Sudah genap sehari keponakan Kuroo yang menggemaskan itu bermain, [name] dan Kuroo di tunjuk untuk menjaga anak dari kakaknya itu alih-alih sebagai simulasi.
Malahan agaknya seperti babysitter.
Yah... Bagaimana lagi, mereka pasrah saja menikmati akhir pekan dari kepadatan tiada akhir.
Terlihat oleh Kuroo, atensi matanya menarik perhatian ke arah dua insan yang tengah bermain game konsol di ruang tamu.
Kuroo hanya menepuk jidat, memilih memasak makanan siang dini hari. Panas menyengat ia menyeka peluh, sudahlah di dapur lagi masak tambah keringetan dah padahal baru juga mandi.
Kuroo menggerutu pelan.
"Ck, panas bat edan!" Ia sedikit berteriak, entah-entah di dengar atau tidak oleh istrinya dan keponakannya itu sedang asik bermain game.
Lelaki itu tak tahan lagi, ia pergi ke kamar untuk menghidupkan AC berdiam di sana sementara meninggalkan dapur.
Tak lama sang istri datang menyapa.
"Loh Kuroo, itu masakan kamu tinggal ya?" menempatkan diri bersampingan duduk di atas ranjang.
Kuroo mendengus.
"Iya, gosong?" Ia membalikkan pertanyaan.
"Nggak kok, kenapa nggak aku aja sih yang masak?"
"Kan kamu lagi main sama dedek, aku suka interaksi kalian berdua" lelaki itu tersenyum senang, ia menatap dengan tatapan dalam seperti mengisyaratkan sesuatu.
[Name] yang peka terhadapnya lantas mengecup pelan pipi suaminya itu, yang di cium nyiumin balik.
Mereka bertatapan satu sama lain, bola mata indah nan tajam milik lelaki itu tak berpindah menatap.
Terbawa suasana, tubuh mereka tak tinggal diam. Kuroo tak sabaran menyantap ranum indah istrinya itu, [name] memberi akses lebih padahal tadi pagi baru menolak untuk di cium.
Yah... Nggak nolak sih, mana mungkin.
"B-bentar, masakannya--nmm--" [name] hampir kehabisan nafas, Kuroo melihat wajah istrinya tatapan berubah.
"TETSURYA BENTAR!" Sang suami terkejut, ia mengerjapkan kedua matanya bingung.
"Kenapa lagi by?"
"Masakannya itu! Aku belum matiin kompornya"
"Biarin aja gosong, nanti gopud aja"
"Kamu udah masakin masa gopud sih! Udah ah lanjut masak yuk" gerutu [name], jujur ia ingin bermanja dengan suaminya itu namun tetap ia tak boleh egois.
"Lagian itu si dedek main di bawah sendiri, nggak enak ah"
"Kan udah gede" Kuroo memberikan puppy eyes.
"Dih, situ nggak nyadar sama aja!"
"Iya aku udah gede, tapi mau di manjain juga" ia memeluk dengan tubuh sebesar itu, apa nggak tenggelam mbak [name].
"Aku tenggelam by"
"Hah?"
"Tenggelam dalam senyumanmu" suaminya itu melakukan wink, [name] tepuk jidat aja liatnya dan memilih kembali ke dapur.
Kuroo menyusul mengikuti pergerakan [name], keponakannya itu bermain dengan asik ia melirik ke arah Tante dan pamannya segera pergi ke arah mereka.
"Uncle dan aunty kok lama? Untung aja aku pinter, kalau nggak rumah ini bisa kebakar loh!" Memang menggemaskan keponakannya ini, Kuroo tersenyum mencubit pelan pipi sang keponakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS SUAMI [KUROO TETSUROU X READER]
Fiksi Penggemar"Kamu mau saya seriusin?" "Maaf pak saya nggak mau" Rate 17+ Apa nggak kaget ada laki-laki udah mapan tampan berwibawa pula! ngehampirin ngajak nikah padahal dia itu ya temen biasa aja eh malah keterusan, aku kan nggak mau nikah gimana dong? lanjuti...