21 - Free?

167 27 9
                                    

Halooo selamat hari Kamis semuaa, aku ga nyangka bisa sampai di chapter 21 ini terhura begete🥹🫶🏻 yuk ramein lagi, vote, follow, promosi‼️ hari ini kayaknya ada yang bebas ya, siapa tuh?🤭🤭 Yuk baca biar ga penasaran, sekalian kepoin harta orang awikaowkwowk, btw mulai serius yuk.

(n.) ·–&–· = ditempat lain





Happy reading



Hampir dua minggu Astérix mendekam di balik jeruji besi. Awal-awal ia masuk jeruji, hanya ada dirinya seorang namun tak lama ada yang satu sel bersamanya. Katanya, dia pelaku pengeroyokan.

Tak jarang, mereka saling mengobrol dan bercerita bagaimana bisa masuk penjara. Dari situ juga, Astérix mengetahui bahwa dia bernama lengkap Justin Seagull.

Pernah pada saat itu dengan kepercayaan diri yang tinggi Justin berkata. "Paling gak lama lagi gue keluar." Begitu katanya.

Saat sedang mengobrol, petugas polisi datang dan berkata. "Astérix, ada kunjungan."

Segera Astérix berdiri dan dibawa petugas polisi ke ruang kunjungan. Sesampainya di sana, Astérix mendapati perempuan yang sama saat Astérix ditangkap. Gadis berambut pendek dengan soft curly, dan pakaian lengkap serba hitam.

"Ada apa kau mengunjungi ku?" Tanya Astérix memulai obrolan. Pandangan Astérix juga terkadang memperhatikan dua koper berukuran sedang disebelah gadis itu.

"Tidak usah basa-basi, apa kau setuju jika aku mencabut gugatannya? Jadi hari ini juga kau akan bebas." Ucap sang gadis.

Melihat Astérix menatap kearah lain, gadis itu mengikuti arah pandang Astérix, terkekeh sejenak lalu menjawab. "Ah itu, itu adalah uang denda hukuman mu yang berkisar 5 miliar rupiah dan uang ganti yang berkisar 1,5 miliar untuk mengganti kerugian hakim dan yang lainnya. Jadi jumlahnya 6,5 miliar. Kau keberatan?"

Segera Astérix menjawab. "Sedikit keberatan, sih. 6,5 miliar juga tidak murah."

Terkekeh lagi, sang gadis menjawab. "Apa kau memikirkan balas budi? Tidak perlu melakukan itu. 6,5 miliar rupiah masih termasuk murah menurutku." Entengnya.

Astérix tentu melongo. 6,5 miliar rupiah loh? Murah katanya? 6,5 miliar rupiah termasuk murah?! Astérix tidak mengerti lagi dengan gadis yang menjadi lawan bicaranya.

"Ah ya, kenalin, Patricia." Si gadis mengulas senyum dan menyodorkan tangannya bermaksud untuk mengajaknya berjabat tangan.

Astérix membalas jabatan tangan tersebut. "Astérix."

Melepas jabatan tangan, Patricia bersandar kemudian bersidekap dada. "Jadi bagaimana? Apakah kau setuju?"

"Asal tidak memberatkan, aku setuju." Final Astérix.

"Permisi, maaf waktu kunjungan sudah habis." Salah satu petugas polisi yang berjaga menghampiri mereka untuk memberi tahu bahwa waktu kunjungan sudah habis.

Lantas, hal itu membuat Patricia bangun dari duduknya. "Baiklah, saya juga sudah selesai. Astérix, terimakasih waktunya." Patricia membungkuk sembilan puluh derajat untuk menghormati.

Patricia lalu keluar dari ruang kunjungan sembari membawa dua koper sedang berisikan uang berwarna merah.


·–&–·

Astérix sudah kembali ke lapasnya sedari tadi, ia sudah menunggu hampir setengah jam. Menunggu gadis yang bernama Patricia itu, dan menunggu kebebasannya.

Omong-omong, Justin sudah bebas 15 menit yang lalu. Kata petugasnya sih, dia dibebaskan seseorang alias ada yang membayar denda hukuman.

Kapan gilirannya? Katanya akan dibebaskan. Tapi sampai sekarang ia masih terduduk di balik jeruji besi.

One Kiss Away from Killing[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang