11 - Pizza

218 31 0
                                    

Happy Thursday all ga kerasa udah chapter 11 aja jangan bosen yaaa💐 betewe betewe betewe, judul kali ini lumayan santai yahh pasti isinya santai juga donggg, ya ga?? Iya jelas slibpaww😎 okelah kalo begitu vote vote saja la😎

(n.) ·–&–· = ditempat lain.

Happy reading!!



"Kira-kira ini gimana uncle?" Tanya Nerezza melirik komputer di depannya. Tentu saja kalian tahu tempat dimana komputer itu berada. Mini library.

"Sepertinya kau harus bertemu kembali dengan Felix untuk menanyakan lebih lanjut tentang Zadie terlebih dahulu." Saran paman Lean. "Ah ya, kau ingat hasil autopsi kakakmu?" Lanjutnya.

Nerezza menggeleng cepat. "Ngga, emang kenapa?"

"Minta pdf nya saja pada aunty Ruby, hasil autopsi itu akan membantumu. "Lalu, apakah aunty Ruby pernah mengirim pdf hasil autopsi orang asing?"

"Emm, pernah! Kalo gak salah inisial TZK, apa uncle mengenalnya?"

"Uncle mengenalnya, kirimkan padaku." Paman Lean mengeluarkan ponselnya, juga dengan Nerezza.

Nerezza pun membuka room chat nya dengan aunty Ruby lalu meneruskan pdf yang paman Lean minta kemudian Nerezza mengirim pesan pada aunty nya.

________

Aunt rubi( ╹▽╹ )

Auntyyyy :

Boleh minta pdf hasil autopsi kakak?(。・ω・。) :

: Tentu boleh

: PDF_Hasil Autopsi HMBA 29-02-2020

Thank youuuuu :

Sayang aunty banyak-banyak( ◜‿◝ )♡ :
Read

________


Paman Lean kini tengah melihat pdf yang diteruskan oleh Nerezza. Benar, ia mengenal inisial TZK, dia adalah Trinity Zadie Kamaniai.

Paman Lean pun membaca pdf tersebut, hasil autopsi ini membuatnya menghela napas.

Ditemukan janin berusia 2 Minggu, terdapat bekas cekikan pada bagian leher, ditemukan 19 luka, 3 diantaranya merupakan luka tusuk di bagian pergelangan tangan.

"Kau sudah meminta pdf nya?" Tanya paman Lean, dia mengalihkan pandangannya dari hasil autopsi Zadie.

"Sudah! Aku kirim ke uncle sekarang." Nerezza langsung meneruskan pdf dari aunty Ruby ke paman Lean.

Paman Lean langsung melihat pdf hasil autopsi Helena, ia kembali menghela napasnya, lagi dan lagi, terdapat janin yang sedang dikandung. Mungkinkah sang pelaku orang yang sama? Lalu, apa motifnya? Apakah sang pelaku dekat dengan Zadie dan Helena?

Janin berusia 5 hari, 1 peluru yang bersarang di bagian kaki, 2 luka tusuk bagian perut, 26 luka pukulan, 6 sayatan dan bekas kemerahan akibat cambuk.

Jika diingat kembali, saat ia melihat jasad Helena memang dapat dipastikan bahwa Helena meninggal secara tragis.

Sungguh, walaupun ia juga detektif, namun untuk kasus ini mempunyai tingkat kesulitan di atas rata-rata ditambah lagi ini adalah kasus dua tahun lalu.

One Kiss Away from Killing[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang