MADING

9 10 2
                                    


" apaan sih ren "  eva   melepas tarikan tangan ren

" meisha itu sifat asli nya gimana " ujar ren sembari duduk di bangku teras depan rumah shella 

" kenapa " ledek eva

" anak nya susah di tebak " lanjut ren 

" gua yang sahabat nya aja masih belom tau sifat asli nya gimana " sahut eva dengan menghela nafas berat 

" dia itu kadang periang, kadang juga cuek, terus dia itu antara terbuka dan tertutup, susah di jelasinnya " 

" lo tanya sama gua, keluarga nya sendiri aja ga ngerti sama sifat nya, yang gue tau tentang dia itu cuman satu, dia kosumsi obat-obatan yang rutin dia minum dari pas usianya 10/11 tahun, ga tau gue lupa " 

" ko lo tau dia kosumsi obat ? "  tanya ren memtotong perkataan eva, ia hnya membalas dengan menaiki satu bahunya. 

" semua orang itu pasti punya sisi gelap nya, iya kan ? " tanya ren lagi 

" bahkan semua orang itu punya banyak kepribadian " 

" kepribadian ganda maksud lo " cetus eva 

" lebih ke dua muka gituh sih " lanjut ren 

perbincangan mereka putus sampai di sana. 

Eva memarkirkan mobil di halaman rumah, ia berjalan mwnuju kamarnya, menatap seluruh ruangan nya yang kosong tanpa siapa pun, kedua orang tua nya meninggal saat ia kecil, pembantu nya yang sedang cutty, dan penjaga rumahnya yang sudah lama keluar, ia hnya tinggal di bersama dengan pria paruh baya yang berstatus sebagai kaka dari ibunya  nya. 

" heiiii jalang, dari mana saja kamu ? sudah ku bilang  tetap di rumah " pria itu melemparkan sebotol bir ksosng pasa eva 

" cepat ambilkan aku satu botol lagi " 

Pamannya itu seorang yang tak berguna di hidupnya, namun ia juga tak bisa mengusir laki-laki gila itu dari rumahnya. 

" berhenti lah minum jika kau masih ingin hidup " eva meletak kan satu botol bir di atas meja tepat di hadapannya 

PLAKKK 

Satu tamparan keras melayang di wajah nya, berpakain rapih yang lengkap dengan jas dan  dasi, penampilan bak penjabat negri, sifat nya seperti iblis,3 kalli berturut-turut keluar masuk penjara, bukan seorang perampok atau pereman, hanya bekerja sebagai moderator dalam komunitas gengster pembunuh bayaran. 

Eve meninggalkan laki-laki iblis itu dan menuju ke dalam kamar nya, eva tak menangis karna itu, bahkana ai sudah terbiasa dengan itu 

Eva mengeluarkan tinta merah dari tas nya, dan mencoret wajah pamannya itu yang tertempel di sebuah mading di balik lemari nya 

" bukankah iblis juga harus masuk neraka " eva tersenyum puas dengan itu 

"  gadis yang berperilaku seperti malaikat baik di hadapan semua orang, hanya sebuah topeng yang menutupi bahwa ia seorang malaikat maut " eva menarik tinta merahnya pada foto seorang gadis kecil dan menarik kembali tinta nya pada gambar yang berada di bagian tengah bingkai 

" apa kamu ingin menjadi seorang superhiro ? " ia menempelkan foto anak laki-laki yang berusia 10 tahun di bingkainya 

" bukan kah seperti ini cantik ? " eva melempar kan satu anak panah pada foto seorang gadis yang berusia 8 tahun yang tertempel di mading, ia tertawa puas dengan itu 

" permainan baru saja di mulai " lanjut eva 


tungguin bab selanjutnya yaaa jangan lupa follow dan beri vote 

gomawo :) 

Naomi Meishana Eloise ✅ [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang