"Ishh ga jelas banget, dasar bocil" namun perkataan nya tidak digubris oleh haru, ia malah membiar kan hany menikmati angin semilir yang menerpa wajah cantik nya serta menikmati indahnya kelap kelip lampu kota sebelum haru mempertanyakan niatnya membawa hany kesini.
Beberapa menit berlalu, ini saatnya haru memberitahu hany akan tujuanya mengajak sang pujaan hati kesini.
Ia berusaha mengumpul kan banyak nyalinya kembali untuk berbicara keinti permasalahan kenapa tadi sore dia begitu bedmood dan juga mengapa tiba-tiba saja ia membawa hany ketempat seperti ini."Emm.. ka?" Pangil nya.
"Hem..." Jawabnya.
"Gue mau tanya sesuatu boleh?" Ucap haru sambil berusaha menelan liurnya dengan susah payah.
"Hemm..."
"Ka gue serius mau tanya" ucapnya sekali lagi karna hany seakan mengabaikanya.
"Hihhhh berisik. mau tanya apa sih bocil?" Ucap hany yang tiba-tiba menengok kearah haru sambil melemparkan wajah judesnya.
"Tanya tingal tanya"
"Tapi btw jangan tanya yang aneh-aneh ya" Lalu hany kembali fokus kedepan untuk melihat pemandangan indah ditempat itu"
"Jd gini ka, emm... emang bener ya kalo..." Tiba-tiba saja haru mengantung kan kalimatnya yang membuat hany kembali menengok kearah haruto dan memasang wajah bingung"
"Jadi kenapa? kalo mau tanya sesuatu tuh jangan setengah-setengah"
"Gue paling ga suka orang yang ngomong setengah-setengah"
"Langsung aja keinti pertanyaan" Ucap hany pada bocil yang berada disebelahnya"
"Hemmm... ternyata lo bawell bangett yahh" Ucap haru sambil mencubit pipi gembul hany karna reflek"
"Apaan sih lo"
"Kenapa jadi nyubit" si!!"
"Lagi ya lo tuh gak usah sok-sokan baperin ank orng deh, lo itu bocil"
"Mending Sekolah aja dulu yang bener" ucap hany yang kesal karna haruto mencubit pipinya.
"Cieeeeee berarti barusan lo baper dong ka?" Ledek haru pada sang pujaan hati.
"Ihhh apa sih bocil, mending buru deh mau tanya apa. Bikin bedmood aja"
"Ahahahahah" tawa haru puas karna menjaili hany adalah hobinya saat ini"
"Sorry-sorry ka, bukan maksut gue gitu, cuma gue tadi gemes aja sama exspresi penasaran lo"
"Sorry ya ka sorry" ucapnya. Namun seakan tak takut akan celotehan hany yg super pedas , sepedas omongan tetanga. Lagi-lagi haru menyentuh pipi gembul hany namun kali ini berbeda, haru bukan lagi mencubit. Namun malah mengelus pipi gembul hany penuh sayang.
"Issshhh apaan si lo bocil, awasin gak tangan lo dari pipi gue"
"Udh gue bilang gak usah sok-sokan baperin anak orng" Lalu hany menepis tangan haru dan mencoba menetral kan detak jantungnya yg kini telah bergantian berdisko didalam sana.
"Eh eh Ahahahahaha... pipi nya merah wakwakwak, eh kupingnya juga ikutan merah"
"Cieeee Baper nih yeee" Ucap haru yang kini tertawa puas karna trus-terusan mengoda hany"
"Apa sih berisik bangettttttt, ini lo mau nanya apaan sebenernya?"
"Dari tadi udah ditanyain tapi kenapa malah jadi kemana-mana" Ucap hany yang berbicara sambil memaling kan wajahnya yang memerah padam akibat malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar momy (Tahap Revisi)
AcakGimana sih rasanya kalo ada anak SMA didemenin sama sugar mommy? Masa iya masih SMA nikahnya ama sugar mommy. Padahalkan dia nyarinya sugar daddy. Tapi gak semua bakal ilfeel sama begituan, bisa aja kaya dunia oren yang benci jadi cinta. Gimna sih...