4

520 66 1
                                        

"bisakah kau buat otakmu sedikit lebih berguna? Kau pikir tingkahmu yang seperti ini tak menyakiti siapapun? Huh? Lihat Jennie sekarang! Kau sekarang bersantai dengan wanita lain sedang Jennie menunggu keparat seperti mu kembali! Jujur saja, jika aku adalah Jennie aku akan membunuhmu atau setidaknya menjauhkan diri dari kesialan yang kau buat! Kau tak hanya menyakiti ku Manoban siaalan! Bahkan kami kesulitan merawat Jennie yang hampir gila karenamu, kau pergi seenaknya ketika dia melakukan kesalah kecil, bagaimana jika dia tau alasan kau pergi karena mantanmu itu! Hah! Sial aku sangat ingin mencekikmu hingga mati?"

"Maafkan aku Seul, aku memang tidak berpikir sejauh itu, aku hanya berpikir mungkin ini jalan terbaik agar aku tak menyakiti Jennie lebih parah"

Plakkkk

Seulgi tak bisa lagi menahan emosi, padahal tadi baru saja ia biarkan Lisa bernafas dan diobati, tapi tangan Seulgi berkeringat dan bergetar karena menahan emosi yang terlampau tertahan, Seulgi merasakan sakit hati, tapi dia lebih peduli pada Jennie yang memang lebih sakit hati.

"Apa otak mu tertukar dengan buah leci ? "

Lisa hanya menunduk memegang pipinya yang ditampar lagi setelah beberapa menit diobati.

"Bahkan Mommy Jennie menangis padaku! Meminta kau kembali agar Jennie bisa kembali seperti seharusnya!"

"Seul, dimana Jennie sekarang?"

"Kau berharap aku memberitahumu? Gunakan tangan,kaki dan otakkmu sedikit lebih baik dan berguna. Sialan!"

Seulgi lantas pergi dan membanting pintu sekeras mungkin, dan tanpa ada yang tau tangisan itu percah ditengah amarah, ia tersudut dikoridor untuk sedikit mengatur nafas dan emosinya. Seulgi memegang dada nya kuat menahan rasa perih dan kecewa yang sahabatnya buat, ia kecewa karena Lisa-nya yang ia anggap sahabat bahkan adik mengecewakan semua orang.

"Ada apa denganmu Lisa?"

Hanya itu yang terucap dalam hati, teringat masa masa dimana mereka begitu dekat layaknya seorang adik dan kakak, namun yang Seulgi rasakan adalah kecewa tidak dihargai sebagai kaka, sahabat, bahkan mungkin tidak dianggap keluarga oleh Lisa.

Seulgi terdiam disudut koridor dengan rasa kecewa, dan tanpa ragu Jiyoung mendekati Seulgi untuk menanyakan apa yang terjadi.

"Seul, kau baik baik saja, sebenarnya apa masalahmu dengannya?"

"Dia bekerja disini?"

"Dia pemilik saham, dan ya, dia juga baru menggantikan Ceo yang lama"

Seulgi hanya mengangguk tanpa menggubris pertanyaan Jiyoung yang utama.

"Seul, kau bahkan tak menjawab pertanyaanku"

"Tidak apa apa Oppa, aku baik baik saja"

"Apa kau yakin? Kau menangis"

"Eung aku tidak apa apa"

"Apa dia mengganggumu? Bukan kah kalian teman dekat dulu"

"Ya, dulu."

Dengan jawaban singkat itu Jiyoung mengakhiri dan menunda banyak pertanyaan yang sangat ingin ia tanyakan, namun melihat kondisi Seulgi yang tentu terlihat tak baik baik saja membuatnya tak bergeming lagi.

Seulgi berterima kasih pada Jiyoung yang membantunya bisa bertemu Lisa, meski pada akhirnya ia sedikit membuat kekacauan.

"Seulgi!!!!"

Tentu Seulgi tau siapa pemilik suara itu, ia sangat mengenalinya namun ia enggan untuk menoleh, jadi ia memilih berjalan cepat pergi dari sana. Pemilik suara itu mengejar Seulgi namun jejaknya hilang begitu saja, lalu ia kembali ke tempat dimana Jiyoung masih berdiri melihat Lisa berlari mengejar Seulgi dengan gelisah berkeringat juga wajah penuh lebam. Sesaat Jiyoung terkejut melihat wajah cantik yang biasa ia lihat kini babak belur seolah sisa perang.

MY DEAR BAD GIRL (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang