∆
∆ ∆ ∆ ∆
Jam istirahat telah berlangsung 5 menit yang lalu. Cia, Elen dan Dara sedang menyantap makanannya dengan santai di pojok. Namun suasana berganti saat Queen dan gengnya melewati mereka dengan gayanya yang terlihat mewah namun tidak dengan pikiran Cia yang begitu murahan mereka.
"Pengen gue congkel tuh mata" Celoteh Dara mengangkat garpu nya.
"Pake sekop sekalian Dar" Sarkas Elen.
"Udah lah abaikan mereka, habiskan makanannya terus ikut gue ke perpus" Sela Cia sembari minum.
"Mau ngapain lo ke perpus? " Tanya Dara.
"Mau boker, ya ngambil buku la bego" Balas Cia dengan kesal.
"Slow girl, gue kan cuman nanya"
"Lo nanya nya nggak masuk akal Dar, udah tau perpus tempat buku ya mau ngapain lagi kalo bukan baca atau ngambil" Pungkas Elen.
Mereka pun selesai acara makannya, dan melenggang pergi menuju ruang perpustakaan. Saat sampai di tempat tersebut mereka berpencar. Elen yang duduk menghadap jendela dengan earphone di telinganya sedangkan Dara membaca buku novel.
"Buku Bahasa mana ya pak? " Tanya Cia pada penjaga perpus.
"Maka nya sering-sering ke perpustakaan nggak cuman di suruh doang baru dateng" Balasnya sedikit menyindir.
"Aww sakit hati loh aku pak di gituin" Ucapnya dengan ekspresi memelas.
"Nggak usah sok sakit hati, biasa ngehina orang kok " Ucap pak panji selaku penjaga Perpustakaan.
Cia hanya mengabaikannya sembari memutar balik matanya malas. Lalu segera mengikuti langkah pak panji yang sudah berjalan terlebih dahulu.
"Kamu cari aja di lorong ini, bapak masih ada kerjaan penting dari pada nyariin buku kamu" Ujar Pak panji menunjukkan ke arah lorong di depannya lalu pergi begitu saja meninggalkan Cia yang sedang menganga.
Pasalnya tidak hanya satu rak namun kanan kiri atas bawah buku semua membuatnya terkejut. Bagaimana ia bisa mencarinya kalau saja bukunya sebanyak ini. Ia pun mendengus kesal dengan rasa terpaksa ia mencari letak buku yang ia cari.
"Buku nya mana sih! Kalau bukan di suruh ogah gue ambil ginian buang-buang waktu " Celotehnya dengan tangannya yang tetap mencari.
Namun tiba-tiba Gara datang yang tidak sengaja melihat Cia sedang kesusahan membuat dirinya berniat untuk membantunya.
"Ngapain? " Tanya Gara saat berjalan mendekati Cia.
"Boker! Ada nggak sih orang kalo nanya itu yang bener dikit ,mending bantuin gue nggak usah kebanyakan nanya-nanya kayak wartawan" Omel Cia tanpa menatap ke arah Gara namun ia sudah tau kalo itu Gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
CIGARA (End)
Teen Fiction(Follow sebelum membaca!) 𝙏𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙡𝙚𝙨𝙖𝙞! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan tentang kedua remaja yang terpisah karena sang cowo (Gara) pindah kota dikarenakan orang tuanya mendapat tugas di luar kota. Sedangkan si cew...