Tetesan darah

7 0 0
                                    

Now...

Kejadian selanjutnya, saat itu sudah memasuki pertengahan semester. Sesekali aku juga bergabung dengan anak kos yang tinggal di depan untuk mencari makan bersama. Saat itu aku dan Kak Salsa tidak membahas hal mistis dengan mereka. Di tengah asiknya obrolan,

"Kalian pernah mengalami hal aneh disini nggak?" tanya Elli.

Kami terdiam sesaat, aku mengangguk pelan. Saat itu juga si Nanda dan Silvi menceritakan kejadian mistisnya.

"Tau gak, kita nemuin tetesan darah di samping lemari dan itu emang bener tetesan." Ujar Nanda.

Awalnya Silvi dan Nanda mengira itu darah nyamuk tapi jika darah nyamuk pasti sudah blepotan jika terkena kaki. Diantara mereka juga tidak ada yang sedang berhalangan saat itu. Dari sinilah mereka mulai diganggu juga. Mereka juga suka mendengar suara orang mandi di toilet yang tidak pernah digunakan, tapi mereka berusaha untuk bersikap biasa saja agar tidak semakin parno.

***

Keesokan harinya, aku menceritakan kejadian mistis yang di alami anak-anak kos depan ketika sedang berada di lantai dua. Saat itu kami sedang berkumpul juga, mendengar cerita itu, Kak Ayu membuka suaranya.

"Kamu tau kamar di tengah yang kosong itu Han?" dia bertanya kepada ku.

"Iya tau, dulu aku sempat mau mengambil kamar itu tapi gak jadi, akhirnya pilih di kamar sebelah Kak Salsa." Jawabku.

"Awalnya terasa nyaman dan sejuk bukan? Aku tadinya juga mau sewa kamar itu Han, tapi gak jadi." Jawab Kak Ayu lagi sembari menuruni tangga.

Penasaran, akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya kepada Kak Angel apa alasannya. Kak Angel pun menjelaskan jika, dulu ketika selesai mengangkuti barang di kamar itu, bapak dari Kak Ayu memutuskan untuk beristirahat sebentar, beliau tertidur di kamar tersebut sedangkan Kak Ayu berada di kamar Kak Eni. Selang beberapa saat kemudian, Bapak Kak Ayu ini terbangun dan menyuruh Kak Ayu untuk pindah dari kamar itu. Kak Ayu pun meng-iyakan, ternyata Bapak Kak Ayu ini memimpikan suatu hal yang mengerikan hingga dia menyuruh anaknya agar tidak menempati kamar itu.

Disini tidak dijelaskan apa yang diimpikan oleh si bapak, yang jelas beliau memimpikan hal buruk.
Dan satu hal lagi yang membuatku terkejut, maaf sebelumnya. Ternyata Bapak Kos dulu meninggalnya di kamar itu. Aku speechless saat mendengarnya, berasa lega juga, karena Alhamdulillah aku tidak jadi menempati kamar tengah itu. Benar-benar bersyukur.

Rumah Kos Tua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang