Seorang pria dengan baju hitam tanpa lengan itu meletakkan barbel kecil pada tempatnya. Setelah mengelap peluh yang membasahi dahi, diselampirkanya handuk kecil itu di lehernya kembali. Diraihnya ponsel dari dalam saku celana pendeknya, matanya berbinar sesekali tersenyum saat menatap layar.
"Yha Lee Jeno! Kenapa kamu tersenyum terus dari tadi? Sangat menakutkan", pria berkulit tan mengambil handuk pada lehernya dan memukulnya tepat pada pria yang diketahui bernama Lee Jeno itu.
"Sialan!", Jeno menarik pria berkulit tan itu menyiksanya dengan menghimpitnya.
"Kalian tidak bosan bertengkar tiap hari? Lama-lama kalian bisa saling suka!"
Kedua pria yang tadinya ribut itu buru-buru menjauh & bergidik jijik pada satu sama lain setelah mendengar celoteh pria berambut silver dibelakang mereka.
"Kalau pun aku suka pria, lebih baik aku berpacaran dengan Jaemin daripada denganmu Lee Haechan!"
"Yha! Apa kamu tidak ingat, aku yang mengenalkanmu pada Lia!"
"Hey hey hey! Kalian bisa diam tidak?!", hardik Jaemin. Jeno dan Haechan mendengus kesal menampakkan wajah asam dan keluar dari ruangan itu.
"Hey kaliaaaaan mau kemana???", Jaemin berlari menyusul kedua pria keluar ruang gym itu.
🐶🐶🐶🐶
Sebuah mobil SUV hitam terparkir di tepi jalan sebuah gedung perkantoran. Jeno yang duduk di balik kemudi nampak menunggu seseorang. Senyumnya terbit sesaat setelah seorang wanita berpostur tubuh tinggi dengan rambut panjang sepinggangnya keluar dari balik pintu kaca otomatis gedung itu. Sadar akan kedatangan Jeno, Lia melambaikan tangannya seraya tersenyum & masuk ke dalam mobil itu.
"Bagaimana persiapan peluncuran webnya?"
"Sudahlah, aku tidak mau membahasnya. Seharian kerja saja sudah membuat kepalaku pening..", senyum dari bibir merah jambu itu memudar.
"Mianhe. Kalau begitu bagaimana kalau kita ke resto Jepang? Aku tau resto yang menjual tonkatsu terenak", Jeno menggenggam tangan Lia. Senyuman Jeno memperlihatkan mata serupa bulan sabitnya sanggup membuat mood Lia kembali naik.
Jeno & Lia berjalan bergandengan memasuki resto Jepang. Seorang pria tidak sengaja menabrak bahunya. Pria itu menarik kasar seorang wanita bergaun biru pendek keluar dari pintu resto.
"Yha! Lepaskan tangan kotormu!"
"Kalau begitu, jangan mucul dihadapanku lagi!", pria paruh baya itu melempar tubuh sang wanita dengan kasar lalu meninggalkannya masuk ke dalam resto lagi. Sang wanita menarik nafas dalam membenarkan bajunya, berdiri tegak & mengatur rambutnya kembali.
Jeno memperhatikan wanita itu dengan seksama. Wajah wanita itu sungguh familiar.
"Karina?"
Wanita itu menengok ke arah Jeno. Wajahnya tampak shock. Kenapa Jeno hadir di saat ia mengalami nasib buruk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Bad Scenario
FanfictionJenrina Jaya Jaya Jaya! Karina adalah masa lalu Jeno. Setelah menghilang tanpa sebab, kini Karina kembali di saat Jeno telah memiliki kekasih. Walaupun Jeno telah menentukan pilihannya, keduanya tetap tidak bisa bersama karena skenario semesta yang...