Chapter 11;-Sedikit Petunjuk-

12 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





****

"Yang benar saja?" Sera menatap Madame dengan kaget. "Kamu yakin nggak perlu mengatasi nya? Bisa bahaya kalau mereka sampai tahu, kan?"

Liam mengangguk. "Aku sebenarnya nggak meragukan keputusan mu tapi aku khawatir kalau mereka sampai tahu organisasi kita."

Madame diam. Di ruangan nya hanya ada Sera dan Liam karena memang hanya mereka yang Madame percaya untuk memberitahu hal ini. Sebenarnya, Madame tidak terlalu peduli jika nama Organisasi ini tersebar. Namun, dia memikirkan nasib para rekam nya dan tidak mau ambil resiko jika orang-orang tahu kalau mereka adalah bagian dari organisasi dan malah diihakimi sepihak. Membayangkan nya saja membuat Madame muak sekali.

Melirik dokumen di mejanya yang masih belum di sentuh, memikirkan kembali ucapan Liam dan Sera. Jujur, Madame tidak akan menyangka kalau Sera akan mengatakan demikian dan juga Liam yang biasanya selalu terlihat kalem dan selalu menerima apa saja keputusan Madame. Rasanya aneh saat mendengar mereka menolak rencana ini.

"Aku hanya ingin tahu seberapa jauh mereka mencari tahu." Madame berdiri dari duduk nya, berjalan menuju jendela kaca, membelakangi Sera dan Liam.

"Tapi, bagaimana kalau mereka tahu?" Liam bertanya. "Sebenarnya, ada Selene yang dapat melindungi data-data organisasi dan juga Anggota Divisi lain. Tapi—"

"Aku tahu," ucap Madame, tanpa menoleh kebelakang. "Aku tahu apa yang kalian khawatir kan. Hanya saja, aku ingin sedikit menguji mereka. Mungkin dengan memberikan beberapa tanda kepadanya."

Sera menghela napas. "Hah, mau aku bilang gila tapi kamu memang beneran gila. Mau bagaimana lagi? Liam, kita nggak bisa menolak."

Liam mendengus, "kadang aku bingung apa yang ada di pikiran Madame sampai berpikir seperti ini."

"Udah nggak kaget," Sera melipat tangan nya di dada. "Aku bahkan nggak akan kaget kalau dia akan menunjukkan diri ke publik."

Madame tertawa.

***

Skyie menatap malas Noe yang sedang asik dengan tugas nya.

Dia tidak bisa fokus. Bahkan dosen yang sedang mengajar saja tidak membuat Skyie fokus. Dia terlalu memikirkan bagaimana caranya mencari tahu tentang Organisasi itu dan juga Pembunuh Bertopeng. Jadi, Skyie hanya meletakkan kepalanya di meja saja dan untung nya, meja nyan berada di belakang. Sebuah keuntungan Skyie bisa tidur sebentar saat ini. Entah sejak kapan dirinya sudah berada di alam mimpi dan sudah berapa lama dia tidur hingga guncangan pada bahu nya membuat Skyie tersentak dan langsung duduk.

Jelas kepalanya pusing sekali dan menatap Noe yang tersenyum lebar kearahnya. Pelakunya pasti lah Noe dan rasanya agak tidak tega memarahi Noe yang saat ini sedang banyak tugas dan catatan. Nanti, Skyie akan meminta catatan dari Noe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Is She?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang