Eps. 15

245 30 1
                                    

"Kau harus mengambil Harry," bisiknya, Lily, menatapnya seolah-olah dia sudah gila, "Dengar, Lils, aku akan mengaktifkan rune-nya, membuat semua kutukan takkan bekerja pada Harry, aku mengetahui Horcrux Voldy Moldy, maukah untuk sekali ini kau percaya padaku?"

"Dumbledore-"

"Dengarkan aku, kita belum mengetahui siapa pengkhianat dalam order, entah Peter terluka atau suatu hal terjadi, aku lebih suka bersiaga pada kemungkinan yang terburuk." Lily menatapnya aneh, merasa jarang mendengar suara waspada dan tegasnya. Dia terkenal keras kepala, bukan ketegasannya.

Dia melirik sekeliling sejenak, sebelum pada akhirnya berkata akan menuruti keinginan James.

Lily menggendong Harry ke sisi tubuhnya, menimang-nimangnya sampai dia tertidur, membisikkan mantra yang diucapkan James padanya, lalu berjalan ke atas begitu James mengeluarkan setengah botol darahnya sebagai area batas perlindungan.

Mereka merasakannya.

Bangsal yang runtuh, seseorang memasuki pekarangan rumah. Entah atas nama Merlin atau siapa mengapa James mengiyakan saran Dumbledore berada di rumah kecil ini ketimbang Potter Manor-nya?

Pintu mereka yang didobrak segera menampakkan Voldemort, dalam wujud tuanya, ubannya dimana-mana dan sedikit fitur aristokratnya terlihat bahwa dulunya dia sangat tampan, James menyainginya dengan ketat bersama Sirius.

Dia mencibir melihat James, tidak menyadari lingkaran sihir yang sangat tipis membatasi jaraknya dan James, hanya melemparkan kutukan pembunuh dan penyiksaan pada James, sebelum James melukai sesuatu pada pria gila itu, rune di sekitar kakinya membuatnya terjatuh. Pandangannya menggelap.

Di atas, Lily mengerahkan usaha terbaiknya memastikan Harry tak terluka sedikitpun, dia mengecup kening Harry dan menggumamkan mantranya terus menerus sampai Voldemort diambang pintu mereka.

Saat pintunya terbuka, cahaya menyerang penglihatan mereka semua, kutukan pembunuh Voldemort lempar secara acak, mengenai Lily, sebelum dia bisa melihat apapun yang terjadi, tubuhnya menyusut, dia melihat bayi Harry melihatnya dari atas, mendongak kebingungan, dia melihat sekeliling, hanya ada mayat Lily Potter yang menampilkan wajah senang.

Dia mendengar sebuah langkah di tangga, menggenggam tongkatnya dengan kuat, walau tahu dia belum bisa mengucapkan mantra apapun, dia melihat James Potter yang masih hidup dan mendesah lega melihat Harry, dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya, semacam portkey, sebelum dia berjalan melewatinya, dia menarik kaki James Potter, membuatnya terjatuh, dan keduanya berpindah tempat ke yang James Potter ingin tuju.

Bayi Harry hanya bisa melihat kejadian itu dengan mata berlinang, mummy-nya tiada, dan daddy-nya diambil bayi lain.

"Voldemort!" geram James, "Kenapa, dengan atas nama Merlin, kau harus mengacaukan sesuatu lagi?!"

Dia berteriak frustasi, dia tak bisa pergi kemana-mana, kekuatan sihirnya nyaris padam, dia membutuhkan waktu intensif untuk melatihnya lagi dan menjadi lebih kuat. Sekarang, dia harus merawat bayi Voldemort, asalkan saat dia dewasa, dia akan meninggalkan James dan putranya sendirian.

James hanya ingin putranya, dan Lily-nya. Mengapa si gila maniak pembersih darah ini harus merenggutnya dan menariknya agar merawatnya?!

James, pembenci Slytherin, merawat bayi Voldemort, membesarkannya dengan kasih sayang yang tak pernah bayi itu pernah rasakan, walau enggan, dia berhasil memberikan cinta baginya yang baru dirasakan bayi sarkastik itu.

Hasutan Voldemort membuat James bekerja mencari tumbal elf untuk memperkuat kekuatan sihirnya, elf paling rese', tidak laku, dan menjengkelkan siapapun adalah pilihan yang tepat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Became Draco Malfoy?! [Bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang