APA YANG TERJADI

10 12 2
                                    

Meish mengeluarkan kotak musik nya dari dalam laci meja belajarnya, meish memutar kunci yang tertempel di balik kotak musik itu, putaran musik yang ia dengar sama persisi dengan suara yang ia dengar saat berada di kamar shella. 

Meish melempar kotak musik itu ke luar jendela, ia seperti mendengar banyak mantra yang di lontarkan dan suara muski itu bukan seperti penenang, melainkan seperti suara petir yang menyambar. 

" non mei, ada paket non, bibi taruh di depan pintu ya " ujar bi nia sambil mengetuk pintu kamar meish 

meish yang mendengar paggilan bibi, langsung  keluar dan mengambil kotak paket yang ada di depan kamarnya

" lagi " 

Paket itu hanya sebuah kotak kosong yang di dalamnya tertempel sebuah foto anak-anak serta ada robekan kertas yang bertulisan nama pengirimnya. 

"  leona ? " 

Meish mengambil ponselnya, menghubungi nomer ren yang di berikannya saat berada di caffe 

" hallo " suara pria terdengar dari balik ponsel meish 

" anter gue ke rumah shella, gw sherlook " meish langsung menutup telfonnya ia mengambil foto dua gadis kecil di dalam kotak paket itu 

Meish berlari menuruni tangga dengan membawa tas kecilnya

BRUKKK

" maaf non " bi nia membantu meish membereskan barang-barangnya yang jatuh 

" aku ada urusan, kalao mamah tanya, bilang aja ada tugas kelompok " meish berdiri dan melanjutkan langkah nya 

Ren yang baru saja tiba melihat kejadian itu langsung memutar balik kan motor nya dan memundurkan posisinya menjauh dari rumah meish. 

" ayo jalan " meish menaiki motor ren  

" kenapa ? " tanya ren pada meish 

" ngebut donk, lama banget jalannya " meish membalas ketus 

Ren melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi, hingga akhirnya  sampai titik jalan di depan rumah shella. Meish datang saat keadaan tidak pas, rumah shella yang tak terlihat wujudnya, semua barang yang hancur berantakan, ibu shella yang tengah duduk di kursi belakang dengan tangan terikat dan wajah tertutup, shella yang tak ada di rumah, serta asisten rumah shella yang tergeletak di bawah lantai dengan berlumuran darah. 

Meish yang sangat terkejut membuat kaki nya yang melemas hingga tak kuasa menahannya untuk berdiri, begitu juga dengan ren, ia berdiri tak berkutip, memaandangi sekitar nya, apa yang ada di hadapannya ini ? 

" tante "  ren membentu meish berdiri dan berjalan  menghampiri ibu shella yang terdiam lemas 

" cepet telfon polisi, panggil ambulan " teriak meish pada ren 

" tante, kenapa begini " meish membuka penutup wajahnya, serta tambang-tambang yang mengikat tubuh nya 

" tolong shella " ucapnya lirih 

" tante ke rumah sakit dulu ya, aku sama ren bakal cari shella " 

" ambulan sebentar lagi datang " ujar ren 

" telfon eva " lanjut ren 

" eva ga bisa di hubungin, gua udah telfon dia barusan, telfonnya ga aktif " 

" sial " ren menendang kursi yang ada di sebelahnya 

Meish memeluk erat ibu shella, menenangkan nya, dan ren yang mencari shella di sekeliling rumahnya, tak ada tanda-tanda shella pergi, tapi shella juga tak terlihat di rumahnya. 

" titip tante saya, tolong jaga dia 24 jam, saya akan menyusul ke rumah sakit setelah ini " ujar ren pada suster yang membawa ibu shella menaiki ambulan

" apa kalian melihat orang lain yang keluar dari area ini saat kalian datang ? " tanya seorang polisi pada meish dan ren yang berdiri di belakang mobil ambulan 

" banyak orang yang kami lihat, karna rumah ini tidak terlalu jauh dari jalan raya " jawab meish 

" kami akan  mengurusnya di kantor, kami akan menghubungi kalian saat laporannya siap " lanjut nya 

Meish dan ren duduk di bangku halaman rumah shella, menghela nafas berat, pikiran mereka kacau, baru sekitar 1 1/2  jam mereka meninggalkan rumah shella semua sudah seperti ini. 

" leona "  ujar ren lirih 

" ha " meish tersontak kaget melihat ke arah ren 

" siapa ? " meish mengobrak abrik tas nya mencari foto dan sobekan kertas yang ia bawa tadi 

" lo nyari apa " 

" lo kenal mereka ? " meish menunjukan foto yang ia keluarkan dari tas nya 

" lo dapet dari mana ? " 

" kertas, kertas nya ke mana, gue yakin tadi gue bawa kertas nya " 

" leona revani d'chaprio, ya gue inget nama nya " 

" meish lari, ayo ikut gue " ren mearik lengan meish bersembunyi di belakang rumah yanga ada di sebelah rumah shella 

" apa sih " 

" tsuutttttt " ren menutup mulut meish 

" shella " 

Mereka melihat mobil van hitam berhenti di depan rumah shella, melihat shella berlari ketakutan keluar dari mobil van itu tak lama shella keluar, dua laki-laki berbadan kekar menyusul dan mengejar nya . 

" itu shella, ayo " meish tak tahan ingin meyelamatkan shella yang berlari ketakuan 

" jangan sekarang, tahan " 

" jangan sekarang gimana " meish terlihat sangat panik 

Tak lama dua laki-laki itu keluar membopong shella yang tak berdaya, dan membawa sebuah kotak brankas kecil, terlihat seoarang tangan wanita menggapai shella yang pingsan dari dalam mobil van hitam itu. 

" keluarga jalang itu " 

ponsel meish berdering keras, mendapati eva yang menelfonnya, membuat dua laki-laki itu melihat ke arah mereka. 

maaf baru update ya :) 

tunggu bab selanjutnya 

Naomi Meishana Eloise ✅ [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang