Jisung menepati janjinya untuk menghabiskan waktu berdua bersama Jaemin selama satu hari penuh. Meski berat, dia harus melakukannya.
Sejauh ini semua berjalan lancar. Hanya sarapan bersama di kafe, menemani Jaemin belanja pakaian, belanja bahan makanan untuk satu bulan ke depan, hingga pergi ke toko buku karena Jaemin ingin membeli novel.
Sebenarnya Jisung tidak ikut masuk ke dalam toko, dia disuruh menunggu di luar oleh Jaemin. Tanpa tahu alasannya, Jisung hanya menurut.
Waktu pun sudah beranjak sore. Energi Jaemin mulai terkuras karena jalan-jalan terus, begitu pula dengan Jisung. Keduanya memutuskan pulang ke rumah yang selalu sepi karena sang Ayah sedang bekerja di luar kota.
Jisung yang sudah masuk ke kamar untuk kembali menonton anime, terpaksa mengurungkan niat karena Jaemin memanggil dan menyuruhnya membantu membereskan makanan ke dalam kulkas.
Ketika sedang asik memasukkan berbagai bahan ke dalam lemari pendingin itu, Jisung melihat makanan dan minuman favoritnya. Sosis dan minuman dengan botol berbentuk kartun Pororo berwarna biru.
"Kak, aku pengen makan ini sekarang ya?" pinta Jisung.
Jaemin mengiyakan karena memang dia sengaja membeli itu untuk Jisung.
Jisung dengan antusias duduk di sofa yang berhadapan dengan televisi, kemudian menikmati makanannya.
Jaemin yang sudah selesai dengan urusannya kini pergi naik ke lantai atas, menuju kamarnya untuk mencuci muka.
Namun, begitu sampai di anak tangga terakhir, tepat di depan pintu kamar Jisung yang sedikit terbuka, Jaemin menghentikan langkahnya. Dia sangat penasaran dengan hal apa yang membuat Jisung begitu betah berada dalam kamarnya sampai melupakan kakaknya sendiri.
Tanpa pikir panjang Jaemin memasuki kamar yang sama gelapnya dengan kamar miliknya.
Setelah menyalakan lampu, Jaemin tidak menemukan keanehan di dalam sana. Semuanya tampak normal, seperti kamar pada umumnya. Bedanya mungkin kamar Jisung dihiasi beberapa poster karakter kartun dari Jepang.
Sempat melihat ke layar komputer Jisung yang menyala, Jaemin dibuat kebingungan, tidak mengerti nama-nama file yang tertulis dalam huruf Jepang. Jaemin pun memutuskan keluar dan benar-benar masuk ke kamarnya untuk mencuci muka. Karena setelah ini dia berencana untuk menonton film di televisi dengan Jisung.
Beruntung Jaemin tidak bisa membaca aksara Jepang. Karena jika ia bisa, maka tamatlah riwayat hidup Na Jisung. File-file yang Na Jaemin lihat tadi rupanya berisi kumpulan anime bergenre brocon dan siscon yang Jisung tonton.
Tak lama waktu yang dibutuhkan, Jaemin kembali ke ruang televisi setelah mengganti pakaiannya menjadi pajama putih.
Namun begitu sampai, Jaemin dikejutkan oleh adegan yang terpampang dari layar TV dengan Jisung yang terpaku tak kalah terkejut melihat dua pria saling menyesap bibir.
Jaemin segera berlari meraih remote control di atas meja lalu mematikan layar televisi.
Namun dalam penglihatan Jisung, adegan itu masih tampak jelas.
.
Begitulah awal mula Jaemin ketahuan sering menonton drama Thailand.
"S-sebenarnya, ini pertama kali aku menonton kisah cinta antar laki-laki. Sebelumnya tidak pernah kok, beneran deh." Jaemin menunjukkan pose 'peace' untuk meyakinkan Jisung yang masih terdiam kaku.
Demi apapun Jisung tidak menyangka kakaknya akan menonton drama seperti itu. Mungkin, begitu pula yang kakaknya pikirkan jika mengetahui tontonannya dua bulan terakhir ber-genre brocon dan siscon, hingga berakhir memengaruhi perasaannya pada sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally : SungJaem [✓]
FanfictionJaemin dan Jisung, saudara kandung yang saling mencintai. Bagaimana perasaan terlarang itu bisa tumbuh? Dan bagaimana akhirnya?