∆
∆ ∆ ∆ ∆"Lo nggak papa ceritain kehidupan lo sama gue? " Tanya Elen.
"Selama ini belum ada yang tau kehidupan gue kecuali lo karena capek aja pendam sendiri, sans aja lah lagian juga lo nggak kayak yang lain" Balasnya.
"Boleh nggak gue kasih saran sedikit, menurut gue nyokap lo masih belum nerima kehilangan bokap lo dan dia melampiaskan kesedihannya dengan bepergian dan gue yakin nyokap lo masih sayang sama lo cuman dia belum bisa nunjukin lagi sikapnya mungkin kalo lo coba kasih perhatian buat nyokap lo pelan-pelan dan buat dia menghilangkan rasa sedihnya dengan kebahagian yang baru" Ujarnya memberikan saran.
Rayhan hanya diam termenung mencerna setiap kata dari Elen sedangkan dirinya mendapat telpon kembali dari Rayhan dan ia pun menolak panggilannya lalu tak lama Rayhan mengirimi pesan.
Ting...
KEMBALI SEKARANG!
Read.
"Em Rey kayaknya gue harus pulang deh soalnya udah mau malem, maaf ya nggak bisa lama-lama ngobrol nya" Ucap Elen berpamitan namun terlihat dari raut wajah Reynan yang sedih jika Elen pergi.
"Sekarang nih, bentar lagi aja gue pengen ngobrol banyak sama lo" Sahut Reynan membuat Elen mengerutkan keningnya bingung.
"Kalo nggak, gini aja kapan-kapan kita ketemu tapi gue harus pulang soalnya udah mau malem nggak enak " Ujar Elen menyakinkan.
"Gue minta nomer HP lo boleh? " Tanya Reynan sembari mengambil HP yang ada di nakas dan memberikannya pada Elen.
"Boleh" Ucapnya dengan senyuman tipis dan mengetikkan nomernya.
"Udah, gue pulang dulu ya" Pamitnya seraya memberikan HP.
"Makasih saran nya gue bakal coba, mau gue anter ke depan? "
"Sama-sama, eh nggak usah lo istirahat aja gue bisa sendiri,SEMANGAT REY! "
Sebuah teriakan semangat yang pertama kali ia dengar membuat bibirnya terangkat dan tercetak jelas sebuah senyuman serta telinga yang memerah karena menahan malu.
Elen terlihat gugup saat ia keluar dari markas tersebut karena kiriman pesan dari Rayhan yang terlihat marah, ia tak tau apa yang salah dari dirinya. Karena perasaan yang campur aduk membuatnya langsung bergegas pulang dan ia lupa jika anak-anak lainnya sedang bersembunyi menunggunya.
Saat di perjalanan pulang, HP Elen berdering terus menerus dan ia pun segera menyambungkannya dengan earphone lalu mengangkatnya.
"dimana? "
" di jalan, kenapa? "
"Kan udah aku bilangin jangan pulang dulu, kamu nggak papa kan nggak di apa-apain cowok itu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
CIGARA (End)
Dla nastolatków(Follow sebelum membaca!) 𝙏𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙡𝙚𝙨𝙖𝙞! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan tentang kedua remaja yang terpisah karena sang cowo (Gara) pindah kota dikarenakan orang tuanya mendapat tugas di luar kota. Sedangkan si cew...