⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA
Liora menetralkan rasa sesak di dadanya sebelum berujar. Gadis itu tersenyum tipis kearah Cavin"Kita udahan ya!!"
"Lo minta putus?"
"Hm, gue nggak bisa pertahanin hubungan kita yang udah HANCUR"
Liora beranjak dari dud...
Cavin mengedikan bahunya acuh. Pria itupun memilih untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Karna tidak ada gunanya dia disana lagi.
'Maafin gue, gue tau gue egois Ghe, Lio' batinnya.
***
Memilikimu seutuhnya adalah sebuah halusinasi, kamu objek yang nyata. Namun,terasa seperti fatamorgana.
***
Suasana malam yang dingin, membuat bulu kuduk Liora berdiri. Gadis tersebut sedang menikmati pemandangan malam, dari balkon kamarnya. Bosan melihat pemandangan gadis itu mengecek notifikasi diponselnya.
Liora terkekeh miris, melihat postingan di Twitter Ghea. Postingan yang membuat sayatan dihati Liora kembali melebar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo nggak boleh nangis Lio!!" Liora mengipas-ngipasi wajahnya agar Airmata yang ditahannya sadari tadi tidak jatuh.
"Mereka pacaran jadi wajar, yang nggak wajar itu kenapa lo nangis Lio!!" Pertahanannya runtuh, gadis itu terisak pelan. Jujur saja seberapa besar usahanya menahan air mata, Liora tidak sekuat itu dan berakhirlah dengan dirinya yang terisak pelan.
***
Senandungan Liora dikoridor sekolah, meningkatkan mood gadis itu untuk melakukan pelajaran hari ini. Sesekali Liora tersenyum ramah saat adek-adek kelas menyapanya.
