat ini. Apakah dirinya saja yang selalu berdiam diri di dalam kamarnya [?].

"Lihat banyak sekali orang!" gadis itu menunjuk pada keramaian dibawahnya yang terlihat seperti ribuan semut.

Sorot mata gadis itu menemukan seorang pria tinggi dengan surai putih dan seorang wanita yang berada disampingnya. "Ah itu y/n-chan dan Nagi, mereka sangat imut ya!" teriaknya.

Mata gadis itu memang sangat jeli meski sebenarnya ia mempunyai rabun jauh, terbukti dia selalu memakai kacamata disaat belajar.

"Oii y/n-chan, Nagi!!!" teriaknya sambil melambaikan tangannya, meneriaki kedua nama mereka dari ketinggian di atas.

"Bodoh mereka tidak akan mendengarnya" ucap Reo meratapi sang gadis yang berada disampingnya.

"Haha iya juga ya" kekeh pelan gadis itu.

"Hora jangan lihat kebawah, lihat keatas" Reo memegang dagu sang gadis, kemudian menengadahkannya ke atas menatap cakrawala berwarna biru tua dengan dihiasi bintang-bintang berkilauan yang sangat indah.

Tak lama, sebuah kembang api telah diluncurkan. Gadis itu terpesona, akan ciptaan sang pemiliknya. Meratapi sebuah langit yang penuh dengan warna.

"Wah kirei!" kagum gadis itu. Pandangan gadis itu kemudian beralih kepada sang pemuda yang berada di sampingya.

"Reo-kun─"

deg... deg...

"..." hening, gadis itu tidak bisa bisa mengeluarkan sepatah kata apapun. Dia hanya bisa mendengarkan irama jantung didalam dirinya yang sangat berisik.

Oh sungguh, perasaan macam apa ini. Pria itu sangatlah sempurna. Bukankah ciptaan tuhan yang satu ini sangatlah curang. Mata yang begitu penuh dengan warna karena cahaya kembang api yang menyorotinya, seakan-akan menjadi sebuah warna asamara yang sedang diperankan saat ini.

Bibirnya gemetar, gadis itu tak sanggup menahan tangisan yang dibuat. Suara yang membisu, dan tubuh yang seakan-akan terkunci. Tak bisa mengalihkan sorot mata akan pemandangan indah dari manik sang pemilik surai ungu tersebut.

"S-suki..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ 𝘾𝙧𝙪𝙨𝙝 ; Nagi SeishiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang