Suara dentingan antara sendok dan piring terdengar dengan jelas.Tidak ada yang berbicara di saat orang-orang sedang menikmati makanannya.Mereka akan duduk dengan manis selagi menikmati hidangan yang telah disuguhkan oleh pelayan restoran.
Tetapi, berbeda dengan kakak beradik satu ini,yang selalu gaduh tidak tau tempat.Mau dimana pun mereka berada,pasti ada aja saatnya mereka gaduh.Tiada hari tanpa kegaduhan
"Ekhem..."Hyunsuk menatap kedua adiknya dengan lekat, begitupun dengan Aera dan Doyoung,mereka menatap Hyunsuk dengan mata yang serius.
"Jiakh hahaha,akhirnya aku bisa memanipulasi kalian"Tawa Hyunsuk dengan bangganya ketika ia berhasil mengambil ayam goreng bagian paha yang tersisa satu di piring.
"Eh eh gak bisa gitu,ini jatah Doyoung,sini berikan!!" Doyoung beranjak dari duduknya untuk merebut ayam di tangan Hyunsuk.
"Eyyy tidak bisaa...ini punya gueee,wlee" Ujar Hyunsuk dengan nada mengejek.
"Kak Hyun,berikan!!Aku ingin paha ayam itu!" Doyoung merengek seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu dari ibunya.
"Tidak bisa adikku yang manis.Siapa cepat dia dapat" ujar Hyunsuk
"Ck...ayolah.Aku ingin paha ayam itu,kak Hyunsuk tadi sudah makan 3 paha ayam,aku baru 2, cepat berikan!!!" Doyoung masih merengek menginginkan paha ayam itu.
"Eitss...no...no...no!" Ujar Hyunsuk dan menggoyangkan jari telunjuknya.
"Ah kak Hyun tidak asikk"Doyoung kesal dengan Hyunsuk,dan kembali duduk dengan wajah cemberut.Sedangkan Hyunsuk,ia tertawa melihat adiknya kesal
"Kak,berikan paha ayam itu,kak Hyun tadi sudah makan 3 lho,masa masih kurang." Ujar Aera yang sedang menikmati es krim kesukaannya.
"Aku hanya bercanda Aera,sengaja iseng sama dobby" jawab Hyunsuk dengan senyumnya.
"Nih,paha ayamnya Doy,jangan nangis ya"Hyunsuk menaruh kembali ayamnya di piring.
"Nah gitu dong,adil" ujar Doyoung dengan melahap ayamnya tadi.
Hyunsuk yang mendengar penuturan dari Doyoung pun hanya bisa tertawa kecil.
"Kak, Aera boleh minta es krim lagi gak??" Tanya Aera kepada Hyunsuk setelah menyadari bahwa es krim nya sudah habis
"Iya bol---"
"Gak!!" Sahut Doyoung cepat.
Mendengar sahutan dari Doyoung,mereka berdua pun langsung menatap Doyoung yang masih melahap paha ayamnya.
"Kenawhy?!?!" Aera yang mendengar larangan dari Doyoung pun merasa kesal.
"Liat tuh hidungnya" ujar Doyoung
Sruttt....
"Iyuhhh....kamu pilek Ra?"ujar Hyunsuk setelah melihat apa yang dilakukan Aera terhadap hidungnya.
"E-enggak kok,ini kan tadi aku kepedasan,jadinya aku ingusan" jawab Aera dengan seribu alasannya.
Doyoung yang mendengarnya pun hanya menggelengkan kepalanya.
"Terus,siapa yang habisin es krim satu kotak yang baru aja kak Doy beli kemarin,kok gak ada di kulkas" ujar Doyoung dengan menaikkan satu alisnya.
"Itu yang makan....Aera sih, tapi Aera gak pilek kok" Aera masih mengelak
"Kalau kamu pusing, tenggorokannya gak enak,terus nanti batuk-batuk jangan salahin kakak ya,itu urusan mu sendiri kalau dibilangi masih tetap ngeyel" ujar Doyoung dengan senyum yang membuat orang bergedik ngeri.
Aera pun menoleh ke arah Hyunsuk dengan muka yang agak cemberut,dan memperlihatkan seperti orang yang perlu dikasihani.
"Udah nurut aja, daripada nanti makin parah,gimana??"Jawab Hyunsuk dengan tutur nya yang lembut.
"Iya-iya" sahut Aera,mau tidak mau ia harus nurut.
"Kalau mau beli susu boleh,asalkan jangan yang dingin" saran Doyoung agar Aera tidak cemberut lagi.
"Yaudah deh,aku mau beli susu.Tapi aku mau beli yang banyak untuk stok di rumah,boleh gak??" Tanya Aera kepada Hyunsuk dan Doyoung.
"Silahkan..." Jawab Hyunsuk dan Doyoung berbarengan dengan tidak sengaja.
"Wishh keren,sudah punya telephaty ternyata" ujar Aera dan dijawab dengan tawaan mereka.
♡♡♡
Seorang laki-laki dengan marga Watanabe itu sedang duduk di sofa kamarnya dan merenungkan sesuatu yang selalu mengganggu pikirannya saat ini.
"Mbak,saya mau strawberry milk dan banana milknya 5 ya,sekalian bayar makanannya yang tadi"
"Baik kak,tunggu sebentar" jawab sang pelayan kasir.
Sosok wanita itulah yang sekarang sedang dipikirkannya.Bukan pelayan kasirnya,melainkan wanita yang sedang membeli susu strawberry dan susu pisang.
Haruto pergi ke McD sepulang sekolah untuk membeli beberapa makanan untuk ia makan bersama sang kakak di rumah.Haruto kurang suka makan diluar rumah.Cukup ramai dan berisik baginya.
Disaat ia memesan makananan,ada seorang gadis berseragam SMA yang sama dengannya sedang membeli susu strawberry dan susu pisang dengan jumlah yang lumayan banyak.Perempuan itu tidak mengenal Haruto dikarenakan Haruto memakai masker.
Dan yang membuat Haruto tidak bisa tenang adalah, ketika ia melihat susu kesukaannya dibeli oleh seorang perempuan dan mungkin orang yang paling ia tidak sukai.Bukan karena orangnya yang membuatnya kepikiran,tetapi susu itu merupakan sesuatu yang paling ia ingat ketika ia
bersama dengan orang yang ia sayangi dulu."HARUTO!!!YOK MAKAN!!!" Panggilan sang kakak mampu membuyarkan lamunannya,dan ia pun beranjak menuju sang kakak untuk makan siang bersama.
To be continued.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Our First Love
FanfictionWatanabe Haruto,seorang lelaki tampan bak pangeran yang sedang mencari cinta pertamanya,cinta masa kecilnya.Ia sudah lama tidak bertemu cinta pertamanya semenjak ia berpisah ke Jepang bersama orangtuanya.Dapatkah Haruto menemui cinta masa kecilnya??