JEALOUS

4.9K 244 4
                                    

Hape aku rusak kemasukan air jadi mungkin kalau part selanjutnya lambat publish kerana itu😭

Jaemin sedang baring di atas ranjangnya

ia sudah disekap Jeno selama hampir tiga minggu

Dan semenjak kejadian dia hampir diperkosa oleh Jeno itu Jeno sudah lama tidak menampakkan dirinya

Ah sudahlah ia tidak mau memikirkannya..ia malah bersyukur kerana Jeno tiba-tiba menghentikan kelakuan bejatnya itu terhadap dirinya

Ia ingin mengucapkan terima kasih kepada siapa yang menelefon Jeno ketika waktu itu

Dan Renjun?

Shit jangan pernah menanyakan si pengkhianat itu

Jaemin bersumpah ia akan membuat wajah manis pria itu babak belur di tangannya setelah ia keluar dari neraka dunia ini

Jaemin terlintas untuk lari keluar dari rumah ini tetapi ia masih takut apabila mengingati peringatan dari Jeno

cklek

bunyi pintu kamar Jaemin terbuka terlihat Renjun yang membawakan bucket Mekdi

"Ini dimakan pesan Jeno"Ya Renjun selalu mengantarkan makanan kepada Jaemin selama ketidak ada wujudnya Jeno di apartment itu

"Jeno dimana"tanya Jaemin pada Renjun

"Kangen?"balas Renjun kemudian Jaemin berdecih malas

Jaemin juga sepertinya selama ia disekap Jeno tubuh badannya yang dulu cungkring sudah mulai berisi

"Gue pulang"terus Renjun keluar dari kamar itu dan Jaemin masa bodo

Jaemin mengambil bucket mekdi itu dan mulai memakannya

Setelah makan ia kembali berbaring dan lalu meraba bahagian perutnya dan betapa terkejutnya dia perut kotaknya udah hilang

"anjir banget kok perut kotak gue udah ilang"gerutu kesal Jaemin terus bangun berlari ke arah lemari cermin itu

Jaemin menyelak baju kaosnya dan terlihat perut buncit miliknya

dan ia juga menatap tubuhnya yang mulai berisi dan montok

"HUAAAAAAAAA BODY GUEEE"Rengeknya apabila melihat wajahnya yang cengkung terus chubby

"ini semua salah si brengsek itu,ANJING BANGET SETAN TIAP HARI BAGI GUE KOLESTROL.....Hmmm tapi enak juga di layani begini,..EH ENGGAK ENGGAK KOK GUE MALAH SENANG"

"ENTAH ENTAH KERANA GUE DISEKAP LAMA DI SINI GUE BAKALAN TAMBAH GENDUT LAGI...HUAAA NGGAK MAUK tapikan nanti makanannya yang dibawa Renjun gue nggak bisa nolak..mana enak semua kan rugi juga kalau mubadzir..."

Sudahlah tinggalkan Jaemin yang sedang bertarung dengan instingnya

Sementar orang yang disebut namanya itu malah tertawa melihat reaksi Jaemin itu

Sehingga tanpa sadar ia mengucapkan

"Lucu"

Wait what?Did i just said that word?"batin Jeno kemudian mengelengkan kepalanya ke kiri dan kanan kembali fokus pada kerjanya

"AGHH SHIT GUE BOSAN"Kata Jaemin menjambak helaian rambutnya frustasi

Ia terus berpikir sehingga sebuah akal gila muncul di otaknya

"Apa gue kabur aja?"tanya Jaemin pada dirinya sendiri

"Enggak nanti bunda sama ayah kena imbasnya tapi aku kangen"kata Jaemin dengan mata memerah miliknya

Jaemin terus berfikir tentang itu sehingga ia tertidur kerana rasa kantuk yang tiba-tiba datang

Ketika Jaemin sudah tidur Jeno memasuki kamar itu dengan sangat perlahan dengan darah di kepalanya yang mulai mengering serta luka di sudut bibirnya yang mulai membiru

Jeno memerhatikan tubuh yang terlelap itu dengan pandangan yang sendu

ia sangat iri dengan Na Jaemin kerana ketika ia hilang,ortu mencarinya dan keluarganya akan mencarinya

Lain sekali jika ia hilang mungkin orang tuanya akan sangat suka atas ketidak adaan dirinya

"Kapan..kapan gue bisa kek lo?Gue juga mau diperlakukan gitu sama keluarga gue.."katanya lirih tidak ada tangisan tapi air mata kelelahannya mulai mengalir membasahi pipinya itu

"Kapan mereka mau liat gue sebagaimana ortu lo liat lo?Tatapan kasih sayang itu..gue iri"Kata Jeno lirih dan ia terus meninggalkan kamar itu setelah itu

tanpa sadar Jaemin hanya menutup matanya tidak sepenuhnya tidur dan ia menatap pintu yang tertutup itu dengan tatapan yang sulit diartikan

Jaemin bangun setelah pukul 7 pagi,Ia segera berjalan keluar dari kamarnya dan melihat Jeno yang sedang terbaring lelap di atas sofa itu

"Gue nggak sangka hidup lo sesulit itu"kata Jaemin pelan dan ia mula ke dapur mencari kotak p3k

Setelah menemukan dia segera berlari ke arah ruang tamu itu dan membuka kotak itu perlahan di hadapan Jeno yang terlelap

"Ssst pasti sakit banget"kata Jaemin pelan mulai mengambil kapas serta alkohol untuk mengubati luka di dahi Jeno yang terbuka itu

"Tolol banget udah tahu luka dirawat cepat begok"kesal Jaemin,tidak tahu kenapa ia bisa kesal begitu

Namun tiba-tiba ada tangan yang mencengkam pergelangan Jaemin menahannya serta tatapan dingin itu membuat bulu kuduk Jaemin berdiri

"Ngapain?"tanya Jeno

"i-ini gue mau ubatin luka lo"kata Jaemin radar gugup

"Nggak perlu"Kata Jeno ingin bangkit tapi ia merasa kepalanya pusing terus ia memejamkan matanya dan meringis kesakitan

"sst Ahh"

"Tuhkan pusing,Gue obatin lo"terus Jaemin mengubati luka Jeno tanpa mendapat persutujuan dari Jeno

manakala Jeno hanya diam menatap Jaemin yang sibuk mengubati lukanya

Setelah selesai merawat luka di dahinya,Jaemin mengambil kapas baru dan merawat luka di bibir Jeno

ia tanpa sadar mulai mengoceh dan kesal pada Jeno tanpa takut sama sekali

"Tolol banget lo,lukanya kalau terinfeksi gimana!?Lalai banget sih jadi orang

Tubuh badan itu dijaga yang bener jangan ngerusakin!"Oceh Jaemin fokus mengubati luka Jeno

Jeno menatap Jaemin dalam...jadi ini rasanya apabila dipeduli sama seseorang?

Jaemin yang sadar ia sudah lancang pun menunduk ketakutan

"M-maafin gue"kata Jaemin dan Jeno hanya diam tidak bereksperesi

Jeno yang melamun tadi segera menatap Jaemin dan terus bangun meninggalkan Jaemin yang kesal

"Bener yah bangsat banget tuh orang udah diubatin sama gue bukan malah kata terima kasih gitu malah pergi kek orang bisu"oceh Jaemin

dont forget to vote and comment yeorobun

SYKO [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang