MY HUSBAND [Nanami Kento X Reader]✨ you are mine

[juu-roku]"kasur.."

Y/n POV

05:00

Udara dingin yang menusuk hingga tulang membuat ku terbangun menyalakan lampu karena suasana masih gelap.

Melihat bayangan tubuh ku di cermin, yang di penuhi tanda kepemilikan yang di buat oleh  Nanami dan masih mengenakan kuping dan ekor kucing.

Melihat bayangan tubuh ku yang sekarang membuat pikiranku kacau entah apa yang akan terjadi kadepan nya, aku tidak tau apakah Nanami akan bertanggung jawab.

Aku mencari keberadaan Nanami dan ternyata ia masih tidur di samping ku.

"Sshh...it..tai"

Seluruh tubuh ku terasa sakit terutama bagian bawah ku,rasa nya seperti hancur.

Aku mencoba menahan sakit nya dan pergi ke kamar mandi untuk menyiapkan air,saat sedang menyiapkan air ada telfon masuk dan ternyata itu dari paman ku.

"Moshi-moshi a.. paman ada apa?"

"Ahh y/n tidak apa hanya saja paman merasa khawatir padamu tapi kenapa suara mu serak kau baik-baik saja kan?"

"A..aku baik-baik saja paman hanya terkena flu biasa, bagaimana dengan paman dan juga bibi "

"Paman dan bibi baik"

"Syukurlah "

"Di sana kau tidak ada yang kurang kan"

"Tidak paman "

"Jika ada yang kurang bicara saja pada paman,dan kau di sana masih sendiri"

"Ehh?.. maksudnya paman"

"Maksud paman kau sudah punya seseorang belum "

"Paman ini, umur ku saja masih 20 thn"

"Ya setidaknya lebih cepat lebih baik,paman ingin segera menggendong cucu"

"Paman ini nggak sabaran nanti jika aku punya akan ku perkenalkan pada paman "

"Ya sudah kalau begitu,maaf ya paman  menutup telfonnya duluan karena paman masih sibuk dengan perusahaan paman"

"Ya paman tidak apa"

"Kalau begitu sudah ya jaga kesehatan mu jangan lupa nanti minum obat "

Aku langsung menutup telfon ku dan pergi untuk membersihkan diri, aku merendam kan tubuh ku di bathtub dan memikirkan kejadian semalam.

"Bagaimana kalau paman tau aku melakukan seperti ini "batin y/n.

Flash back

Setelah orang tua y/n meninggal paman dan bibi y/n yang mengurus nya paman nya seorang pemilik perusahaan dan bibi nya memiliki toko butik.

Mereka mengganggap y/n seperti anak nya sendiri karena mereka tidak memiliki anak.

Setelah y/n menginjak usia remaja y/n memilih untuk bekerja di Tokyo namun paman nya menolak,paman nya meminta y/n untuk melanjutkan pendidikannya.