1

762 80 1
                                    

Hujan tiba tiba turun dipagi buta, membuat sang gadis meringkukkan badan karena suhu yang mendingin. Sayup sayup semilir angin menerpa kulit mulus wanita korea yang tengah menikmati mimpinya. Dengan tenang mata kucing tetap terpejam kemudian bibir nya yang sedikit terbuka menggumamkan sesuatu yang tak jelas.
Tapi kemudian bibir yang kering karena dingin menghangat, atau bersentuhan dengan bibir yang lainnya.

Lainnya?

Seseorang mencium dan melumat bibir kecil itu, dan rasanya manis. Kemudan perlahan ia membuka mata dan ya, ia terkejut bukan main ketika melihat orang yang dinanti menciumi bibirnya, dan tanpa ragu tanpa perasaan Jennie membalas ciuman itu dengan agresif dan penuh nafsu. Suara erotis menambah sensasi tiap kecupan.

Jennie menggila ketika Lisa menciumi leher dan tulang selangkanya, dan menutup mata ketika Lisa menempelkan miliknya ke milik Jennie.

Namun, sepersekian detik ia memejamkan mata, rasa itu hilang. Semua tiba tiba berhenti, lalu Jennie membuka mata dan semua itu halusinasi.

"Sial!"

Jennie menggerutu, mengacak rambut bahkan menghentakkan kaki karena kesal. Kemudian Jennie memandangi foto besar Lisa dihadapannya. Betapa mengejutkan ketika ia melempar gelas kaca ke arah foto itu. Lalu dengan rasa tak tega, ia beranjak lalu memunguti pecahan kaca yang berceceran dimana mana.

"Im so sorry hon, but....awh"

Beberapa potongan kecil menancap di tangan Jennie, tanpa bisa menahan air mata, dia melempar lagi pecahan kaca ke arah foto Lisa.

"Bajingan"

Jennie menatap sinis ke arah foto Lisa. Berulang kali ia mengumpat dan ucap sumpah serapah. 

"Kembalilah bajingan!"

Jennie kemudian menangis dan tubuhnya runtuh rapuh berlutut dihadapan orang tak bernyawa dihadapannya.

"Unnie!!"
Yeri terkejut, kala melihat Jennie bersimbah darah oleh luka luka kecil yang dalam karena pecahan kaca. Yeri terlalu takut melihat situasi Jennie yang seperti ini, tapi ia tak tahan melihat Jennie terluka dengan darah yang tak sedikit. Perlahan ia berjalan mendekati Jennie lalu tiba tiba Jennie memeluknya ketika Yeri hendak mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri.

Jennie menangis sejadi jadinya, lalu entah mengapa muncul kebencian dalam hati Yeri pada orang yang melukai Jennie tanpa luka fisik. Selama 3 tahun itulah Yeri setia menemani Jennie, Yeri bahkan rela tinggal dirumah Jennie untuk menemaninya kala Mommy J tak ada, dan keuntungan baginya sebab Yeri berkuliah dan rumah Jennie tak jauh dari tempat dimana dia berkuliah.

"Unnie, cukup. Ayo turun dan sarapan"

Yeri memberitahu dengan halus, namun yang ia dapatkan penolakkan. Hingga akhirnya Yeri pasrah dan memilih turun untuk sarapan sendiri.

"Bawa Lisa padaku Yeri, aku ingin dia disampingku"

"Unnie! Pikirkanlah dirimu. Cukup, jangan seperti ini! Cepat makan sarapanmu!"

Bukan hanya terkejut karena bentakkan Yeri, tapi juga rasa bersalah Jennie pada Yeri tiba tiba muncul. Jennie mulai makan dengan pikiran yang tak terkira sebelumnya, mengingat bagaimana Jennie merepotkan Yeri setiap harinya.

"Yeri"

Tanpa ada jawaban Yeri tak mengindahkan panggilan dari Jennie, ia hanya tetap memakan sarapannya dengan tentram.

"Maafkan aku"

Dan lagi, Yeri tak menjawab apapun yang Jennie katakan. Ia hanya menuntaskan sarapan lalu pergi berangkat kuliah seperti biasa tapi kini tanpa ada basa basi dan obrolan diantara mereka.

MY DEAR BAD GIRL (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang