‎꒰ chapter 4 ◦ ꒱ 🌱

509 44 9
                                    

. "Ku aman ada bersama mu"

Malam yang indah, dengan pemandangan gemerlap nya bintang bintang di langit.

Zhongli dan childe menghabiskan waktunya untuk menikmati indahnya bintang di langit, berdua di temani dengan hembusan angin.

"Ajax." - Zhongli
"Iya, kenapa sayang?" - Childe
"Do you love the star?" - Zhongli
"Yes, i do. I love them." - Childe
"Well, me too, i love the star. especially staring at you." - Zhongli

Hening di antara mereka, Childe mengalihkan pandangannya dari Zhongli. Semburat merah perlahan mulai keluar dari wajah Childe.
Zhongli yang melihat hal itu mulai merasa gemas dan mendekatkan dirinya kepada Childe. Zhongli menarik dagu Childe agar dirinya bisa melihat wajah kekasihnya, dan mulai mengecup bibir Childe.

Childe yang terkejut akan hal itu tersenyum manis di hiasi dengan semburat merah di wajahnya, dan membalas kecupan Zhongli di pipi.

"I love you, Zhongli." - Childe
"I Love you more, my dear. Selamanya dan kapan pun itu. Αku selalu menyayangi mu." - Zhongli

Childe terkekeh dengan jawaban Zhongli, dan mulai memeluk diri nya.
Zhongli membalas pelukan tersebut, dan mempererat pelukannya.

"Ajax.." - Zhongli
"Yes love?" - Childe
"Apakah kamu berjanji untuk tidak meninggalkan diri ku?"- Zhongli

Hening.

Zhongli menunggu jawaban Childe dengan sabar. Setelah beberapa menit, Childe membalas pertanyaan Zhongli.

"Zhongli.. mungkin aku tidak bisa menepati janji mu" - Childe

Sakit. Itulah yang di rasakan Zhongli. Terkadang dia lupa Childe hanyalah manusia biasa, yang kapan saja akan meninggalkan diri nya.
Raut sedih mulai terpasang di wajah zhongli.

Childe yang melihat hal tersebut merasa iba dan sedih di saat bersamaan, ia meraih tubuh Zhongli dan memeluk dirinya dengan lembut sambil mengelus kepala Zhongli.

"Hey Zhongli, maaf aku tidak bisa menepati janji mu. Tapi aku berjanji apapun yang terjadi aku akan selalu ada di sisi mu, sampai takdir memisahkan kita. Maaf kan diri ku yang terlahir sebagai manusia biasa, dan tidak bisa menemani diri mu yang abadi." - Childe

Zhongli yang mendengar hal tersebut juga merasa iba, ia merasa tidak enak karna membuat Childe sedih.

"Maaf Childe.. aku membuat mu sedih." - Zhongli
"Tidak apa apa, lebih baik kita tidur saja yah? Hari sudah malam" ucap Childe

Zhongli mengiyakan ajakan Childe, dan menggendong Childe ala Koala dan membawanya ke tempat tidur.








Hari hari berlalu dengan cepat. Dimana negara Liyue semakin maju dan canggih.
Tak terasa, Childe sudah menginjak usia 77 tahun. Dimana semakin hari tubuhnya semakin lemah karena sebuah penyakit yang menyerang Childe, penyakit itu cukup parah dan tidak ada obatnya. Childe setiap hari terbaring lemah di kasurnya.

Zhongli setia menemani Childe, kapan pun ia selalu ada di sisi nya. Ia sangat menyayangi Childe, jika penyakit Childe kambuh maka ia akan sangat khawatir dan takut. Ia takut jika kekasih yang ia cintai akan meninggalkan dirinya.

"Zhongli.." ucap Childe dengan suaranya yang lemas dan agak serak
"Ya, sayang?" Zhongli membalas sembari memegang tangan Childe yang sudah keriput.
"Can you take this?" Childe memberikan syal merahnya kepada Zhongli.

Zhongli heran, mengapa Childe memberikan syal kesayangannya kepada diri nya?

"Untuk apa sayang?" - Zhongli
"Aku tau hidup ku tidak akan lama lagi, jadi aku menitipkan syal ini untuk diri mu. Maaf aku tak bisa di sisi mu lagi." - Childe

Zhongli yang mendengar hal itu merasa sangat terpukul, ia tak bisa membayangkan hidup tanpa Childe. Itu sangat menyakitkan. Zhongli mulai meneteskan air mata karena merasa tak rela berpisah dengan Childe.

"Hey.. jangan menangis Zhongli ku sayang. Jika kau sedih maka diri ku juga merasa sedih." Childe menyapu air mata yang keluar dari Zhongli.
"Kemari mendekat lah" Ucap Childe sembari menepuk nepuk kasur. Zhongli mengiyakan dan duduk di sebelah Childe sembari memeluk kekasihnya.

"Can we cuddle for the last time? Please Zhongli." - Childe
"Sure my love." - Zhongli

Mereka pun tiduran sembari berpelukan, Zhongli sibuk menyisir rambut Childe dengan tangan nya.

"you're my everything, Childe"

Childe yang mendengar hal tersebut hanya bisa tertawa pelan dan mulai mempererat pelukannya.

"Sayang aku capek, aku mau istirahat dulu yah?" - Childe
"Baiklah, tidur yang nyenyak sayang. Semoga mimpi indah." - Zhongli
"I love you, Zhongli." - Childe
"I love you too, i love you so much Childe ku sayang." - Zhongli

Childe pun mulai terlelap dan tertidur. Untuk selamanya.

Pagi pun datang, matahari mulai menyinari Teyvat. Zhongli terbangun karna terik matahari. Tak biasanya ia bangun se-siang ini, Zhongli menggoyang goyangkan Childe untuk membangun kan nya. Tak ada respon, hening.
Rasa takut pun mulai menyelimuti Zhongli, ia melihat wajah kekasihnya

Pucat.

Childe sudah tidak ada. Dia meninggalkan Zhongli selama lamanya.

Zhongli yang melihat hal tersebut mulai menangis dengan keras dan mengucapkan nama Childe berulang kali berharap ada keajaiban yang datang dan Childe hidup kembali.

Namun semua itu sia sia, Childe sudah tidak ada dan tidak mungkin akan hidup kembali.

Sejak saat itu, ia berjanji akan menunggu Childe di kehidupan kedua. Meskipun itu akan memakan waktu bertahun-tahun atau Beratus ratus tahun, ia tak peduli. Apapun akan ia lakukan untuk bertemu kekasihnya.












Beratus ratus tahun kemudian.










Zhongli terbangun dari tidurnya, ia melihat jam. Sudah jam 4 subuh, ia mulai bangun dari tidurnya dan mulai melakukan kegiatan pagi nya, seperti berolahraga, membuat sarapan dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah sebagai guru sejarah.

Jam sudah menunjukkan jam 6 pagi, ia bergegas pergi ke halte bus. Sembari menunggu bus ia memainkan handphone nya sebentar melihat apa ada chat penting yang masuk dan melihat jadwal kelas yang akan ia masuki. Saat sedang melihat jadwal, pria di sebelahnya memegang pundak Zhongli

"Hey.. can i take my syal back..?"

* Deg *

Jantung Zhongli berdetak kencang, ia sangat mengenal suara ini. Dia berbalik untuk membuktikan apa benar itu adalah suara "dia".

"Childe...? Childe is that you..?!"
"Yes its me. Surprise i guess..?"

Zhongli langsung memeluk Childe, erat sekali. Seakan-akan ia tidak ingin melepaskan Childe. Lagi.

"I found you, Childe"

"you found me, Zhongli"

Jadi ini maksud mu dari menitipkan syal.











HALOOO, maaf gak update sebulan hehehehrhe, gak ada ide serius:((
Maaf banget hehe. Semoga kalian suka sama cerita aku. And see you!!

#PenambahKata

Meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong meong

Supaya seribu aja kata2 nya:D hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cantikku, Childe. « Modern Fanfic »Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang