HALTE BUS

16 12 3
                                    

" kan apa gua bilang,  jalanan macet banget, kalo flm gua sampe kelewat , lo harus tanggung jawab, meishaaaaa  " eva terus mengoceh sepanjang perjalanan.

 " eva berenti !! " 

" hah ? " 

" eva gua bilang berenti sekarang ! " ujar ,eish tegas 

Eva memberhentikan mobilnya di pinggir jalan bersebelahan dengan halte pemberhentian dari sekolahnya. 

" tunggu gua di sini "  meish bergegas keluar dari mobil dan berlari ke halte bis yang berada di sebrang jalan. 

" kamu, jangan lari tunggu " meish berlari kencang di belakang seorang pria yang menggunakan celana jeans dan mengenakan jaket abu-abu.  

" hei tunggu " meish terus berlari mengejarnya 

" BIYAN " 

Meish terjatuh lemas dan ta berdaya, ia berteriak kencang memmanggil nama biyan seolah ia tak sadar nama siapa yang barusan ia sebut. 

Meish yakin bahwa Pria yang ia kejar adalah pria yang ia lihat dari balik kaca saat berada di ruangan kepala sekolah. 

" aduh meishaa kaki gue keseleo gara-gara ngejar lo , lo ngejar siapa sih ? "  eva yang ngos-ngosan menggrutu di belakang meish 

" orang yang gua liat di kantor kepsek, gua yakin itu dia " 

" ha ? siapa ? " 

" nggak, udah ayo cepet katanya film lo udah mau mulai " lanjut meish 

" haduhhhhhh meish " 

Sepanjang film di putar, meish tidak memperhatikan filmnya sama sekali, ia terus memikirkan kenapa ia spontan menyebut nama biyan, pria itu selalu menggunakan jaket abu-abu, seperti biyan yang sangat suka memakai jaket abu-abu kesayangannya. 

Meish menutup telinga dan matanya, ia mencoba untuk menenangkan dirinya. 

" lo mau ke mana ? " eva menarik tangan meish yang tiba-tiba berdiri 

" ke kamar mandi sebentar "  

Lorong bioskop itu sangat sepi,  semua orang yang belum memasuki studionya menunggu di caffe biskop, sama sekali tidak ada siapapun yang ke kamar mandi. Meish sudah berada di kamar mandi sekitar 10 menitan. meish kembali ke studuio melewati lorong tadi. Meish  terkejut dengan apa yang ia lihat di sekelilingnya. banyak tulisan aneh dengan tinta merah di sekeliling tembok lorong. 

" selamat ulang tahun memei " ( suasana pesta ulang tahun nya yang ke 8 itu terus menghantui   ingatan meish ) 

" meimei " 

" meii " 

" meimei "  

" meii, tolong aku meiii " sauara tangis seorang gadis kecil terdengar sangat jelas di telinganya 

Meish duduk menutup mata dan telinganya, ia mendengar sekitarnya yang sangat berisik. suara tangis, pesta, tertawa semuanya menjadi satu. Suara-suara itu terus memanggil-manggil nama meish 

" mei...memei... meii " suara eva membuat meish terbangun. 

" lo kenapa, lo sakit, lo ngapain tidur di toilet meish, ayo bangun, lo pingsan ? , badan lo panas , ayo kita pulang sekarang, filmnya udah selesai. 

Eva membantu meish berjalan perlahan hingga memasuki mobilnya, eva melajukan mobilnya lebih dari 60 kilo meter perjam. Eva yang khawatir dengan kesehatan meish buru-buru membawanya pulang ke rumah. 

" pelan-pelan aja va gua gapapa kok, tadi cuman pusing sedikit aja gara-gara layar filmnya terlalu terang " ucap meish lemas

" lo pasti belum minum obat kan ? jadinya begini ! " sahut eva dengan nada yang sedikit tinggi  

* meish terdiam mendengar ucapan eva, bukan karna ia kaget dengan nada eva yang tinggi, tapi ia kaget dengan kata-kata eva * 

" ( minum obat ?, eva tau dari mana kalo aku komsumsi obat setiap hari ) "

" obat apa eva ? emang lo kira gua pasien rumah sakit jiwa yang harus minum obat setiap hari " jawab meish dengan tawa kecilnya 

" kemarin lo bilang ke gua kalo lo sakit perut, trus lo udah minum obat belom ? tadi lo itu tidur di toilet sambil megangin perut tau " lanjut eva 

" ouhh, itu cuman sakit perut biasa, soalnya akhir-akhir ini gua banyak makan makanan pedes terus "  

"( yang eva maksud hanya obat sakit perut )"


penasaran gak sama kelanjutannya ? 

sebelum lanjut, jangan lupa vote ya:)




Naomi Meishana Eloise ✅ [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang