O8. Jeno?

894 89 2
                                    

"Bye-bye kak Renjun!" Haechan melambai-lambaikan tangannya pada Renjun yang juga melakukan hal sama.

Renjun pun kembali ke China dan bekerja.

Di rumah itu, serasa hanya berdua, Jaemin dan Haechan. Jeno?

Ah, Jeno rasanya hanya seperti saudara jauh. Semakin hari, semakin asing. Tapi, apakah ini pertanda bahwa cerita ini akan diubah menjadi renhyuckmin? KAGA LAH.

Malam itu, Haechan sudah tertidur pulas. Jaemin berusaha bicara baik-baik dengan Jeno.

"Terima lah kehadiran little devil Haechan. Jangan bersifat kekanak-kanakan, Jeno!" Ucap Jaemin.

"Aku.. tidak bisa"

"Katakan saja, apa yang membuat kau tidak bisa menerima dia." Tanya Jaemin.

"Ck, sebenarnya.."

Flashback on.

Hari itu, Jeno sedang jalan-jalan dengan little devil kesayangannya. Hingga tiba-tiba muncul seorang nenek-nenek di hadapan mereka.

Nenek itu berkata.

"Suatu hari, kamu tidak akan pernah lagi melakukan hal seperti itu."

"Maksud nenek?"

"Hati-hati"

Kemudian nenek itu menghilang.

Beberapa hari kemudian.

"Tunggu sebentar disini ya." Kata Jeno.

Tiba-tiba seorang wanita menghampiri little devil itu.

"Beri minuman ini pada Jeno. Lalu kau akan mendapatkan semua yang kau mau!"

Karena little devil itu memang gila kekayaan dengan santai dia menerimanya.

"Oke."

Saat Jeno kembali membeli minum.

"Minum ini untukku ya?" Ucap little devil itu.

"Sure"

Dengan polos, Jeno meminumnya. Jeno tidak curiga apapun karna hingga berbulan-bulan tidak ada apapun yang terjadi dengan dirinya.

Hingga pada dua bulan sebelum Haechan datang..

"Jeno? Kau kenapa?" Tanya Renjun.

"Sshh.. buang little devil itu. Muak aku melihatnya."

"WHAT!? BUKANNYA ITU LITTLE DEVIL KESAYANGAN MU?"

"Kesayangan? Menjijikan."

"Ada yang tidak beres.."

Setelah kejadian itu, semakin banyak hal aneh yang terjadi pada Jeno.

Flashback off.

"Oh, begitu.."

Jeno hanya menghela nafas dengan berat.

"Jaemin. Bolehkah aku pergi ke devil world dulu? Aku ingin istirahat. Jaga Haechan baik-baik ya" Ucap Jeno membuat Jaemin melotot.

"Kau mau ke devil world? Kau tau kan, disana bahaya untuk yang masih dibawah 30 tahun!" Larang Jaemin.

"Ratu Irene sudah memberiku ramuan agar tahan untuk tinggal kesana, karena aku memang di percayakan dari kalian bertiga. Tenang saja!" Ujar Jeno membuat Jaemin lega tapi sedikit iri juga.

"Baiklah. Hati-hati, aku akan menjaga Haechan sepenuh hati" Kata Jaemin.

Keesokkan harinya.

"Kakak! Sepi ya... kak Jeno kemana?" Tanya Haechan.

"Jeno sedang pergi ke devil world" Jawab Jaemin.

Mereka sedang berada di dapur. Haechan tengah duduk manis di kursi meja makan, sedangkan Jaemin sedang masak nasi goreng untuk mereka sarapan bersama.

"Hmm, begitu" Haechan mengangguk saja.

"Ayo makan dulu"

Jaemin mengambil perlengkapan untuk dia dan Haechan makan. Mereka pun sarapan bersama, sedikit ngobrol-ngobrol juga.

Siangnya mereka pergi ke taman.

"Kak, mau gulali. Ayo beli!!" Pinta Haechan.

"Iya-iya." Pasrah Jaemin.

Tiba-tiba mereka melewati sekolah Haechan. Haechan menatap sekolah itu.

Tiba-tiba Haechan menangis.

"Hiks, kak! Sekolah, sekolah.. mauu" Racau Haechan.

Jaemin pun bingung harus bagaimana. Memasukkan kembali Haechan ke sekolah juga tidak mudah. Karena Haechan sudah sangat lama meninggalkan pelajaran. Takutnya ia tidak memahaminya lagi dan guru-guru memarahinya karena tidak masuk sekolah selama berbulan-bulan.

"Ssstt, shtt. Iya, ayo pulang" Jaemin pun menggendong Haechan.

Posisinya menjadi Haechan menaruh kepalanya di bahu Jaemin.

Cup!

Sepertinya Jaemin memang yang paling mesum.
























































HUWEEE MAKIN GAJELAS, MANA SLOW UP BANGET. NGERASA BERSALAH TAPI HARUS GIMANA?!!! IDE GAK ADA SAMA SEKALI! MALAHAN PENGEN BIKIN CERITA BARU TAPI UJUNGNYA PASTI SAMA YAITU GAK ADA IDE LAGI. HARUSNYA KALO BIKIN CERITA DIPIKIR MATENG-MATENG YA SAMPE GOSONG. HUAAA SORRY BANGET!

@pinkcerries

DEVIL || HAECHAN X 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang