ILY 1

5 0 0
                                    

Bandung, October 2022

  Heran, yang menjalani try out kan mereka. mengapa malah gue yang tegang sendiri. Teman gue malahsantai-santai seolah ngak ada Ujian. Teman gue Bernama Ridel.

  Gue Nichol Galvin Sengkey, seorang mahasiswa jurusan hukum. Setiap menjelang Ujian, gue pasti selalu nongkrong di starbuck. Barista sebenarnya pekerjaan samping gue, dan juga gue adalah sebagai penulis novel dan penulis naskah film. Gue menjalani tiga profesi sekaligus. Gue melakukan ini demi mencukupi kebutuhan hidup dan kuliah gue. Sedikit ribet sih ngejalani tiga profesi ini, di tambah gue udah masuk semester 7, semester yang lagi ribet-ribetnya nyusun scripsi akhir.

  Hari ini gue belajar Hukum Pidana Internasional, itu pelajaran paling guebenci. Awalnya gue ngak mau masuk ke kelas itu, tetapi gue piker-pikir kepikiran lagi karena sudah semester akhir takutnya cuman karena satu kelas, gue mengulang semester lagi dari awal. Kan ngak worthy, sia-sia dong gue kuliah.

 Begitu membuka buku Hukum Pidana Internasional gue langsung mengerutkan dahi. Mendadak matague berkunang-kunang. Sumpah, bukunya sangat tebal, ada banyak pasal-pasal hukum internasional pula. Gue bingung dari mana mulai belajarnya, gue juga ngak ngerti, eh ralat bukan ngak ngerti tetapi gue sudah kelamaan tidak masuk kampus karena covid, makanya pelajaran hukum lenyap di otakgue. Untung Ridel di samping gue, jadi gue minta bantuan ke dia.

  Tiba-tiba melintas seorang perempuan. Sumpah! sangat cantik Perempuan itu, tinggi, kulitnya putih, mulus pula, berkacamata dan Rambutnya berponi sama seperti artis-artis korea.

"Woi, lu segitunya ngeliatin temen gue itu," ujar Ridel mengejutkan gue.

  Biasanya kan orang Bandung jika berbicara dengan orang yang lebih tua sedikit memakai Bahasa sunda, tetapi gue yang meminta Ridel kalau berbicara pakai lu-gue. Biar lebih akrab dan bersahaba, begini-begini gue belum tua-tua sangat. Selain itu gue sudah terbiasa pakai lu-gue, secara novel-novel gue memakai bahasa lu-gue.

Cewek cakep itu temannya Ridel? Berarti gue bisa dong minta di kenalin sama temannya itu. -Batingue.

"Gue bisa kok buat lu jadian sama temen gue. Siapa tahu setelah jadian lu ngak jones lagi."

"Serius?"

"Tetapi ada syaratnya."

"Apa syaratnya?"

"Lu harus kejar, dan punya effort lebih ke dia"

"Terus nasib kuliah dan kerjaan gue bagaimana? karena gue juga udah di akhir-akhir kuliah"

"Ya, lu harus bisa ngimbangin itu semuah, ngimbangin cinta dan hidup lu!"

  Gue terdiam sejenak. Gue bisa ngak ngimbangin semuanya ini? Gue juga memang perlu kuliah dan kerja, tetapi gue juga perlu yang namanya cinta untuk menggantikan kenangan lama gue. Tak berapa lama melintas lagi temannya Ridel. Pakaiannya sudah ganti. Kali ini dia memakai kemeja. Dia telihat sangat cantik. Hati gue bertanya-tanya dia mau ke mana? Jangan-jangan dia mau ngapelin cowoknya?

"Temen lu mau ke mana? Kok cantik sangat?"

"Palingan dia ke tempat cowoknya."

"Cowoknya? Lu gak salah ngomong?"

"Gak lah. Nih gue kasih tahu Tracy alias temen gue itu sebenarnya, cintanya banyak sangat."

  Gue langsung lemas mendengar ucapan Ridel. Baru juga gue mulai jatuh cinta lagi. Eh, ternyata lagi-lagi gue salah jatuh cinta. Ya, Tuhan apa dosa gue ini? mengapa orang-orang yang kucintai tidak ada yang bisa bertahan lama?

  Gue duduk di depan cermin. Gue memandangi wajah gue sendiri dalam-dalam, sambil bermain gitar Pamungkas - Risalah Hati, di pertengahan perlahan air mata gue menetes

  Gue melirik jam dinding yang menempel di atas meja belajar. Jarum jam telah menunjukkan pukul 00.15 alias tepat dua belas lewat lima belas menit. di mana semua keluarga gue telah tertidur lelap, gue malah baru saja menyelesaikan naskah. Benginilah hidup sebagai mahasiswa, siang malam banting tulang mencari uang. Andai dahulu aku ngak putus sama Aneisha, pasti dia selalu bantu gue.

  Gue menguap lebar. Rasa ngantuk sudah menyerang mata. Mungkin sudah saatnya gue beristirahat. tetapi sebelum tidur, gue meraih leptop. Sampai detik ini gue masih belum bisa menghilangkan kebiasaan gue dari sma yaitu curhat di note leptop dahulu sebelum tidur. Sehari saja tidak curhat rasanya hidup gue agak ada yang kurang.

  Hari ini gue mau nulis apaya di note? Curhat tentang Aneisha? Nama Aneisha dan segalanya tentang dia sudah memenuhi catatan note. Tiba-tiba bayangan cewe cakep yang kutemui saat bersama Ridel terlintas di otak gue. Cewek itu tak lain dan tak bukan adalah Tracy. Ya, hari ini gue mau nulis di note tentang dia saja. Jari-jariku mulai mengetik ke leptop.

My Note!
Eh, gue mau curhat nih, tadi aku bertemu cewek cantik banget. Kecantikannya itu mirip artis korea. Gue piker cewek itu yang bakal mengantikan posisi kenangan lama. Secara sudah tiga tahun tidak punya pasangan, baru kali ini gue jatuh cinta lagi. tetapi ternyata cewe itu udah ada pawangnya alias udah punya cowok. Lagi-lagi gue kecewa!.
Kedua kalinya aku jatuh cinta dengan orag yang salah. mengapa sejak berpisah dengan Preysi gue selalu salah jatuh cinta? Preysi adalah satu-satunya orang yang baik sangat sampai detik ini. Dia itu cinta pertama gue sejak smp kelas 3 di Manado. Gue berpisah dengan dia karena pindah ke Bandung, dahulu gue hidup di Manado. Disanalah gue dipertemukan dengan dia. Preysi sekarang ada di mana, gue rindu dengan dia..

I Love You, There You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang