1. ketemu

639 56 1
                                    

Prang..

Suara pecahan kaca terdengar setelah mashiho melemparkan gelas kearah yoshi yang hendak masuk ke kamarnya. Untung gelas itu meleset kedinding namun serpihan kacanya sedikit mengenai kening yoshi hingga kening yoshi sedikit mengeluarkan darah. Yoshi tetap masuk dengan nampan makanan ditangannya.

"Gw udah bilang gw ga mau lihat muka lu sekarang."

"Aku cuma mau nganter makan siang kamu mashi."

"Pergi, gw benci sama lu."

"Benci kakak sepuas mu mashi, tapi kamu harus makan ya."

Yoshi mencoba meyuapi mashi, namun dia tidak membuka mulutnya dari tadi. Tanpa yoshi sadari airmatanya sudah memaksa keluar dari sudut matanya.

"Kenapa lu yang nangis bego.. sekarang lu pergi. Gua muak lihat muka lu."

"Ywd, tapi nanti kamu makan ya." Yoshi berdiri dan menatap adiknya yang duduk dikursi rodanya, sementara mashi daritadi membuang wajahnya seolah tidak sudi melihat wajah kakaknya.

Setelah yoshi pergi, mashi hendak melempar nampan tadi kelantai, namun dia langsung urungkan karena langsung mikir kalau itu akan jadi alasan buat yoshi untuk datang ke kamarnya lagi untuk membersihkan kamarnya dan itu artinya dia juga akan melihat lagi wajah yang paling dia benci sekarang.

Mashiho mendorong kursi rodanya ke arah jendela kamarnya, darisana pandangannya langsung tertuju kelapangan basket milik mereka yang menjadi tempat dia dan yoshi menghabiskan waktu mereka dulu.

Matanya menangkap sosok kakaknya yang duduk dikursi dilapangan itu dengan posisi seperti berdoa, kepalanya menunduk dengan kedua tanggannya yang terjalin menjadi tumpuan dahinya, sementara kedua sikutnya bertumpu pada kedua lututnya.

Mashiho menatap kakaknya tanpa ekspresi, entah apa yang dia pikirkan saat ini, yang pasti dia bisa melihat kesedihan kakaknya.

Buggg

Mashi melihat kakaknya kaget saat bola basket yang baru dilempar seseorang tepat mengenai kepalanya.

Mashiho melihat sejenak kearah orang yang melemparkan bola itu dan langsung mengernyitkan wajahnya karena itu wajah baru, belum pernah dia lihat sebelumnya. Namun melihat senyum yoshi langsung mekar saat melihat orang itu mashiho menyimpulkan kalau orang itu adalah teman yoshi.

"Wanna play?" Tanya orang itu sambil tersenyum simpul

"Sure" jawab yoshi sambil meraih bola yang tadi terlempar kelantai. Yoshi dan junkyu bermain basket sambil sesekali tertawa dan bercanda, keringat sudah mulai membasahi kaos yang mereka kenakan.

"It shoud be me.." bisik mashi dalam hatinya dan dengan kesalnya dia langsung menuju tempat tidurnya dan merebahkan tubuh mungilnya.

Ia, seharusnya orang yang bermain basket dan tertawa bersama dengan kak yoshinya harusnya dia. Tapi kecelakaan sialan itu merenggut segalanya darinya.

"Its him right?" Sementara itu dilapangan basket orang itu bertanya kepada yoshi. Mereka langsung menghentikan permainan mereka setelah mashiho tidak lagi terlihat dibalik jendela kamarnya.

Dia adalah junkyu, sahabat yoshi, mahasiswa tingkat akhir program studi psikologi klinis. Sebenarnya sedari tadi mereka tau kalau mashiho memperhatikan mereka dari jendela kamarnya, dan kesempatan itu mereka gunakan untuk menjalankan langkah pertama untuk mengembalikan semangat mashiho.

Yaitu dengan membuat mashiho "jealous", rasa cemburu sering membuat orang semakin bertekat untuk bisa lebih baik kan. Kadang rasa cemburu membuat orang menggebu-gebu dengan tekat bulat dalam hatinya.

✓ You are loved (mashikyu/Junshiho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang