"Za, Bangun, Za. Ada yang datang," bisik Bara ketika telah mendengar derap langkah kaki sedang menuju ke arah persinggahan mereka. Sayup-sayup terdengar suara yang kian semakin jelas. Siapa mereka?
Ganza terbangun waspada. Nyawa kembali pada persen ke seratus. Laki-laki itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bangun, selama empat tahun dia sudah terlatih secara mandiri agar selalu waspada-hanya aksi pembelaan diri jikalau suatu saat dia bernasib sama seperti sang ibu.
"Darimana lo bisa tahu mereka ada disini?"
"Udah ikut saja! Yakin sama gue!"
"Masalahnya lo itu orangnya enggak meyakinkan. Gimana gue bisa percaya?"
"Diem!"
Kedua orang yang di dalam sudah mulai bersembunyi. Walau pemikiran masih bingung mengapa mereka bisa ditemukan, mereka tetap tenang dan berhasil mengepak semua barang yang dibawa. Tapi yang menganggu pikiran Bara adalah.. suara perempuan? Sejak kapan Salvadore menyuruh mahkluk cantik untuk bertugas mencari pengkhianat?
Bertepatan Ganza menutup dirinya menggunakan beberapa tumpukan kain yang sebelumnya sudah ada di sana, pintu rumah kosong tak layak pakai itu terbuka.
"See?! Enggak ada, tuh!" suara si laki-laki yang juga dikenal oleh Bara. Tapi dia tetap diam sebab ia tahu tujuan mereka.
"Kemarin bilangnya mau istirahat disini."
Mavis? Kejut Ganza setelah mendengar suara gadis yang ia kenal. Tapi apakah benar di luar sana adalah Mavis yang ia kenal? Bagaimana jika bukan?
"Kalau mereka enggak ada, lo enggak jadi ikut sama gue, ya? Gue enggak mau bikin lo ada dikondisi paling bahaya."
"Ganza? Kak Bara?"
Kedua laki-laki yang sedang bersembunyi di balik tumpukan kain mendadak terkesiap sebab suara itu adalah benar milik Mavis. Ganza bergegas bangun dari sana, namun dihentikan oleh Bara. "Mavis bersama Kiro. Anggota tetap Salvadore. Jangan," bisiknya.
Ganza kembali pada duduknya. Namun anehnya otak dan hati tak mau saling mengerti. Ia berpikir sama dengan Bara, tapi artinya Mavis sedang bersama anggota Salvadore. Biar pun gadis itu memiliki hubungan darah dengan Noma, tapi ia khawatir jika Mavis telah ketahuan menyembunyikan dia dan Bara. Itu bahaya.
Ia bangkit, Bara pun terkesiap. Begitu pula dengan dua orang yang lain. Sumringah dari si gadis terpampang jelas. "Ganza?!"
Kiro makin bingung dengan situasinya. Dia dan Mavis sedang mencari Bara, tapi mengapa gadis ini malah menemukannya dengan laki-laki bernama Ganza? Terlebih lagi, mengapa laki-laki itu bisa berada di bawah tumpukan kain bekas?
"Tapi kita sedang mencari Bang Bara, Mavis?" protes Kiro dengan wajah heran.
Laki-laki bernama Ganza itu mendekat pada laki-laki bernama Kiro. Bara pun juga muncul dari balik kain-kain. Ia melihat si Langit menepatkan raga si gadis tepat di belakangnya. Semakin bingung pula si Kurosaki.
"Za? Kenapa, ya?" tanya Mavis seraya muncul di balik samping kiri Ganza.
"Kenapa gimana? Kamu diapain sama dia? Apa acara kita pagi kemarin sudah sampai ke telinga kakak kamu?" tanya balik si laki-laki yang lebih besar darinya. Mavis hanya mengerjapkan mata. Mengapa tiba-tiba Ganza melindunginya seperti ini?
Tidak peduli dengan dua orang itu, Bara pun menjadi atensi utama Kiro. Ia menghampiri laki-laki itu, dan dibuat terkejut oleh Bara karena telah mengacungkan senjata api G2 padanya. Kiro mengangkat kedua tangan menyerahkan diri. "Gue udah keluar dari Salvadore, Bang!" serunya kemudian.
![](https://img.wattpad.com/cover/325542948-288-k631132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EXTRA;VAGANZA || Park Sunghoon
Acción"Tujuh kali jatuh, delapan kali bangkit." Perjalanan Ganza menemukan pelaku di balik insiden menyakitkan empat tahun yang lalu. Tepat di hari ulang tahunnya, laki-laki itu menemukan sang ibu tergeletak sudah tak bernyawa. Terpukul hingga bertahun-ta...