Hiduplah dengan tenang dan berbahagialah walaupun tanpa aku.
Happy Reading!!!
Siang hari yang cukup cerah ini dua kaum adam sedang melakukan aktifitasnya masing masing, Fio mengerjakan tugasnya selayaknya istri dan Gio sedang kerja di ruang kerja pribadinya.Meskipun sudah di tawarkan adanya art di rumahnya Fio menolak mentah mentah tawaran Gio dengan alasan 'Aku masih mampu untuk melakukannya sendiri Al' dengan alasan begitu Gio pun meng 'iya' kan namun terkadang dia merasa iba melihat istrinya kecapean
Di satu sisi dia tidak ingin Fio kecapean namun disisi lain dia merasa bersyukur telah di beri istri seperti Fio.
Setelah di rasa pekerjaannya selesai semua Fio pun berniat untuk naik ke kamarnya bertujuan membersihkan badan yang dia rasa cukup lengket, di tengah jalan Handphone yang berada di kantong saku celananya berdering menunjukan ada telepon masuk
Dan ketika Fio mengeceknya benar saja ada yang menelepon namun ketika Fio melihat nomor yang tidak tersimpan menelponnya dia terheran namun tidak menyangkal untuk tidak dia angkat
Setelah acara keheranannya selesai Fio menarik kearah tombol hijau, dan terdengarlah suara seperti perawat
"Selamat pagi, apakah ini benar Jeffio?"
"Yah dengan saya sendiri"
"Maaf mengganggu waktunya, teman anda yang bernama Steve sudah siuman dari kecelakaan tempo hari"
Deg!
"A-apa, d di rumah sakit mana sus?"
"Di rumah sakit Mitra medika"
"Oke sus nanti saya akan kesana"
"Baik"
Tut!
"Tempo hari yang lalu berarti saat di sekolah tadi"
Setelah mendengar kabar yang cukup menenangkan sekaligus mengkhawatirkan Fio bergegas untuk mandi lalu dia tidak lupa untuk meminta izin kepada sang suami
Selesai sudah persiapan Fio hanya mandi lalu bersiap siap ringan lalu Fio mengambil dompet serta handphone nya, lalu dia mengetik ijin ke Gio, tanpa menunggu balasan Gio, Fio beranjak keluar rumah dengan membawa mobil Gio
Saat di tengah perjalanan Gio menelfonnya, lalu Fio mengangkat panggilan dari Gio
"Hallo Al"
"Kamu mau jenguk siapa di rumah sakit?"
"Temen Al, cuman sebentar"
"Oke hati hati, jangan pulang terlalu sore, nanti aku pulang sekitar pukul 17.30"
"Oke Al, semangat kerjanya ya"
"Iya, yaudah ini aku mau meeting, ja ngan lupa makan"
"Iya iya Al"
"Ok see you little boy"
"See you too my big boy"
Setelah panggilan dengan Gio berakhir, Fio melanjutkan perjalannya. Beberapa menit kemudian Fio sampai di rumah sakit Mitra medika, dia berjalan menuju meja resepsionis untuk menanyakan ruangan yang bernama Steve ternyata Steve berada di ruang 106, dia berjalan cepat ke ruangan Steve berada
Cklek!
Pintu ruangan Steve di buka oleh Fio, Fio melihat Steve yang sedang di suapi bubur oleh suster namun terlihat seperti Steve enggan untuk makan, lalu Fio menghampiri ranjang Steve, saat melihat Fio menghampirinya Steve memulas senyum tipis di wajah tampannya, dengan di balas senyum canggung Fio
"Sini sus biar saya saja"
Fio mengambil mangkok yang berisi bubur yang terlihat sangat tawar, suster pun beranjak keluar dari ruangan 106, Fio menyuapi Steve dengan perlahan, Steve di perlakukan seperti itu pun dia hanya senyum, tidak ter lunturkan senyum itu di wajahnya sampai pertanyaan dari Fio menyadarkan nya
"Bagaimana bisa kamu kecelakaan seperti ini?"
Next??
Sampai di Next chap...
Sorry Guys slow Up
KAMU SEDANG MEMBACA
My ketos (New Vers)
Fiksi RemajaSebelum baca cerita ini, Di harap Follow akun ini terlebih dahulu Love!! Algio Xlari arcade: seme Jeffio Chrissy: uke Budayakan vote and komen!!! Cerita bxb! Yang homophobic diharap menjauh!