satu malam di rumah Ryan

12 11 0
                                    

Cowok bertubuh kekar terbalut kaos merah itu datang ke rumah kayu sederhana dengan membawa buah buahan tampak ada seorang gadis sedang memainkan ponselnya di depan rumah kayu itu lalu cowok itu menghampiri nya "kak ibu nya ada?"
Cewek itu menoleh kearah nya "iya ada di dalam ada perlu apa ya?" Tanya syakira—kakak Topan

"Hmm ini saya temennya Topan ada perlu sama ibu nya" jawab Ryan

"Oh ayo masuk ajah ibu nya ada di dalem lagi nonton paling" Ucap syakira senyum

Kemudian Ryan masuk dengan buah-buahan yang ia bawa di tangannya lalu ia melihat wanita tua yang duduk di kursi roda itu sedang membaca Alqur'an sambil menjatuhkan buliran cairan bening hingga membasahi pipinya dengan sigap Ryan langsung mendekati ibu itu lalu mengusap pelan pipi Tina

Tina pun mengelus kepala Ryan pelan seperti yang sering ia lakukan kepada Topan sebenarnya Ryan juga sudah menganggap nya seperti ibunya sendiri

Ryan mendongakkan kepalanya ke arah wanita itu ia menatap nya sangat dalam "tante kenapa nangis?"

"Nggak papa yan"

"Cerita aja tante ga papa kok jangan di pendam sendiri ga baik"

"Tante ga papa kok"

"Tante udah makan?"

"Udah tadi di masakin sama Topan soalnya Syakira tadi belum pulang"

"Oh iya ni tante Ryan bawa buah buat tante" menyodorkan buah ke arah Tina

"Makasih nak"

Ryan dan Tina kini mengobrol hingga tak terasa waktu semakin gelap namun anaknya Topan belum juga pulang membuat Tina merasa khawatir "maaf Ryan tante boleh minta tolong ga?" Tanya Tina
Ryan memutar bola matanya ke arah Tina "tolong apa tan?"

"Tolong jemput Topan tadi dia pamit mancing sama Aldo tapi sampai sekarang belum pulang takut kenapa-kenapa"

"Iya tante Ryan kesana dulu ya" Ucap Ryan mencium tangan wanita tua itu

Ryan pun pergi dari rumah kayu itu lalu mencari Topan yang belum pulang sampai sekarang

                               *****

"Do lo ga di cariin sama bapak lo? Udah sore gini belum pulang" Tanya Topan pelan

"Ga, dia ga akan peduli ma gua seandainya ibu gua udah sembuh dari koma nya pasti dia yang cariin gua"

"Setidaknya orang tua lo masih lengkap ga kayak gua bapak gua dah di tanam di tanah tapi untungnya ada ibu"

"Tapi lo punya kakak jadi ada tempat untuk saling curhat dan merangkul satu sama lain mana ibu tiri gua cerewet lagi"

"Mana ada justru gua yang jadi kaya pembantu di rumah kakak gua orangnya males banget jadi nyuruh gua mulu, lagian lo kalo sedih juga kan lo kaya lah gua kere mau beli kolor ajah mikir do"

"Nasib nasib"

"PULANG GAK USAH PADA ADU NASIB!" Teriak lantang Ryan menyuruh temannya untuk pulang

Mendengar teriakkan Ryan membuat Topan dan Aldo panik mereka berdua segera membawa ember dan alat pancing nya dan pulang

                                 ****

Tiba-tiba langit berubah menjadi lebih gelap suasana juga semakin lama semakin dingin dan setelah mengantar Topan pulang hujan pun turun dengan derasnya untung saja cowok ini menggunakan mobil ketika dalam perjalanan cowok ini melihat cewek dengan rambut terurai berjalan di tengah hujan yang deras membuat cowok ini memberhentikan mobilnya ke arah cewek itu

Ternyata setelah ia dekati ternyata itu adalah Cika tak tega melihat cewek itu sudah kedinginan cowok itu menyuruh Cika untuk masuk ke mobilnya

Cewek itu duduk di depan sebelah Ryan kini Cika benar-benar basah kuyup kemudian Ryan memberikan Cika handuk kecil dan jaketnya

"Kenapa udah gelap gini baru pulang?"

"Aku pulang dari rumah temen habis kerja kelompok rumahnya jauh jadi lama sampai ke rumah"

"Dah tahu rumah jauh pakai jalan kaki segala" ucap Ryan sinis

"Ga ada kendaraan yan" ucap Cika menggigil

Cowok itu terdiam sedikit merasa bersalah karena seperti merendahkan cewek itu lalu Ryan fokus saja mengendarai mobil tanpa berbicara lagi

                               *****

Cowok itu membopong tubuh gadis itu dan membawanya masuk ke dalam rumah nya dan merebahkan tubuh Cika di atas ranjang di kamar kosong itu

"Ryan" ucap cika menggenggam pergelangan tangan cowok itu membuat cowok itu menghentikan langkahnya

"Kenapa lo?" Tanya Ryan memutar bola matanya malas

"Takut" ucap Cika kedinginan

"Gua bukan cowok MESUM! jadi lo ga usah takut bapak gua juga dua hari lagi pulangnya jadi lo nginap ajah di sini dulu"

"Hah NGINAP?" cewek itu tercengang

"Ada bibi yang urus lo banyak pembantu disini ga usah TAKUT!"

Gadis itu menelan ludahnya susah payahnya sambil menatap ke arah kedua manik milik Ryan cewek itu hanya diam meresapi detak jantung yang berdetak kencang

Kemudian Ryan keluar dari kamar itu dan tak lama tiga orang pembantu perempuan masuk ke kamar itu mengurus Cika yang kedinginan

                               *****

Kini Ryan tengah lahap makan makanan malam ini ntah apa yang membuat cowok ini sangat bersemangat Ryan berhenti menyuap nasi ke mulutnya ia menoleh ke arah perempuan itu yang menggunakan gaun berwarna putih dan menggunakan bando berwarna merah

Ryan tercengang melihatnya membuat nya bangkit dari duduknya
Lalu berjalan ke arah Cika "ibu, ini benar ibu?" Ucap Ryan mengusap pipi cewek itu pelan

"RYAN aku CIKA"

Cowok itu terkejut refleks mundur mendengar teriakkan gadis itu

"Ohh sorry kenapa pakai baju ibu gua?"

"Ini baju ibu mu yah maaf baju bibi ga muat sama aku"

"Oh gitu yaudah, jangan sampai lecet"

Ryan pun mengajak Cika untuk duduk dan makan malam bersama malam ini sambil diiringi lantunan musik yang berasal dari piano yang di mainkan oleh beberapa pianis

                               *****

Pagi pun tiba kini Cika sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, cewek itu sibuk mencari keberadaan Ryan yang ntah pergi ke mana kemudian salah satu pembantu di rumah Ryan memanggilnya untuk memberi tahu sesuatu

"Nyari mas Ryan ya?"

"Iya bi dia kemana?"

"Ehm anu udah berangkat duluan katanya neng nyusul ajah" ucap bibi susi menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Ayok neng ikut bibi ke depan" ajak bi susi menggenggam tangan Cika

Bibi Susi itu mengajak Cika ke arah halaman rumah besar itu dan di sana terdapat sepuluh motor berwarna hitam dengan jenis yang berbeda
Gadis itu hanya diam mengerutkan keningnya berfikir

"Nah ini neng di pilih salah satu untuk neng katanya"

"A-apa? Untuk saya?"

"Iya, kenapa? Neng ga bisa naik motor?"

"B-bisa tapi masa iya untuk saya bi"

"Udah pakai ajah neng ntar terlambat ke sekolah"

Gadis itu akhirnya memilih motor Scoopy berwarna hitam itu dan berangkat ke sekolah sampai tujuan dan selamat

                                ****

Jangan lupa vote and coment okey
Thank you for support 💗💗💗



RYAN ALASKA DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang