ini hari ke 2 alex tak mendapat kan pesan dari orang yang ia tunggu.
yapp bian, entah mengapa, secara tidak sadar itu sudah menjadi kebiasaan untuk alex, rasanya aneh, saat malam nya sunyi tak ada notif dan pesan seseorang yang sebenarnya ia tunggu selama 3 tahun.
seakan dia sudah terbiasa,selama hampir setahun bian nya itu terus menerus mengirima pesan.
haruskah ia mengaku pada bian bahwa sebenarnya ia menunggu dan terus mencari sosok bian.
harus kah ia mengaku bahwa sebenarnya ia tahu siapa yang terus menerus mengiriminya pesan.
sepertinya aku harus bermain sedikit lagi, ini salah mu karna menghilang dari ku.
tunggu sebentar lagi bian.pagi sekali, sekitar pukul 4 dini hari bian sudah di bangun kan karna memang penerbangan nya yang awal.
ia terus menerus menangis, bahkan mata nya saat ini sudah bengkak.
saat sudah di dalam pesawat bian langsung tertidur,karna memang ia masih mengantuk dan juga ia terlalu lelah menangis.
sementara itu alex dan sudah pasti kedua kucung itu yang duduk di belakang, alex sejak tadi hanya melihat bian dari tempat ia duduk tanpa mau mendatangi nya."boss kau tidak ingin ke sana?"
"heii lihat lah bodoh, dia sudah bersama ibu nya"
"lihat lah mata nya, rasanya sangat memilukan, jika aku ada di posisinya, mungkin aku sudah hancur sehancur hancur nya"
"hei pelan kan suara mu"alex hanya diam, walaupun ia juga mendengar kan ke2 teman nya yang amat beringsik.
setelah bebeapa jam penerbangan, bian turun tanpa tau sejak tadi ada orang yang memperhati kan nya.
"ahhhhh aku sangat lelah"
"bagaimana kalau nanti malam kita ke club" usul ayub
"ide bagus pasti banyak wanita cantik"alex langsung menatap tajam ke 2 orang itu
"cari ke mana dia akan mendaftar sekolah, baru kau boleh main sesukamu" kata alex tegas dan segera meninggal kan dua orang itu
mendengar itu,ayub dan septian langsung loyo
"apakah kita tidak bisa merilekskan badan, emmm bagimana jika ke kafe, emmm kita jalan jalan bentar, ayolah kita baru sampai, apakah kita akan langsung kerja,.."
"kau...hufhhh...kau kerjakan itu, atau kau pulang saja lagi, tidak usah mengikuti ku" suara alex dengan geram
ayub langsung diam dan mendekati septian.
"sepp.."
"makanya,kau ini...dasarr" ucap septian sambil mengusak kepala ayubkembali lagi ke bian, saat ini dia sudah berada di rumah sederhana.
"bian, maafin bunda yaa"
"bundaa, kenapa minta maaf, bunda ngga salah, apapun yang bunda lakuin, dan apapun yang bunda pilih, bian selalu ngedukung bunda,bian akan selalu ada buat bunda"
setelah berpelukan mereka masuk ke dalam rumah itu, rumah nya masih penuh dengan debu, karna sudah lama tidak di huni.
rumah ini adalah rumah milik bunda bian dulu saat ia sedang kuliah di sini."kamu bisa pilih mau tidur di mana,bunda ambil kamar di lantai bawah, kamu pilih aja yang di lantai dua, mau yang mana"
"emmm bian naik dulu ya bund"
"iyaa,nanti bunda ke atas, bunda mau beresin ini dulu,barang barang yang lain dateng nya besok"
"iyaa bund"setelah melihat lihat bian akhirnya memutuskan memilih kamar yang paling ujung.
krrriiiieeeetttt
"hahhh pintu nya perlu oli,bunyi nya serem banget,kek pilem horor" ucap nya sendiri
setelah membereskan kasur mengganti seprei dan memberas kan kamar. bian merebahkan diri ke kasur.
"huffffff....apa aku harus menceritakan ini? tapi nanti dia tau kalo itu aku"karna kelelahan, bian tertidur .
KAMU SEDANG MEMBACA
my idol is boyfriend (hiatus)
Fantasyalexander adalah seorang bintang sekolah, siapa yang tidak mengenal dia, alexader dimitri ini adalah salah satu anak orang terpandang yang hampir seluruh negri tau, wajah tampan nya yang mampu mengikat siapa pun orang yang menatap nya. Termasuk bian...