[3] Pendekatan

259 26 3
                                    

"Agh---ampas banget semalem mau nangis!" [Name] berteriak di kamar tidurnya, Kuroo mengizinkan untuk libur hari ini. Tak tahan ingin mengumpat terus-menerus perihal perkataan Bokuto dan Kuroo.

FLASHBACK

"GUA SERIUS SAMA [NAME]!" Kuroo melangkah duluan takut wanita incarannya di ambil orang.

"GUA JUGA SERIUS SAMA [NAME]!" surai dwiwarna tegak ke atas itu menurun perlahan Bokuto si imut gede.

'Padahal tadi becanda deh'

"[Name]! bilang sesuatu dong" Bokuto tak tahan lagi dengan pertikaian. Lamunanku berhenti.

"Lakuin sesuka kalian aja sana, gua capek mau lanjut di rumah aja" tubuh ini menapakkan kaki menuju pintu ruangan khusus kantorku.

"[Name]! Gua udah telpon mami mertua, ada sesuatu yang harus kita bicarakan besok" ucap lelaki tegap di belakang Kuroo terlihat serius, aku menatap sekilas perlahan meninggalkan kedua makhluk itu keluar. Tetapi mereka kekeh ingin mengantar sampai depan kamar? Ya Tuhan nggak ngerti lagi deh!

Di sinilah [name] sekarang, terbaring lemas di atas ranjang membiarkan silau cahaya dari ujung gorden bergelombang. Kalau di ingat-ingat semalam emang heran, ngapain coba Bokuto segitunya? Apa dia juga suka?

"Nak udah bangun? Itu ada Kuroo di luar ayo bangun" mama membuatku membulatkan mata, rasa kantuk ini hilang menyingkirkan segala yang kupakai dari tubuh ini.

"Oke ma aku udah siap!" cepet kan geraknya [name], nggak secepet itu sih sebenernya tapi selesai siap dan rapi dalam sepuluh menit.

"Wow, mama kasih applaus deh" mama tersenyum gurai indahnya membuat terpaku.

Perlahan langkah terhenti melihat pemandangan yang sedang terjadi. Apaan nih bunga-bunga di ruang tamu? Terus kenapa juga banyak banget orang di sini, apa keluarga Kuroo semua isinya? Loh bentar...SATU KELUARGAKU JUGA NGUMPUL?

"MA INI AKU MAU DI LAMAR?!" [Name] langsung peka kalimat Kuroo yang membayang berputar-putar di atas kepalanya sepanjang malam.

"Hahaha, tepat sekali!"

"Serius ma? Bilang mama lagi bercanda ayo" mengangkat kedua alis ekspresi meremehkan pasti bohongan sampe mikir jangan-jangan mau di buat program tipi kayak katakan putus, siapa juga yang mau nerima toh udah ku tolak dari awal.

"Sayangnya sih mama nggak bercanda nih"

AGH PARAH BANGET SIH!

"[name] Lo udah bangun?" Kuroo menghampiri tersenyum hangat menyapa ke arahku dan mama.

"Gua buka mata Lo sini!" kedua bola mata membulat menyodorkan ke arah Kuroo masih kesal.

"Jangan galak-galak sayang" Kuroo ingin mengusap kepala tetapi [name] hentikan gerak tangan kekar itu berada.

"[Name]?"

"Lo ngapain sih buat beginian hah? gua bilang belum siap jangan maksa!" [Name] sangat kesal melihat perlakuan Kuroo sekarang wanita itu tetap berbisik namun perkataannya menekan.

Sumpah ya mana di bawa satu keluarganya kakek nenek buyut semua ada entah yang mana yang buyut.

Perkataan terlontar dari ranum merah perempuan kesayangannya mampu mengiris hati seorang Kuroo Tetsurou. Ia merasa satu juta kali di tolak mentah-mentah.

"Nak Kuroo kemari sebentar" sang papa [name] memanggil calon menantu.

Nyebelin!

[Name] ikutan di panggil oleh papanya Kuroo, ada apa ini? Apa para bapak-bapak saling dukung?

MAS SUAMI [KUROO TETSUROU X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang