"A-haha i-iya tante, e-emang nih anaknya suka begitu" ucap hany asal dan langsung dipelototi oleh haruto. Pasalnya ia tak mau jika sang mamah makin berfikir yang tidak-tidak soal anak laki-lakianya.
"Emm... kalo gitu gue pamit dulu ya ka? makasih nih buat waktunya"
"Makasih juga udah mau nemenin gue makan siang dan nikmatin pemandangan dipantai tadi"
"Dan sorry ya klo sikap gue hari inisedikit lebih berani sma lo" lalu tanpa aba-aba haru menarik wajah hany lembut agar lebih memudah kan haru untuk mengecup keningnya.
"Cupp" kecupan singkat namun mampu membuat jantung hany berdisko tidak karuan.
"Hati-hati dijalan ya ka? kalo udah sampe apart, janga lupa kabarin gue"
"Btw gue udh chat lo kan kemarin" lalu haru turun dr mobil dan berdiri disebelah mamah haru.
"Nakkk? Kamu gak mau mampir dlu?" Ucap mamah haruto.
"E-enggak tante"
"L-lain kali saya akan mampir ketempat tante ya?"
"Sekarang juga sudah malam, saya juga harus lekas pulang karna masih ada sedikit pekerjaan yang musti saya selsaikan" ucap hany bohong.
"Oh yasudah kalo seperti itu, hati-hati dijalan ya cantik" ucap mamah haru yg membuat hany tersipu malu karna dipangil cantik.
"I-iya terimakasih tante. Kalo begotu s-saya pamit ya tante?"
S-selamat malam" lalu hany pergi meninggal kan mamah dan haru.
"BUG... "
"Aduhhh sakit mah" ucap haruto.
"Masuk!!" Ucap sang mamah tegas, haru yang merasa aura sang mamah berubah pun akhirnya lebih memilih untuk menurut.
"Siapa yang ngajarin anak mamah jadi gak sopan gitu sama perempuan?"
"Berani banget kamu nyosor-nyosor gt, mana didepan mamah juga lagi" haruto yang dimarahi pun hanya diam saja.
"Kamu tuh masih SMA haruto" ucap sang mamah lagi.
"Eheheheh mamah nih kaya gak pernah muda aja" ucap haru sambil cengengesan didepan sang ibu yang kini tengah mengomeli nya.
"Anak jaman sekarang ya tuhann, bisa-bisanya bilang gitu kemamahnya"
"Eh tapi btw cantik juga ya calon menantu hihihi"
"Kalo gini mah musti cepet-cepet gosipin barengan sama papah nih"
"Pasti papah juga kepo sama calon menantu nya"
"Heyy haru tunggu mamah" ucap sang mamah yang kini tengah meneriaki sang anak agar masuk kedalam rumah bersama. Namun sepertinya haru tak mengubris dan memilih masuk terlebih dahulu.
Namun saat haru hendak masuk, haru dikejut kan oleh sosok laki-laki dengan perawakan tinggi dan gagah tengah menatapnya nya tajam.
"Papah?" Panggilnya.
"Papah kapan pulang?"
"Papah kok ga kasih kabar haru kalo hari ini papah pulang dari LA?"
"Kalo papah kabarin kan haru bisa jemput papah dibandara bareng sama dobby tadi"
"Dobby? Emang dobby mau jemput papahnya juga dibandara?"
"Setau papah, ayah dobby blelum keluar negri lagi"
"Ihhhh bukan pah, maksutnya klo tadi papah ngabarin haru. Haru kan bisa jemput papah sekalian ngajak dobby"
"Soalnya. Dobby kemarin bilang tiba-tiba kangen sama papah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar momy (Tahap Revisi)
AcakGimana sih rasanya kalo ada anak SMA didemenin sama sugar mommy? Masa iya masih SMA nikahnya ama sugar mommy. Padahalkan dia nyarinya sugar daddy. Tapi gak semua bakal ilfeel sama begituan, bisa aja kaya dunia oren yang benci jadi cinta. Gimna sih...