"Hehhhh..." Teriak hany yang kini berada diruang tamu, sedangkan sipelaku berlari keluar. Menghindari amukan serta bogeman maut yang kembali akan mengenai kepalanya.
"Udh dibilang jangan baperin anak orang. Gue gemes deh pengen nampol rasanya" lalu hany berjalan menuju loby, karna si ank itu tengah pergi duluan.
Sesampainya diloby hany menekan kunci untuk mengetahui dimana letak mobilnya, namun ketika hany ingin menghampiri mobil. Kunci mobil itu langsung dirampas oleh haru.
"Eh balikin gak? ngapain si? Biar gue aja yang nyetir" namun si pelaku lagi-lagi tak mendengarkan.
"Haruu.... woyyyy!!! Isssshhh budek" namun haru lagi dan lagi tak mengubris sama sekali teriakan hany yang semakin mengema disepanjang lorong loby.
"Silah kan tuan putriiiii" ucap haru dan ternyata alasan haru merebut kunci mobil selain ingin mengendarai, ia juga ingin membuka kan pintu untuk hany dan mempersilakanya masuk.
"Tuan putri tuan putri. Inget masih piyik gak usah baperin anak orang, gue gak mempan sama rayuan buaya lo" tapi anehnya hany tetap masuk kedalam mobil. Padahal tadi ia bersikeras meminta kunci mobilnya kepada haruto.
"Gemessss bangettt si iiiiihhhhhh" lalu tak lama haru menyusul untuk ikut masuk kedlm mobil.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, tak bergeming sama sekali. Lalu hany membuka pembicaraan untuk menghilang kan rasa cangung diantara keduanya.
"Emmm.. kita mau kemana?"
"Kan mau makan siang dulu ka"
"Selesai makan siang mau kemna lg?"
"Ka kita makan siang aja belom tp lo udah tanya selesai makan siang kita mau kemana, ya gue jadi bingung lah"
"Mending skarang tuh ya kita makan dulu, nanti selsai makan baru kita omongin enaknya kemana"
"Eh.. iya juga sih ya ahaha" tawa hany sedikit masih terlihat cangung dan tak berapa lama suasana hening kembali.
Tapi tiba-tiba haru yang membuka pembicaraan.
"Emm.. ka?"
"Hemmm.."
"Soryy sebelumnya kalo gue lancang tapi gue mau tanya boleh?"
"Yaudah sih tanya tingal tanya, lagi pasti gue jawab kok. Asalkan apa yg lo tanyain itu langsung keintinya"
"Gue pernah bilang kan, gue gak suka hal yang terlalu bertele-tele" katanya.
"Iya apa iya duhh ilah setiap diajak ngobrol sama gue bawaanya sewot aja"
"Hati-hati loh nanti kalo sewot mulu ujung-ujungnya malah naksir sama gue"
"Idihhhhh... pede banget sih lo bocil"dan seketika hany langsung memasang wajah geli kepada haruto.
"Eh btw jadi gini, gue mau tanya. Kira-kira kalo gue ajak lo jalan gini ada nyariin atau marah gak"
"Ada"
"Eh seriusss?"
"Kata dobby lo single" ucap haru sambil menyumpah sarpah mulut sahabatnya tersebut.
"Ihh sotoy banget dah si dobby"
"Ih emang iya" ucap haru atas apa yang telah ia dengar dari dobby soal sang calon kekasih.
"Eh.. emang dobay itu udh ngomong apa aja kelo tentang gue?"
"Banyakkkk ka, makanya tadi gue tanya kelo kalo gue ajak jalan gini ada yang nyari atau marah gak sama lo"
"Astagaaaa lemes banget si tuh anak buka-buka hal pribadi gue keorng yang belom gue kenal sama sekali"
"hihhh... awas aja tar klo ketemu kena sma gue tuh si kunyuk satu" ucap hany dalam hati.
"Lohh kok malah diem? Jawab dong ka, kira-kira siapa yang cariin dan yg marahin lo kalo gue ajak jalan kaya gini?"
"Hadehhh,, siapa lagi dah klo bukan abang nya dobby sama temenya yang waktu itu lo temuin diapart.
"Owhhh... Yang temen nya bang jonny ya ka? Yang rambutnyaerah banget? Eh jadi keinget mana rambut nya ngejreng banget" ucap haru yang malah menistainya.
"Hehhh.. ga sopan luh, gitu-gitu dia lebih tua dari lo tau. Dasar"
"Lagi kenapa mereka berdua harus nyari dan marah-marah sama lo? mereka kan udah punya ka yuma sma ka yumi"
"Ya terus kenapa kalo mereka punya yuma sma yumi? Lagian gue mah ga ada urusan sama yuma atau yumi"
"Dan yuta sama johnny tuh, selain temen kerja. Mereka juga body gart gue"
"Owhh gt ka? Tapi tujuan dia marah apa? Gue masih gak bingung"
"Hadehhhh bocil, ya jelas dong dia marah. Kan mereka yang jagain gue, kalo gue pergi ga bilang dan kenapa-kenapa dijalan. Pasti yang susah juga mereka" ucap hany panjang lebar.
"Owhhh gt, ucap haru singkat"
"Iyaaaaaaa" ucap hany namun tiba-tiba saja haru menepikan mobilnya, membuat hany sedikit bingung.
"Loh kenapa tiba-tiba berenti? Kita udah telat makan siang loh"
"lagi ini mau makan dimna si? dari tadi gak sampe-sampe" ucap hany yang kini sedikit was-was karna haru mulai mendekatkn tubuhnya ketubuh hany.
"Eh mau ngapain loh? Jangan macem-macem ya?" Namun sepertinya haru memang tuli karna tak mendengarkan racuan sang calon kekasih.
"Hehhh... sana ga, awas ya kalo lo berani ngedeket satu senti lagi"
"Gue bakal teriak sekarang" tapi haru benar-benar tak mengubris ancaman demi ancaman yang hany layangkan dan malah mengunci mobilnya.
"Haruuuuuuu.. jangan" saking takutnya hany kini malah memejamkan matanya dan blemmmm. Tiba-tiba saja hany merasa ada benda kenyal dan hangat menyentuk bibir cerry nya.
"Cuppp" ahhhh tidakkk haru mengecup tepat dibibir cery milik calon kekasihnya.
"Bisa gak mulai detik ini, plisss kalo lagi sama gue jangan pernah bahas bang yuta atau bang johnny"
"Satu lagi, mulai detik ini plisss jangan tolak semua perlakuan manis gue kelo. Soalnya gue gak suka, gue cemburu dan gue ngerasa sakit banget dibagian sini" haru menunjuk dadanya
"Apa lagi ketika lo nolak segalanya tentang gue" ucap haru tersenyum lembut pada calon kekasihnya itu.
"J-jadi ceritanya l-lo c-confess kegue nih?" Ucap hany terbata-bata karna masih syok atas perlakuan nekat haruto.
"Eheheheh, menurut lo apa lagi? Abis lo gak peka-peka. Jadi gue confess aja sekalian" ucap haruto.
Dan setelah kecangungan yang terjd dimobil beberapa saat lalu, kini hany telah sampai ditempat yang dituju yaitu pantai.
Hiiiiiiii☺️
Aku balik lagi nih. Btw kalian sehat kan?Emm.. aku agak bingung mau ngomong apa, tapi yang jelas jangan lupa vote and comen yaaaa.
Seeyouu nexs time teummmm😘🥰💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar momy (Tahap Revisi)
RandomGimana sih rasanya kalo ada anak SMA didemenin sama sugar mommy? Masa iya masih SMA nikahnya ama sugar mommy. Padahalkan dia nyarinya sugar daddy. Tapi gak semua bakal ilfeel sama begituan, bisa aja kaya dunia oren yang benci jadi cinta. Gimna sih...