Renjun yang mengetahui bahwa kesayangannya dan kecintaannya itu menjadi little devil, ia langsung buru-buru pulang ke korea.
Jaemin pun terkejut oleh kedatangan Renjun yang sangat tiba-tiba. Renjun langsung menanyakan tentang Haechan.
"Memangnya pekerjaan kau disana sudah selesai?" Tanya Jaemin.
"Belum sih. Tapi aku diberi waktu libur 2 hari" Jawab Renjun.
"Yasudah, silahkan masuk" Ucap Jaemin.
Renjun langsung masuk ke kamar dan ia melihat Haechan sedang duduk sambil menonton kartun di layar laptop milik Jaemin.
"Haechaaaan!" Teriak Renjun heboh.
"Wah, kak Renjun?" Ucap Haechan.
"Oke, seharian ini Haechan milikmu. Selamat bersenang-senang. Tapi ingat jangan apa-apakan dia" Ucap Jaemin lalu pergi meninggalkan Renjun dan Haechan.
"Lanjutkan menonton mu ya, aku akan makan dulu" Ucap Renjun lalu Haechan mengangguk.
Di dapur.
"Eum, Jeno mana?" Tanya Renjun.
"Semenjak Haechan menjadi little devil, Jeno memang sering pergi entah kemana" Jawab Jaemin.
"Oh, apa dia tidak suka dengan little devil Haechan?" Tanya Renjun lagi.
"Waktu itu sih dia bilang merepotkan mempunyai little devil" Ucap Jaemin.
"Aku ingat. Mungkin karena kejadian waktu dulu?" Ucap Renjun.
Flashback on.
"Little devil sialaann!!" Jeno memukul-mukul seorang pria yang sudah berubah menjadi little devil.
"Hei, Jen! Ada apa!??" Tanya Renjun.
"D-dia! Little devil gila ini hampir membunuhku" Ucap Jeno.
"Sebentar, aku periksa dulu" Ucap Renjun.
Setelah beberapa menit Renjun meneliti little devil itu. Ah! Pantas saja Jeno hampir mati.
"Little devil ini dimasuki roh jahat. Bisa kembali normal jika kita melakukan ritual padanya. Jadi, kau mau dia mati atau—"
"Mati!" Jeno langsung menusukkan pisau tepat di kepala little devil itu.
Hingga darah mengalir seperti air terjun kemudian little devil itu menghilang.
Flashback off.
"Begitu ya. Berarti kita harus menjaga Haechan agar tidak dimasuki roh jahat!" Ucap Jaemin.
"Benar" Renjun mengangguk setuju.
Renjun pun kembali ke kamar dan menemui Haechan. Benar-benar penghilang lelah setelah bekerja.
"Kak Renjun.." Raut wajah Haechan terlihat sedih.
"Kenapa? Kau terlihat murung" Renjun mengusap pipi gembul itu.
"Humm, kenapa Kak Jeno.." Belum selesai berbicara, Haechan dipotong.
"Sudah, jangan pikirkan Jeno. Jeno memang lagi ada pekerjaan dan sangat sibuk" Ucap Renjun.
"Bohong. Kak Jeno pasti tidak suka Haechan. Haechan merepotkan ya?" Haechan mempoutkan bibirnya sedih.
"Tidak kok, jangan berpikir yang aneh-aneh." Renjun tersenyum.
"Kak Renjun disini saja ya. Temani Haechan nonton" Ucap Haechan dan Renjun mengangguk.
Jaemin yang sedang duduk santai di sofa. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
"Jeno?" Jaemin sedikit terkejut.
"Minggir" Ucap Jeno dingin.
"Kau kenapa? Jangan hanya karena kau tidak menyukai kehadiran little devil Haechan, kau jadi begini" Jaemin menahan Jeno yang ingin pergi.
"Tidak"
"Haechan tidak akan merepotkan. Aku akan menjaganya, tolong jangan begini." Ucap Jaemin.
"Hm"
"Dulu kau sangat menyayangi Haechan kan? Tapi kenapa setelah Haechan menjadi little devil kau membencinya?" Tanya Jaemin.
"Jangan membahasnya, aku malas" Ucap Jeno.
"Tolong dengarkan aku. Jangan sekali-sekali kau berniat membunuh Haechan." Ucap Jaemin.
"Ck, tenanglah. Aku tidak akan membunuhnya" Balas Jeno.
"Aku pegang omongan mu" Jaemin pun pergi meninggalkan Jeno di ruang tamu.
Sementara itu di kamar, Renjun dan Haechan masih asik menonton berdua.
"Uh, kau sangat imut. Boleh aku mencium mu?" Goda Renjun.
"Kak Jaemin sering cium Haechan. Kak Renjun boleh" Ucap Haechan polos.
Cup!
Hehe.
@pinkcerries
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL || HAECHAN X 00L
Random"Mau bermain dengan kami? Kau terlihat seperti bocah kecil yang bodoh. Hahaha!" !Slow Up Start : 14 - O7 - 2O22 End :