20 - Police

140 27 0
                                    

Weleh weleh, chapter ini akan ada yang berhubungan dengan polisi umaga siapakah itu??🤭🤭 Baca yuk biar ga penasaran, mulai serius yu yu, sekalian juga sebelum baca kalian kasih vote dan aku kasih lope lope ajh🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻

(n.) ♤♧♤♧ = esoknya.
       ✦✧✦✧ = satu bulan kemudian.
       ·-&-· = ditempat lain.





Happy reading



Pak Bos
Astérix, kau libur hari ini.

"Wuhuuu." Sorak Astérix setelah membaca pesan dari Bos-nya. Walau tak pernah melihat Bos-nya, ia tak masalah. Sudah diliburkan, gajinya dinaikkan pula, bagaimana tidak senang?

Astérix menuruni tangga dengan rusuh, ia duduk di sofa panjang depan televisinya bermaksud ingin menonton acara Tv.

Belum sempat menyalakan televisi, bel rumahnya seketika berbunyi. Ia segera menghampiri pintu untuk melihat siapa yang bertamu.

Klek!

Terkejut! Bukan tamu yang datang, melainkan dua orang polisi serta satu perempuan berambut pendek dengan soft curly. Perempuan itu memakai pakaian serba hitam, memasukkan kedua tangannya kedalam saku jaket dan menutup kepalanya dengan tudung jaket.

"Benar anda saudara Astérix?" Tanya salah satu polisi.

Asterix yang masih kebingungan menjawab dengan jujur. "Iya saya, ada apa?"

"Anda kami tangkap atas laporan lima kasus kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur dan empat kasus pembunuhan serta bunuh diri." Tegas sang polisi.

Astérix melotot terkejut. Namun, ia tak bisa melakukan apapun selain pasrah mengikuti polisi. Diam-diam ia mengutuk dirinya karena sudah jujur bahwa ia adalah Astérix.

Sesampainya di kantor polisi, Astérix langsung diinterogasi. Ia dibawa ke ruang interogasi dengan kedua tangan yang diborgol kebelakang.

Sesampainya di ruang interogasi, Astérix langsung ditodong oleh beberapa pertanyaan yang membuatnya menjawab dengan berbelit-belit.

"Mengapa Anda memerkosa anak dibawah umur?" Pertanyaan tersebut membuat Astérix skakmat.

"Karena dia yang menggoda saya, Pak." Jawabnya dengan kebohongan.

"Apa Anda pernah memaksa mereka untuk berhubungan intim?" Tanyanya lagi.

Meneguk ludahnya gugup, ia menjawab. "Tidak." Dan tentu itu sebuah kebohongan lagi, ia sering memaksa Claudia dan Clara untuk berhubungan intim dengannya.

"Yang menarik di sini adalah, dua kasus bunuh diri dan satu kasus pembunuhan. Apakah Anda mengenal Claudia?"

Menarik napasnya, Astérix menjawab. "Kenal, kami hanya kenal sebatas teman saja. Dia juga teman sekelas saya saat SMA dulu."

Sang polisi menganggukkan kepalanya. "Lalu, Clara? Anda mengenalnya?"

"Iya, saya mengenalnya. Dia juga hanya sebatas teman."

"Yang terakhir... Apakah Anda mengenal Zadie?"

"Iya, dia adalah mantan pacar saya di tempat kerja yang lama."

Sang polisi memandangi catatan ditangannya. "Kaikala Claudia Kveta... Siswi yang bunuh diri di SMA Æ School, terjun dari rooftop dari hasil autopsi, di dalam tubuhnya terdapat janin berusia satu minggu."

"Anina Clara Marinela siswi korban pembunuhan, dia kehilangan nyawanya karena kerongkongannya ditusuk oleh belati." Lanjut sang polisi.

One Kiss Away from Killing[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang