part 1

555 32 0
                                    

Kidung Mayit

#R.D.Lestari.

#part 1

"Gis, malam ini Kamu temenin Om-om itu, ya," tunjuk Mom Andita, Mommy tiriku yang juga sebagai partner kerjaku di dunia malam ini.

Aku melirik ke arah laki-laki bertubuh tambun dengan gaya parlentenya. Lumayan tampan untuk ukuran orang tua sepertinya.

"Okey, Mom. Mommy hari ini pulang duluan aja, istirahat, kasihan tubuh Mommy, Gisella lihat sekarang lebih kurusan," ujarku seraya menatap wanita yang merawatku sudah hampir sekitar 8 tahunan ini.

Wanita semok berkulit putih bersih itu balas menatapku sendu. Ia melayangkan ciuman di pipiku dengan sayang.

"Maafin Mommy, ya, Gis. Mommy tidak bisa memberikan hidup yang layak untukmu, karena--,"

Lagi-lagi wanita baik itu meneteskan air mata. Selalu begitu, jika Ia mengingat tentang keadaan kami saat ini.

Aku langsung memeluknya dan meyakinkan jika semua ini bukan salahnya. Ini kemauanku untuk membayar hutang ayahku yang jumlahnya tidak sedikit itu.

Aku Gisella Widi, gadis berumur 23 tahun yang sampai saat ini masih betah menyendiri.

Bukan karena aku tak ingin punya pasangan, tapi aku sadar siapa diri ini, dari semenjak lulus SMA aku sudah harus membantu untuk melunasi hutang ayah.

Ayah dan ibuku bercerai di saat umurku baru 15 tahun. Entah kenapa Ibu tak ingin membawaku Ibu hanya membawa kakakku Nindy, yang sampai saat ini kami tak pernah berjumpa lagi.

Sudah sekitar 4 tahun lamanya aku dan ibuku sudah tidak pernah bertukar kabar.

Semenjak lulus SMA aku menutup diri dari ibu maupun Kak Nindy. Bukan karena aku benci mereka, tapi karena aku sekarang harus membayar hutang ayah dan aku tidak ingin ibu dan juga kakakku mengetahui kesusahanku.

Ayah mengalami kebangkrutan sebelum aku lulus SMA. Semenjak bangkrut Ayah mencoba berhutang kepada temannya, tapi hingga aku lulus SMA perusahaan Ayah tidak juga bangkit kembali malah semakin parah.

Ayah yang tak sanggup menanggung beban derita akhirnya pergi meninggalkan kami untuk selamanya, Ia tewas bunuh diri dan meninggalkan hutang yang begitu banyak untukku dan juga mami Andita.

Setiap bulan kami harus menyetor sebanyak 20 juta ke perusahaan yang ayah pinjam uangnya. Kami yang habis-habisan akhirnya tak tahu lagi harus mencari uang dengan jalan apa.

Aku yang selalu penasaran dengan mommy akhirnya mengikuti mommy ketika malam karena mommy sering pergi malam dan pulang subuh.

Betapa terkejutnya aku melihat Mommy yang menjajakan diri di sebuah Bar yang cukup ramai pengunjungnya.

Pantaslah aku melihatnya biasa saja saat depkolektor datang untuk meminta hutang ayah.

Namun, itu tidak berlangsung lama, Mommy akhirnya mengalami sakit selama seminggu dan ia tidak sanggup untuk membayar hutang ayah.

Hutang Ayah menunggak 2 bulan dan akhirnya Mommy digebukin hingga wajahnya lebam-lebam.

Aku yang kasian kepada mommy akhirnya memilih untuk menggantikan posisinya. Aku tak ingin wanita yang  mengurusku selama beberapa tahun belakangan tambah sakit, karena ini bukan hanya salahnya melainkan ini salah ayahku.

Aku yang dengan sadar memilih profesi ini sebagai cara satu-satunya untukku dan mau bertahan hidup hingga saat ini.

Hutang Ayah masih tersisa sekitar 500 juta lagi. Masih panjang perjalananku dan momi untuk membayar hutang ayah tapi semua kami jalani dengan suka hati saling menguatkan dan saling berbagi.

Kidung MayitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang