8. Sayang?

197 22 8
                                    

Mashiho bangun lebih pagi, dia sengaja bangun lebih pagi agar dia bisa melakukan semua sendiri karena dia sangat tidak ingin ketemu dengan junkyu saat ini.

Dengan susah payah mashiho mencoba berdiri. Dia berhasil, tapi hanya 2 detik dan dia sudah kembali terjatuh.

"Hikss.. bagaimana caranya aku kekamar mandi." Tangis mashiho pecah.

"Ckkkkk... jangan dipaksain."

Dugg

Mashiho kaget karena junkyu tiba-tiba aja udah berdiri didepannya saat ini.

Kok bisa di lupa kalau tiap malam junkyu selalu menemaninya tidur semenjak yoshi ada dirumah sakit.

"Sini kakak bantu ya." Kata junkyu sambil meraih tangan mashiho, namun mashiho malah menjauhkan tangan junkyu.

Mashiho dengan bersusah payah mencoba berdiri dengan cara menopang tubuhnya dengan tempat tidur dan mendudukkan kembali dirinya ditempat tidur setelah berhasil berdiri.

Junkyu hanya menatap mashiho dengan tatapan sendu. Senyum indah mashiho yang beberapa hari terakhir ini sudah sering terlihat walaupun hanya senyuman tipis, kini sepertinya sudah kembali hilang total.

"Mashi.. maafkan kakak.." junkyu tidak menyerah untuk meminta maaf pada mashiho. Junkyu kini berlutut untuk mensejajarkan wajahnya dengan mashiho.

"Maaf buat apa kak?" Tanya mashiho sinis sambil melihat kearah lain untuk menghindari tatapan junkyu.

"Tidak pernah memberitahu mu kalau aku sudah tunangan." Suara junkyu terdengar sangat berat saat ini. Sepertinya banyak hal yang mengganjal dihatinya.

"Buat apa kak? Kita bukan siapa-siapa juga." Jawab mashiho, namun sebenarnya mashiho ingin menampar wajahnya sendiri dengan kenyataan kalau dia dan junkyu tidak pernah ada hubungan apa-apa. Lalu apa hak mashiho untuk marah?

"Hahhh" Junkyu membuang nafasnya berat, namun sesaat kemudian dia meraih kedua tangan mashiho,dan mengusap dengan lembut dalam genggamannya. Mashiho ingin menarik tangannya, tapi entah kenapa dia tidak rela melakukan itu. Akhirnya dia hanya diam, membiarkan tangannya ditempat ternyaman yang pernah dia rasakan.

Tidak mau berlama-lama dalam posisi seperti ini, mashiho menarik tangannya dari genggaman junkyu.

Mashiho ingin kembali membaringkan tubuhnya namun tangan kekar saat ini sudah memeluk erat pinggangnya.

Junkyu kini sudah duduk disampingnya, memeluk pinggangnya  dengan dahinya menyender dipundak mashiho.

"Lepasin kak.."

"Nggak.."

Junkyu bahkan dengan lembut sudah memindahkan mashiho kepangkuannya, kini mereka dengan posisi berhadapan dan junkyu mengambil kedua tangan mashiho untuk dikalungkan di leher junkyu.

Kini bahkan junkyu mengecup semua bagian wajah mashiho dengan lembut dan tulus. Mashiho yang awalnya ingin berontak malah terjebak dalam kelembutan junkyu. Dia merasa nyaman dengan perlakuan junkyu, dia bahkan memejamkan matanya dan dengan jantung berdetak kencang menerka-nerka bagian mana lagi dari wajahnya yang akan dimanja junkyu dengan bibirnya.

Namun mashiho membuka matanya karena sudah beberapa saat mashiho tidak merasakan bibir junkyu diwajahnya. Mashiho terpesona saat melihat junkyu tersenyum kepadanya saat ini. Dan sesaat kemudian junkyu mempertemukan bibir mereka.

"Enghhh" mashiho sedikit melenguh saat junkyu sedikit menyesap bibirnya, yang awalnya perlahan kini berubah menjadi passionate.

Mashiho yang awalnya terlena dengan getaran yang membawanya melayang tinggi karena sentuhan junkyu, ingin kembali kekenyataan bahwa junkyu sudah punya tunangan. Tapi mashiho berkata dalam hati 'kali ini aja' biarkan dia menyalurkan rasa sayangnya pada junkyu. Hanya kali ini saja, izinkan dia merasakan getaran yang dia rasakan saat ini.

Mashiho menggigit bibirnya sambil meremat rambut junkyu karena saat ini dia dibuat semakin melayang karena junkyu sedang menciumi lehernya dan membuat tanda disana, dan tangan junkyu juga sudah menyelinap dari baju mashiho, menyentuh pinggang mashiho dan naik kepunggungnya.

"Kak hentikan..." Mashiho tersadar saat mengingat wajah tersenyum Lia kemaren pas mereka bertemu, ini ga benar, ga bisa dia seperti ini. Dia tidak mau jadi penyebab wajah sedih orang  lain.

Mashiho menjauhkan tangan junkyu dari tubuhnya. Dan menjauhkan wajahnya dari tatapan penuh pertanyaan junkyu.

"Mashi.. kakak beneran sayanggg bangat sama kamu." Kata junkyu lembut.

Mashiho kaget, dia merasakan jantungnya berdetak semakin kencang, dia kini kembali menoleh kearah junkyu yang kini masih terus menatapnya.

Mendengar kata sayang dari junkyu saja sangat bisa membuat wajah mashiho kini sudah berbinar kembali.

"Tapi maaf,"

Mashiho menahan nafas mendengar perkataan junkyu, dia penasaran apa yang akan dikatakan junkyu selanjutnya, dan hal itu sungguh sangat membuat jantung mashiho berdetak kencang.

"Hanya sebagai seorang adik."

***

Mashiho yang sedari tadi termenung tersadar saat merasakan genggaman tangannya di tangan yoshi bergerak.

Mashiho yang sedari tadi tiduran di dada kakaknya duduk dan tersenyum melihat kakaknya buka mata.

"Kakak udah bangun?" Tanya mashiho sambil kembali meletakkan dagunya didada kakaknya.

Yoshi tersenyum dan mengangguk. Yoshi sudah sadar tapi kata dokter yoshi masih harus hemat ngomong karena fungsi organ nya masih belum berfungsi 100%.

"Junkyu mana?" Tanya yoshi sambil mengusap kepala mashiho.

"Sama kak lia." Kata mashiho acuh. Dia masih sangat marah pada junkyu akan apa yang dikatakan junkyu tadi.

Sayang katanya? Tapi sebagai adik? Mesum bangat. Mana ada kakak yang nyium adiknya penuh nafsu kayak tadi yang dilakukan junkyu ke dia. Tapi tadi mashiho hanya bisa diam, dia terlalu shock mendengar ucapan junkyu.

Setelah itu mereka melakukan apa yang mereka lakukan tiap hari tanpa suara. Junkyu membantu mashiho mandi, mashiho membantu junkyu membuatkan sarapan. Makan bareng, junkyu menemani mashiho terapi, dan mengantarkan mashiho ke rumah sakit tempat yoshi.

"Kamu udah ketemu tunangan junkyu?" Tanya yoshi masih tersenyum, namun ekspresi nya langsung ikut berubah saat melihat ekspresi mashiho berubah.

"Kakak tau kalau kak junkyu udah tunangan?" Tanya mashiho yang dijawab anggukan oleh yoshi.

"Sini tidur disamping kakak". Yoshi membantu adiknya tiduran ditempat tidurnya.

Yoshi membawa adiknya itu kepelukannya.

"Kenapa sih adik kakak ini cinta nya selalu sama sahabat kakak. Haha."

Mashiho yang tadi nyaman menyembunyikan wajahnya didada kakaknya segera mengangkat wajahnya melihat kebarah kakaknya.

"Kakak tau?" Tanya mashiho manyun.

"Ia, kakak tau, kamu cinta sama junkyu.

TBC

Maaf lama.. makasih buat yang masih baca.

Please voment nya ya.

Note : maaf kalau aneh, udah lupa alurnya karena udah kelamaan.

✓ You are loved (mashikyu/Junshiho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang