5. Finally...

1.2K 82 5
                                    

🔞

Mature content.
Under 18, begged to leave the page.


Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, dan Jisung masih terkurung dalam kamarnya sendiri. Cukup aneh, biasanya dia akan senang mengurung diri dan menonton anime, tapi kini dia merasa terpenjara.

Kepulangan Ayah yang tiba-tiba sungguh menggagalkan rencananya. Padahal dia rela harus bolos sekolah untuk mengutarakan cintanya pada Na Jaemin disaat keadaan rumah sepi. Sialnya, dia juga tidak punya rencana cadangan. Jadi dia tidak tahu harus apa sekarang.

Tiba-tiba ponsel Jisung berbunyi tanda pesan masuk.

Jminee♡

Ayah lg keluar,
jd kmu jga bisa keluar.



Jisung pun kegirangan sampai mengabaikan pesan Na Jaemin karena lebih memilih untuk menemuinya langsung. Dia tahu kakaknya ada di kamar, entah bagaimana, mungkin insting perasaan cintanya.

Benar saja, lelaki manis itu tengah berbaring santai dengan earphone menyumbat pendengaran, tampak begitu sibuk dengan ponselnya, hingga tidak menyadari kedatangan Jisung.

Yang lebih muda pun mendekat dengan mengendap-endap, berniat mengejutkan si kakak yang benar-benar mengabaikannya.

Jisung membaringkan diri di sisi lain kasur Jaemin yang kosong, tiduran menyamping ke arah Jaemin, menopang kepalanya dengan tangan, meniupi bagian wajah Jaemin agar segera sadar bahwa dirinya telah datang.

Berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berhasil. Jaemin sampai terkejut melihat sosok Jisung. Hal itu membuat keduanya tertawa geli.

"Apaan sih, ngagetin aja," kata Jaemin lalu kembali memfokuskan pandangan pada ponselnya.

Jisung sebal tentu saja. Kenapa Jaemin-nya cuek begitu? Apa yang membuatnya mengabaikan Jisung-nya yang tampan ini?

"Sayang?"

Jaemin sedikit terhenyak mendengar panggilan yang ditujukan untuknya itu. Suara berat Jisung yang memanggilnya dengan sebutan aneh itu sungguh membuat tubuhnya merinding ngeri. Tapi Jaemin mencoba mengabaikan, dia tidak mau dipanggil begitu. Harusnya Jisung memanggilnya kakak.

"Sayang liat aku."

Jaemin mendecak. "Siapa yang kamu panggil sayang?" katanya dengan nada kesal.

"Kamu lah, siapa lagi? Cuma ada kita di sini."

Jaemin melirik Jisung yang sialnya dia sesali karena jarak wajah mereka sangat dekat. Terpaku untuk sesaat, Jaemin kembali memalingkan wajahnya ke arah ponsel. "Aku itu kakakmu, Jisung. Panggil aku dengan benar."

Finally : SungJaem [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang