Enjoy the story~♥️
"Dewi, sudah berapa kali eyang bilang sama kamu? Kamu itu perempuan, mbok yo kalo duduk itu yang bener" - Eyang Uti.
"Iya maaf, eyang. Tadi habis benerin celana."
"Anakmu itu loh, Tiwi. Jawab aja kalo dikasih tahu," - Eyang Uti.
"Ibu mau saya buatin teh?" - Mama Tiwi.
"Nanti aja, aku itu tadi mau ke depan cari bubur" - Eyang Uti.
"Eyang mau bubur?"
"Kamu itu gek berangkat kuliah aja sana, gak usah macem-macem" - Eyang Uti.
"Kuliahnya nanti siang kok, eyang."
"Yo wis. Eyang minta tolong belikan bubur, ini uang e. Kembalinya untuk kamu jajan," Eyang Uti ngasih selembar 50rb ke gue.
"Bener nih, eyang?? Ini banyak loh."
"Iya. Jangan lama-lama ya, eyang udah lapar" - Eyang Uti.
"Siap, eyang!" Gue senyum terus jalan keluar.
Jadi, di komplek gue ini kalo pagi rame sama orang jualan. Ya makanan yang biasa dikonsumsi orang sebelum berangkat ke kantor. Ada bubur, nasi liwet, nasi gudeg, gorengan, bihun sama bakmi goreng, ada nasi kucing, gorengan sama sate-satean.
Btw, bubur di sini itu beda dari biasanya. Teksturnya lebih cair dari bubur biasanya. Lauknya ada telor rebus yang dikasih kuah santan, bihun goreng tanpa kecap, gudeg, dan kalian suka yang pedes-pedes bisa ditambah sayur krecek.
Nah, kalo eyang biasanya mau yang paket komplit. Tambahannya paling sate telor atau kue-kue gitu buat temen minum teh.
"Eyang?"
"Ya sik, eyang tak ambil hp dulu di atas. Lupa tadi mau nelpon," - Eyang Uti.
"Nanti biar saya yang telpon, ibu sarapan dulu" - Mama Tiwi.
"Ya ya, nanti tolong telponin. Ojo lali loh, Tiwi" - Eyang Uti.
"Nggih, bu" - Mama Tiwi.
"Kamu kok gak beli jajan?" - Eyang Uti.
"Nanti di kampus aja, eyang."
"Kamu berangkat sama siapa nanti?" - Mama Tiwi.
"Gak tau, ma. Mungkin Haechan atau Chenle, mereka yang rumahnya deket dari sini."
"Kamu pulang jam berapa hari ini, Dew?" - Eyang Uti.
"Mungkin jam 2 siang, eyang. Hari ini jadwalnya full, ada kerja kelompok juga nanti siang."
"Yo wis nanti tak atur lagi jadwalnya sama sahabat e eyang," - Eyang Uti.
"Kalo gitu aku siap-siap dulu."
Gue balik ke kamar buat siap-siap sama ngambil tas dan laptop. Gue turun lagi buat pamitan sama eyang dan mama. Habis itu gue berangkat. Ternyata hari ini gue dijemput Haechan. Gue lupa kalo hari ini Chenle ada kelas pagi.
"Duh duh, dewinya kampus kita. Tumben baru dateng jam segini," - Mark.
"Tadi gue nemenin dia cari sarapan dulu nih," gue duduk di depan Mark.
"Wih! Gorengan nih," - Jeno.
"Heh! Beli sendiri sana! Di kantin kan banyak," Haechan mukul tangan Jeno pake sendoknya.
"Canda, Chan. Lagian gue udah sarapan tadi," - Jeno.
"Nanti jadi kerja kelompok, Dew?" - Jaemin.
"Jadi dong. Tapi sayang ya, Chenle gak satu sesi sama kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband - NCT Johnny
أدب الهواةSekelumit cerita Dewi, mahasiswi yang selalu jadi pusat perhatian orang banyak. Bukan karena dia nakal dan selalu bikin ulah, tetapi karena kecantikan dia yang katanya melebihi bidadari. Dia terpaksa menjalani hidupnya dengan laki-laki yang dijodohk...