Prolog :

81 5 0
                                    

Laki-laki yang telah melewati masa empat tahunnya sebagai sebatang kara itu sedang duduk termenung di kamar dengan cahaya tamaram dari sang rembulan. Malam dan siang sudah tidak bisa ia bedakan, seakan harinya tidak ada perbedaan. Kelam.

Keluarga terakhir, sang ibu kandung yang senantiasa menyambut kepulangannya dari sekolah, telah ditemukan tak bernyawa tergeletak bersimbah darah. Hujan badai hingga petir yang menggelegar, malam itu seakan menjadi mimpi buruk bagi siapapun yang melihatnya. Tusukan dua belas bilah pisau pada raga sang ibu masih tergambar jelas meski bertahun-tahun sudah dicoba untuk melupakan.

Sayang, ia tidak bisa membiarkan mimpi buruk itu hilang dari ingatan. Sudah empat tahun dirundung rasa bersalah. Ia selalu berandai, jika waktu itu aku pulang lebih cepat lagi, pasti Ibu akan selamat. Selalu sama, seperti berputar pada poros. Dia tidak bisa keluar dari roda kehidupan yang satu ini.

Seorang psikolog mungkin bisa membantu, tetangga berpikir demikian. Persetan dengan kesehatan mental, Ganza tidak peduli akan hal itu. Bahkan ia menolak mentah ditemui oleh polisi untuk ditanya tentang tragedi sampai detik ini. Ganza sudah muak. Lebih tepatnya, ia telah melepas paksa pikiran rumit yang mengendap selama bertahun-tahun di kepala.

Vaganza Sabiru Langit. Laki-laki itu, laki-laki dua puluh satu tahun yang membuang empat tahun lebihnya hanya untuk memikirkan sebuah cara. Cara membalas perbuatan manusia di balik tragedi penusukan sang ibu yang jelas bukan hasil dari ketidaksengajaan.

Polisi tidak akan bisa menemukan pelaku di balik kejahatan fatal ini.

..atau mungkin tidak akan pernah?

Tapi jika pelaku tertangkap, apakah ia akan mendapat hukuman mati dari pengadilan? Atau mungkin laki-laki bernama Ganza itu yang akan membereskan lebih dahulu?

Siapa yang berhasil menangkap? Para pemilik jabatan atau Ganza Sabiru Langit?

Berani bertaruh?

"Gue bukan malaikat pencabut nyawa atau mungkin shinigami¹shinigami yang masih bisa bersabar menunggu perintah Tuhan untuk mengakhiri hidup seseorang.

Tapi ada satu hal yang sanggup dipastikan.. ketika mata berhadapan dengan mata.. maka hari itu juga yang akan menjadi hari terakhirmu.. Ayah."

_______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________

Shinigami¹ = Dewa kematian atau roh kematian Jepang. Sosok ini mirip dengan Grim Reaper yang berjuluk Malaikat Maut.

Seluruh cerita ini berlatar di tahun 2022.

– rintan ; wuviespace.

EXTRA;VAGANZA || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang