DIPERJALANAN pulang sekolah yang amat teramat menyakitkan. Aku berjalan dengan kakiku yang tidak bisa berjalan dengan sempurna, rasanya kakiku sangatlah lemas hari ini.
Teriknya matahari di siang hari musim panas yang hampir 33° c ini, membuat langit sunset di sore hari begitu berwana orenye pekat. Dan tak lupa matahari yang masih setia menampakkan dirinya.
Dibelakangku aku merasakan ada seseorang yang tengah mengikutiku. Di dilihatnya kebelakang, nihil aku tak menemukan seseorang yang tengah mengikutiku. Apa memang hanya perasaanku saja.
Dilihatnya kembali pandanganku ke depan, aku melihat seorang pemuda bersurai putih berada di hadapanku, spontan aku pun langsung menghentikan langkahku. Pemuda itu adalah Nagi Seishiro.
"Mau pulang bareng?" ajaknya.
Berbeda dari yang sekarang, entah kenapa saat melihatnya kali ini aku serasa muak dengannya. Aku mengalihkan pandanganku ke samping. "Pulang bareng saja sama pacarmu sana"
"Siapa?" tanya pemuda itu dengan wajah polosnya.
"Jangan pura-pura tidak tau bodoh!"
"Aku juga tau kau sudah punya pacar!"
"Aku tidak punya pacar!" tegas pemuda itu membuatku terdiam. Aku sudah tidak sanggup lagi menatap pemuda itu.
"Diam! mulai sekarang Nagi-kun jangan dekati aku lagi!!" bentakku sebelum akhirnya aku berlari meninggalkannya.
Sebuah rintikan hujan kini mulai terasa di permukaan kulitku, seketika aku pun mulai menghentikan langkahku. Aneh padahal langitnya masih sangat cerah. Dan pada akhirnya kini hujan lebat telah membasahi seluruh baju seragamku yang serasa menguyuriku.
Aku masih terpaku pada posisiku, membiarkan tetesan air hujan itu menguyuri seluruh tubuhku. Aku rasa bahkan saat ini hujan juga sedang menertawakanku.
"Jadi karena itu ya kamu tidak mau balikan denganku" aku menengadahkan kepalaku keatas sebuah payung tiba-tiba melingkar diatasku. Suara itu, ya pasti pria itu lagi, Ryouma Zeryu yang ternyata sedari tadi menstalking ku.
"Ini tidak ada hubungannya denganmu" ketusku.
"Tentu saja ada karena aku adalah mantan kekasihmu" ucapnya. Hal itu membuatku menggigit bibirku yang gemetar dan meremas ujung rok ku yang basah dengan erat.
"Nee kenapa y/n tidak mau balikan saja denganku? padahal aku lebih perhatian loh kepada y/n-chan"
"Aku janji, aku akan selalu membahagiakan y/n-chan. Yang paling utama aku akan selalu menuruti apa yang y/n-chan mau" ucapnya memegangi tanganku yang tengah meremas ujung rok ku yang terasa dingin.
"Karena itu jadilah pacarku lagi y/n-chan"
"Omong kosong! kau juga meninggalkanku waktu itu bodoh!" aku melepaskan genggaman tangan pemuda itu. Kemudian kembali berlari dan pergi meninggalkannya.
Diderasnya hujan dipadukan dengan cuaca yang panas ini, aku berlari menerobos hujan tersebut entah sampai kapan kakiku ini akan berhenti melangkah.
Aku tak menghiraukan sama sekali bahwa setelah ini aku akan sakit, mengingat ada salah satu larangan yang katanya jangan bermain hujan-hujanan disaat cuaca panas, nanti akan demam. Tapi aku hanya masa bodoh akan hal itu.
Seketika kakiku melemah, aku tak sanggup lagi untuk berlari. Pada akhirnya aku pun terjatuh dan terduduk di aspal. Aku menangis sajadi-jadi nya dibalik suara rintikan hujan yang terdengar.
Baju seragam yang basah, serta air mata yang berlinang kini telah tersamarkan oleh tetesan sang air hujan. Ah ini sangat menyakitkan, rasanya aku ingin berteriak sekarang.
Tiba-tiba aku tidak merasakan rintikan air hujan yang membasahi wajahku. Dilihatnya keatas aku melihat sebuah payung berwarna transparan yang memayungiku. Siapa dia?
Aku langsung bangkit dan berdiri dari posisi dudukku di tatapnya seseorang dibalik payung itu, disana menampakkan seorang pria tinggi bersurai putih tengah memegang pergelangan tanganku lalu memberikan sebuah payung itu ke tanganku.
"Pulanglah, ibumu pasti khawatir padamu" ucap sang pemuda bersurai putih dengan suara yang lembut. Sebelumnya akhirnya ia pergi berlari meninggalkanku sambil menerobosi hujan. Aku yang melihatnya seketika berkaca-kaca menatapinya. Tapi aku masih tidak bisa memaafkan pemuda yang satu ini.
Dentikan suara hujan yang mengenai atap rumah terdengar, serta aroma petrichor yang menggelitik di indra penciumanku, sungguh menghirupnya saja rasanya membuatku sangat sesak.
Kini aku tengah berada di depan pintu rumah sederhana yang bermarga f/n. Aku memanglah dilahirkan dari keluarga yang harmonis dan bercukupan. Mama berkerja sebagai patissier, serta papa bekerja sebagai staf di salah satu perusahaan industri mobil terbesar di Jepang.
Tapi aku bersyukur aku bisa masuk di SMA Hakuho karena jalur prestasi, dan aku bisa mengurangi beban kedua orang tuaku. Meski sekarang ini rasanya aku ingin pindah ke sekolah lain.
Gugup, aku tidak tau ekspresi apa yang akan ditunjukkan mama setelah melihatku yang basah kuyup seperti ini.
Dibukanya kenop pintu, didalamnya berisikan cahaya yang berasal dari lampu yang dinyalakan, serta suara khas mixer yang terdengar dari dapur dan aroma yang sangat begitu menggiurkan. Seperti biasa mama selalu membuat cake untuk dihidangkan di etalase cake cafe yang berada tidak jauh dari rumah.
"Tadaima"
"Okaerinasai" wanita sang paruh baya itu menghentikan aktivitasnya dan berjalan untuk menyambut kepulanganku. Wanita itu terkejut ditatapnya anak satu-satunya yang basah kuyup.
"Ya ampun y/n-chan kenapa kamu malah hujan-hujanan dan jadi basah kuyup begini!?" ucap sang wanita paruh baya itu menatapku khawatir, sedangkan aku yang dikhawatirkannya hanya bisa tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ 𝘾𝙧𝙪𝙨𝙝 ; Nagi Seishiro
Fanfiction❛ 好きな人┊𝗰𝗿𝘂𝘀𝗵 ━━ ❜ ▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄ Sebuah janji yang dimana kamu tidak ingin lagi mengenal akan yang namanya jatuh cinta karena sebuah trauma yang menimpamu saat SMP. Namun tak disangka, disaat hari pertama kamu memasuki jenjang SMA kamu malah d...