03 - Dinner and Hotel

750 70 12
                                    

Halooo kita ketemu lagii, ga nyangka bisa sampe chapter tiga, walaupun masih chapter tiga tapi gapapa semangat terus vote nyaa+follow, kalo bole promosiin sekalian hhe👉🏻👈🏻. Selamat hari Kamis semuaa, selamat membaca, jangan lupa istirahat yang cukup‼️.

(n.) ·–&–· = di tempat lain.

Happy reading!!




Malam Minggu pun datang, malam dimana pertemuan Nerezza dengan calon tunangannya.

Kini Nerezza sedang terduduk di depan cermin kamarnya ditemani oleh Christopher yang menginap beberapa hari sampai hari pertunangannya Nerezza.

"Papamu bilang kalau kubu laki-laki memakai warna blue sapphire?" Christopher membuka obrolan ditengah keheningan yang melanda.

"Iya." Nerezza memandang Christopher dari cermin di depannya, melihat Christopher yang terduduk di pinggir kasur.

"Ah iya, Chloe masih mengganggumu?" Christopher menanyakannya dengan raut wajah yang terlihat kesal, walaupun ia bukan siapa-siapa Nerezza, Christopher geram melihat mantan tunangannya dibully hanya karena Nerezza lebih cantik darinya.

"Yaa, masih." Nerezza hanya menjawabnya dengan pandangan yang melirik Christopher dari cermin.

"Kau itu terlalu pemaaf Rin, kenapa kau tidak membalas dendam saja? Keluargamu bahkan sanggup membuatnya meregang nyawa. Kau mau aku yang turun tangan? Atau kau akan melakukannya nanti? Keluargamu tahu bahwa kau dibully, hanya saja keluargamu diam mengikuti kemauan mu. Terlebih lagi aunty Becca dan Rana, mereka bahkan sering menghasut mu untuk membunuh keparat itu."

"Sudahlah, biarkan saja dia. Aku tidak mempermasalahkannya sama sekali, tidak usah berlebihan. Santai saja aku tidak apa-apa." Nerezza mengibaskan tangannya, ia menganggapnya hal yang sepele.

Christopher geram, ia mengepalkan tangannya, "tidak apa-apa apanya? Mereka membully mu dari tahun ajaran baru."

"Itu sepele, Chloe juga teman lamaku. Walaupun tidak berinteraksi dengan baik, dia tetap saja temanku."

Bertepatan dengan itu, pintu kamar Nerezza pun diketuk.

"Masuk saja."

Pintu kamar terbuka, menampilkan sang Mama yang memakai dress hitam.

"Ayo turun, Papa menunggu." Ucap Mamanya lembut.

"Baiklah, lalu apakah Chris akan ikut?" Nerezza kemudian berdiri lalu memasang topeng setengah wajahnya. Dilanjut dengan memasang kalung berukiran naga favoritnya.

Dalam keluarga Akuma, jika salah satu keturunannya dijodohkan, mereka akan menutup setengah wajahnya dengan topeng dan dibuka pada saat pertukaran cincin.

"Iya, Chris akan ikut untuk menjagamu."

Nerezza hanya menggangguk dan mengikuti Mamanya keluar dari kamar.

Christopher masih duduk di pinggir kasur tanpa bergerak sedikitpun, tangannya masih terkepal dan rahangnya mengeras menahan amarahnya pada Chloe. Ia bersumpah akan membuat Chloe bertekuk lutut.

Christopher pun menyusul Nerezza yang mungkin sedang menunggu di garasi. Ia segera masuk kedalam lift lalu memencet tombol yang tersedia.

Ting!

Pintu lift terbuka menampakkan keadaan basemen saat ini, Nerezza yang ingin membuka pintu mobil menoleh saat suara lift berbunyi.

Christopher kemudian menaiki mobil yang sama dengan Nerezza.

One Kiss Away from Killing[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang