Setelah kejadian malam itu. Entah apa yang aku rasakan, apa aku kehilangan kenikmatan atau jiwa ku yang sudah telampau kecewa. Tapi aku menikmatinya tadi malam, lantas perasaan apa yang membuatku begitu keliru. Jadi aku pergi begitu saja meninggalkan kamar dan Lisa yang juga sama berantakan.
Dalam mobil aku mengutuk diriku, mempertanyakan apa yang terjadi padaku. Bukan kah harusnya aku bahagia dia kembali?
Namun sepertinya kebahagiaan tak mengiringi langkahku.
Irene mengetuk pintu mobil dan berusaha membukanya. Aku hanya diam tak peduli, beribu pertanyaan mungkin muncul dari Irene dan aku sedang mencoba menghindarinya. Bagaimana mungkin aku menjawab pertanyaan yang dirikupun bertanya pada diriku sendiri.
Aku memandang wajah Irene yang penuh tanya, dan aku memilih pergi begitu saja.
Maafkan aku Irene, Seulgi, aku membuat pagi kalian menyebalkan.
Aku menyetir dengan perasaan kosong dan pikiran kacau, dan itu alasan mengapa aku menepi sebentar. Aku melihat wajah ku dicermin, mengapa kau terlihat seperti gelandangan Jen.
Bekas cakaran, hisapan, tanda itu terpampang jelas, memerah dan sedikit perih dibawah sana. Apa karena aku baru melakukannya lagi?
Karena aku akan pergi ke supermarket untuk membeli pakaian ganti, aku merias wajahku agar terlihat lebih segar dan cantik sekalipun aku belum mandi.
Aku membeli beberapa pakaian, dan bahan masakan. Aku berniat memasak sendiri dirumah untuk membuat kesibukan, dan pakaian? Aku hanya membelinya karena warna nya lucu.
Ketika aku hendak membayar belanjaanku, seseorang memberikan kartu kepada si kasir, aku bahkan tak semiskin itu untuk di traktir."Aku saja yang bayar"
"Aku masih memiliki banyak uang untuk kuhabiskan Kai"
"Aku hanya ingin"
"Tapi aku tak ingin"
Aku menarik tangan kasir untuk memegang kartuku dan menyelesaikan shopping hari ini. Kupikir Kai menyerah dan malu lalu pergi, tapi aku salah. Dia mengikutiku hingga ke basement saat aku kesana dimana mobil ku terparkir disana.
"Biar ku bawakan belanjaanmu Jen"
Dia sedikit memaksa sambil menarik tas belanjaku yang kemudian kutepis."Kedua tangan ku masih berfungsi dengan sangat baik Kai, dan terimakasih berniat membantuku" ucapku sarkas.
"Tak bisa kah kau berikan aku kesempatan tentang perasaanku padamu Jen?"
"Haruskah aku melakukannya?"
"Jen aku menyukaimu, sangat"
"Apa yang akan kudapatkan jika aku menerimamu"
"Cintaku Jen tentu saja"
"Aku tak membutuhkannya"
"Aku akan lakukan apapun Jen, apapun yang kau inginkan"
"Saham"
Dia terdiam dan tak mengikutiku lagi. Aku sedikit tenang dan kasihan, aku seolah menggertak kemiskinannya hanya untuk mendapatkan cintaku.
Aku pergi dengan segera berharap Kai tak lagi mengikutiku, aku menyeruput kopi hangat yang tadi kubeli untuk menyegarkan pagi. Setidaknya tak sesuntuk malam yang melelahkan.
Namun pemandangan aneh terpampang dihadapanku.
Mommy mengobrol riang dengan Lisa disana. Duduk diteras dengan dua gelas kopi dan Toast dengan topping yang mereka suka tersaji disamping gelas masing masing. Apa Lisa memulai permainannya ?Aku memarkirkan mobilku sembarang dan keluar tanpa membawa belanjaanku.
"Hai honey, Lisa mu baru saja datang! Ini kejutan. "

KAMU SEDANG MEMBACA
MY DEAR BAD GIRL (season 2)
FanfictionLanjutan dari MY DEAR BAD GIRL Yang belum baca MYBG pertama mending baca dulu sebelum kesini ya darling