1. Give Me a Chance

325 9 0
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :

- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman      : 171 halaman.

Keterangan lebih lanjut? Silahkan lihat Chapter Info!
***
"Papa, tolong lah. Ini sudah 15 tahun lamanya, semenjak Papa memisahkan aku dengan Renjun." Pinta Jaemin yang saat ini tengah duduk di lantai dengan kedua kaki yang terlipat di belakang, di hadapan Ayah mertuanya, Huang Chanyeol.

"Dan kamu juga udah tau sendiri jawaban saya. Kalau saya tidak akan pernah mau memberi tau di mana keberadaan putri saya." Ujar Chanyeol, yang masih tetap dengan pendiriannya.

"Papa, ayolah.... aku mohon. Kasih aku izin untuk bertemu dengan istriku dan juga anakku. Walau bagaimana pun juga, aku harus bertemu dengan anakku. Anakku harus tau siapa ayah kandungnya." Pinta Jaemin, yang tidak ada hentinya meminta belas kasih kepada mertuanya, agar mertuanya memberi tau di mana keberadaan istrinya, dan juga anaknya.

Kenapa tidak menyuruh anak buahnya saja untuk mencari keberadaan istri dan juga anaknya? Sudah! Tapi ya gitu.... mertuanya berhasil menghentikan akses pencarian anak buahnya. Bukan cuma mertuanya saja! Ayahnya juga membantu mertuanya untuk memblokir akses ia dalam mencari tau keberadaan istri dan anaknya.

Maka dari itu jalan satu-satu yang hanya bisa ia lakukan adalah memohon kepada ayah mertuanya. Ia pernah memohon kepada ayahnya sendiri, Yuta. Tapi balasan ayahnya atas permohonannya, ayahnya akan memberikan izin, kalau mertuanya memberikan izin kepada dirinya.

"Untuk apa kamu mencari keberadaan anak dan cucu saya? Anak dan cucu saya tidak memerlukan dirimu. Mereka sudah sangat aman, tentram, dan damai tanpa kehadiran dirimu. Kau juga sudah mempunyai anak sendiri, yang bernama Na Chenle bukan? Jadi kau tidak membutuhkan anakku dan cucuku. Urus saja anak perempuan mu itu!" Ujar Chanyeol  yang masih sama keras kepalanya.

"Pa, Jaemin mohon. Aku sangat ingin bertemu dengan mereka. Katakan apa yang bisa aku lakukan, agar diriku bisa bertemu dengan istri dan anakku?" Pertanyaan yang terus keluar dari mulut Jaemin.

"Sudah saya katakan bukan? Mau kau berikan dunia dan isinya, itu tidak akan cukup! Jadi berhenti lah membuang-buang waktu-mu sendiri hanya untuk memohon." Kekeh Chanyeol.

Tapi Jaemin tetap tidak akan menyerah! Ia sudah bertekad bahwa dia tidak akan menyerah, sebelum mendapatkan lokasinya istrinya, atau sekedar izinnya ayah mertuanya dalam mencari istrinya.

Ia langsung berganti menatap dan memohon. Dari ayah mertuanya, menuju ibu mertuanya yang saat ini ada di sampingnya ayah mertuanya.

"Ma, tolongi Jaemin. Aku janji kalau aku gak akan mengulangi kesalahan ini lagi. Ah tidak! Aku tidak akan membuat istriku sakit dan menangis lagi. Aku mohon Ma...." pinta Jaemin.

"Kamu ini tuli atau bagaimana sih?! Sudah saya katakan--" kalimat Chanyeol terpotong, karena istrinya.

"Yeol." Ujar Wendy, seraya memegang pundaknya suaminya. Membuat suaminya menoleh menatap dirinya yang langsung menggelengkan kepalanya.

"Kasih Jaemin kesempatan untuk memperbaiki semuanya." Ujar Wendy, yang akhirnya luluh, setelah sekian lamanya. Membuat senyum menantunya langsung terbit, begitu mendengar kalimat yang keluar dari mulutnya.

Biasanya Wendy ini hanya diam dan membalas ucapan sang menantu, dengan kalimat bahwa dia tidak bisa memutuskan apapun, apabila suaminta sudah memutuskannya. Tapi apa yang Jaemin dengar saat ini? Mertuanya akhirnya luluh dengan permohonannya.

"Wen, kamu gila?!" Sentak Chanyeol, yang tidak terima dengan penuturan sang istri.

"Yeol, aku tau kesalahan apa yang Jaemin perbuat. Tapi Yeol, semuanya juga udah terbukti kalau itu bukan anaknya Jaemin. Melainkan anak dari kekasihnya wanita yang mengandung Chenle." Jelas Wendy.

Yang di ucapkan Wendy itu memang benar adanya. Bahwa Chenle itu bukan anaknya Jaemin, melainkan anak dari kekasihnya Kim Minjeong, wanita yang pernah tidur dengan dirinya.

Bagaimana dia bisa tau? Ketika Chenle, anaknya sakit dan membutuhkan darah banyak. Darah dia dan anaknya tidak cocok. Membuat dia curiga akan hal itu, dan melakukan segera melakukan tes dna.

Dan ya, melalui tes dna yang dia adakan, terbukti bahwa Na Chenle itu bukan anak kandungnnya. Ya walaupun dia yang mengambil keperawanan Winter, bukan berati dia yang membuat wanita itu hamil. Katanya, wanita itu sempat melakukan hubungan intim bersama dengan kekasihnya, tepat  1 bulan setelah ia melakukan hubungan intim bersama dengan dirinya.

Setelah berhubungan intim sama dia, jadwal menstruasi Winter masih berjalan normal dan sesuai tanggalnya. Namun setelah beberapa bulan berhubungan intim bersama kekasihnya, dia telat! Membuat dia panik dan segera memeriksa melalui test pack serta dokter kandungan.

Winter yang polosnya minta ampun, ia mengira kalau anak yang di kandung itu adalah anak Jaemin. Karena yang telah mengambil keperawanannya adalah Jaemin. Tapi ia salah! Ternyata anak yang ada di dalam kandungannya itu adalah anak kekasihnya sendiri.

Jaemin yang sudah tau akan kebenaran itu, dia tetap merawat Chenle. Sampai akhirnya Winter tiada karena penyakit yang di deritanya, dia tetap merawat dan menjaga Chenle layaknya anaknya sendiri.

"Tapi dia itu tetap melakukan One Night Stand! Dia telah menodai ikatan suci pernikahannya sendiri, Wen!" Ujar Chanyeol, yang masih tidak terima.

"Huang Chanyeol! Aku tau kalau kesalahan menantu kita itu fatal, dan tidak bisa di ampuni. Tapi setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua kan? Lagipula dia sudah mendapatkan hukumannya juga. Ia di jauhkan dari anak dan istrinya selama 15 tahun lamanya. Mau sampai kapan kamu bertindak sejauh ini?" Ujar Wendy, menatap suaminya kesal.

Chanyeol itu tipikal orang yang tidak akan mengampuni seseorang yang telah menyakiti putrinya. Ayah mana sih yang akan diam ketika putrinya di sakiti? Tidak ada bukan? Sama halnya dengan dirinya!

"Tapi, Wen--"

"Tidak ada tapi-tapian!" Ujar Wendy, yang langsung mengalihkan tatapannya. Dari yang awalnya menatap suaminya, menjadi menatap menantunya yang sedari tadi melihat perdebatan antara kedua mertuanya.

"Jaemin." Panggil Wendy, yang langsung di sahuti oleh sang menantu.

"Iya, Ma?" Ujar Jaemin, yang menatap mama mertuanya dengan penuh harap.

"Mama izinkan kamu dalam mencari, dan menemui istri beserta dengan anakmu. Kalau misalkan jalan-mu tetap di halangi oleh suamiku dan juga ayahmu? Bilang ke Mama!" Titah Wendy, yang sukses membuat senyuman penuh kebahagiaan, terpantri di wajahnya sang menantu.

"Tapi ini kesempatan terakhir-mu. Kalau sampai kamu menyakiti putriku, dan membuat putriku menangis lagi? Aku tidak akan membantu-mu lagi." Peringat Wendy. Menatap menantunya dengan peringatan, dan dengan sedikit ancaman.

Jaemin menganggukkan kepalanya dengan antusias. "Terima kasih, Ma. Aku janji kalau ini terakhir kalinya aku menyakiti istriku, serta membuat istriku sedih dan menangis. Aku janji tidak akan melakukan ini lagi. Terima kasih, Ma." Ujar Jaemin dengan penuh antusias. Bahkan dirinya tak sadar kalau air matanya sudah mengalir di kedua sudut matanya.

"Sama-sama, Na Jaemin. Tapi maaf, Mama tidak bisa memberikannya secara langsung alamat tempat tinggalnya istri dan anakmu. Mama ingin kamu berusaha sendiri dalam menemukan mereka."

JUST A BULLSHIT 2 - JAEMRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang